Laman

Desain Baru Rupiah, Terdapat 10 Gambar Pahlawan Baru

Coba amati gambar pahlawan yang ada pada uang rupiah kertas saat ini. Dalam uang tersebut, kita akan melihat beberapa gambar pahlawan mulai dari Kapitan Pattimura (Rp 1000), Pangeran Antasari (Rp 2000), Tuanku Imam Bondjol (Rp 5000), Sultan Mahmud Badaruddin (Rp 10000), Oto Iskandar Dinata (Rp 20000), I Gusti Ngurah Rai (Rp 50000), dan Soekarno - Hatta (Rp 100000). 

Tampaknya gambar pahlawan tersebut sebentar lagi berganti seiring adanya pengumuman dari Bank Indonesia (BI) yang akan
mengeluarkan desain rupiah baru. Desain yang dibuat sejalan dengan rencana BI menerbitkan uang Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Hampir semua pecahan akan diganti gambar pahlawannya, kecuali pecahan Rp 100.000 yang akan tetap menampilkan wajah Soekarno-Hatta.

Uang NKRI adalah uang yang ditandatangani bersama antara Gubernur BI dan Menteri Keuangan. Selama ini yang menandatangani hanya Gubernur BI.
Desain baru uang rupiah itu akan memunculkan 10 pahlawan baru yang sudah disahkan oleh Presiden Jokowi melalui Keppres Nomor 31 Tahun 2016 tentang Penetapan Gambar Pahlawan Nasional Sebagai Gambar Utama Pada Bagian Depan Rupiah Kertas dan Rupiah Logam Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Berikut nama - nama pahlawan yang akan muncul pada desain baru uang rupiah :

Ir. H. Djuanda Kartawidjaja menggantikan I Gusti Ngurah Rai

Ir. H. Djuanda Kartawidjaja dilahirkan di Tasikmalaya, 14 Januari 1911, merupakan anak pertama Pasangan Raden Kartawidjaja dan Nyi Monat. Ayahnya merupakan seorang Mantri Guru pada Hollandsch Inlansdsch School (HIS). Ir. H. Djuanda ditetapkan sebagai pahlawan nasional berdasarkan Surat Keputusan RI No. 244/1963. 
Sumbangan terbesarnya adalah Deklarasi Djuanda tahun 1957 yang menyatakan bahwa laut Indonesia adalah termasuk laut sekitar, di antara dan di dalam kepulauan Indonesia menjadi satu kesatuan wilayah NKRI atau dikenal dengan sebutan Negara Kepulauan dalam konvensi hukum laut PBB.

Dr. G.S.S.J Ratulangi gantikan Oto Iskandar Dinata

Sam Ratulangi adalah aktivis kemerdekaan  Indonesia dari Sulawesi Utara. Sam Ratulangi disebut sebagai tokoh multidimensional yang dikenal dengan filsafatnya "si tou timou tumou tou" yang berarti bahwa manusia baru disebut manusia , jika sudah dapat memanusiakan manusia. Sam Ratulangi adalah Gubernur Sulwesi pertama. Ia meninggal dalam tawanan musuh pada tanggal 30 Juni 1949 demi membela Indonesia dan dimakamkan di Tondano.

Frans Kaisiepo gantikan Sultan Mahmud Badaruddin

Frans Kaisiepo adalah pahlawan nasional yang berasal dari Papua. Frans terlibat dalam konferensi Milano tahun 1946 yang membicarakan mengenai pembentukan Republik Indonesia Serikat sebagai wakil dari Papua. Nama Irian adalah usulan beliau yang berarti beruap. Ia juga pernah menjabat sebagai Gubernur Papua pada tahun 1964 - 1973.

Dr. KH. Idham Chalid gantikan Tuanku Imam Bonjol

Idham Chalid adalah pahlawan nasional dari Banjar, Kalimantan Selatan yang ditetapkan melalui Keppres Nomor 113/TK/2011 tanggal 7 Nopember 2011. Ia merupakan politisi berpengaruh pada masanya. Ia pernah menjabat sebagai Wakil Perdana Menteri Indonesia pada Kabinet Ali Sastroamidjojo II dan Kabinet Djuanda. Ia juga pernah menjadi ketua MPR dan DPR. Dalam kegiatan keagamaan, ia juga pernah menjabat Ketua Tanfidziyah  Nahdatul Ulama pada 1956 - 1984.

Mohammad Hoesni Thamrin gantikan Pangeran Antasari

Hoesni Thamrin adalah politisi pada era Hindia Belanda yang kemudian dianugerahi gelar Pahlawan Nasional. Ayah beliau adalah seorang Belanda dan ibu berasal dari Betawi. Ia kemudian menjadi tokoh Pergerakan Nasional yang membela rakyat jelata.

Tjut Meutiah gantikan Kapitan Pattimura

Beliau adalah pahlawan nasional yang berasal dari Aceh. Bersama suaminya Teuku Muhammad, ia melakukan perlawanan terhadap Belanda. Suaminya kemudian mati ditangan Belanda. Ia kemudian menikah lagi dan terus berjuang melakukan perlawanan terhadap Belanda. Akhirnya Tjut Meutia gugur pada pertempuran melawan  Korps Merechausee.

Mr. I Gusti Ketut Pudja pada  logam seribu rupiah

Dianugrahi sebagai pahlawan nasional karena I Gusti Ketut Pudja ikut serta dalam perumusan begara Indonesia melalui Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia mewakili Sunda Kecil (Bali dan Nusa Tenggara). Beliau juga hadir dalam perumusan naskah proklamasi di rumah Laksamana Maeda. Ia juga pernah menjabat sebagai Gubernur Sunda Kecil.

Letjen. TNI (Purn) Tahi Bonar Simatupang pada logam lima ratus rupiah

TB Simatupang adalah tokoh militer sekaligus tokoh gereja di Indonesia. Ia adalah pahlawan nasional yang berasal dari Sumatera Utara. Ia pernah di angkat sebagai Kepala Staff Angkatan Perang Indonesia (KASAP) setelah Jenderal Besar Sudirman wafat pada tahun 1950. Ia menjabat KASAP hingga tahun 1953.

Dr. Tjipto Mangunkusumo pada logam dua ratus rupiah

Bersama Douwes Dekker dan Ki Hadjar Dewantara, beliau dikenal sebagai Tiga Serangkai yang banyak menyebarluaskan ide pemerintahan sendiri dan kritis terhadap pemerintahan penjajahan Hindia Belanda. Ia berjuang melalui Indische Partij mencetuskan ide pemerintahan sendiri bukan oleh Belanda. Karenanya tulisan dan aktivitas politiknya, beliau di asingkan dan baru kembali pada 1917. Pada tahun 1927 ia kembali di buang oleh Belanda ke Banda akibat sikap radikalnya. Ia wafat pada tahun 1943 dan dimakamkan di TMP Ambarawa.

Prof. Dr. Ir. Herman Johanes pada logam seratus 

Herman Johanes lahir di Pulau Rote, NTT pada 28 Mei 1912. Beliau adalah cendikiawan, politikus, ilmuwan Indonesia, guru besar UGM, Rektor UGM, Koperti, anggota DPA dan Menteri Pekerjaan Umum. 
Gambar diambil dari finance.detik.com


Dari beberapa nama pahlawan yang dimunculkan pada desain rupiah baru, tampak Pemerintah Republik Indonesia memilih secara hati - hati pahlawan nasional dari berbagai penjuru nusantara. Hal ini adalah dalam rangka menjaga kebhinekaan dan persatuan Indonesia. Desain baru rupiah tersebut diperkirakan akan mulai keluar pada akhir tahun 2016.

referensi :
http://finance.detik.com/moneter/d-3297882/ada-10-gambar-pahlawan-baru-desain-uang-rupiah-akan-berubah
wikipedia.org





No comments:

Post a Comment