Laman

Keresahan Melihat tayangan Iklan Televisi “Ok Google" Edisi Mencari Tempat Di Surabaya

Melihat tayangan iklan televisi “Ok Google Edisi Mencari Tempat Di Surabaya”, bagi sebagian orang biasa – biasa saja. Tapi bagi saya, ada yang sedikit mengganjal dari iklan itu. Entah apa itu, saya sendiri masih belum yakin secara pasti.

Iklan tersebut menceritakan sepasang remaja, laki – laki dan perempuan, mencari tempat makan di Surabaya pada malam hari di atas jam 21.00. Sehabis makan, mereka pergi clubing sampai pagi. Dan pada pagi harinya mereka mencari spot untuk menikmati sunrise. Sang gadis pun berkirim kabar ke ibu kos bahwa ia tidak bisa pulang. Mereka memanfaatkan fasilitas google untuk mempermudah aktifitas mereka. Iklan tersebut berdurasi kurang lebih 30 detik. Untuk lebih jelas, lihat iklan tersebut dibawah ini!


Setelah sedikit merenung, iklan tersebut selain menyampaikan tentang kelebihan fasilitas yang ditawarkan Google, ternyata juga menyampaikan beberapa nilai yang menurut saya kurang pas untuk budaya Indonesia, terutama yang beragama Islam.   Nilai negatif tersebut antara lain :

Remaja boleh keluyuran sampai larut malam bahkan pagi untuk mendapatkan sebuah kesenangan

Pada keyakinan saya, seorang remaja apalagi remaja putri, akan lebih baik jika pada malam hari berdiam diri di rumah. Banyak hal postifif yang bisa dilakukan dirumah seperti belajar, melakukan aktivitas keagamaan atau hal lainnya yang bermanfaat. Kalaupun berada diluar rumah, pasti nya adalah untuk hal yang bermanfaat, bukan hanya mencari kesenangan semata. Apalagi dengan lawan jenisnya.

Dianggap wajar jika remaja putri dan remaja pria pergi berdua – duaan semalaman sampai pagi 

Secara tidak langsung, iklan tersebut mengajarkan tentang kebebasan menjalin hubungan dengan lawan jenis sekali pun belum memiliki ikatan resmi. Bebas sebebas - bebasnya. Hal ini jelas budaya barat yang bertentangan dalam ajaran Islam. Bayangkan jika sepasang kekasih yang keluar malam sampai pagi akan melakukan apa saja yang mereka suka. Apa saja. Termasuk melakukan hubungan intim barangkali. Siapa yang tahu. Jelas ini sangat jauh dari norma agama. Dan ini diajarkan kepada generasi kita melalui iklan google tersebut. Atau kah memang itu tujuannya?

Mengajarkan tentang Budaya Clubing

Mencari kesenangan atau hiburan tentu saja hak untuk semua orang. Melalui clubing, hiburan dan kesenangan bisa didapatkan. Saya penggemar musik. Saya juga suka musik kekinian seperti EDM. Tapi tidak halnya dengan clubing. Kenapa? Karena saya yakin ditempat seperti itu banyak hal negatif didalamnya. Mulai dari minuman keras, pergaulan bebas, dan mungkin tindakan liar lainnya. Walaupun tidak semua yang doyan clubing seperti itu. Tergantung siapa orangnya. Tapi tetap saja budaya clubing rasa – rasanya tidak cocok bagi remaja muslim. Barangkali untuk agama lain biasa saja. Tapi bagi seorang muslim, dini hari merupakan waktu yang paling tepat untuk berdoa. Bukan dengan clubing tentunya. Iklan ini saya rasa menginspirasi remaja mulsim Indonesia untuk masuk ke dalam komunitas clubing. Bagi saya ini meresahkan.

Minta ijin itu setelah melakukan aktivitas, bukan sebelum dilakukan

Minta ijin sebelum melakukan aktivitas? Saya rasa tidak perlu. Itu yang diajarkan iklan tersebut. Lihatlah, remaja perempuan tersebut meminta ijin tidak pulang pada pagi harinya. Bukan pada saat ia akan berangkat dengan pasangannya tersebut. Ngambil barang orang boleh saja, baru kemudian bilang. Maling ini namanya. Dan itu barangkali yang ajarkan iklan google ini.

Kesalahan dengan mudah ditebus dengan kata maaf

Kata maaf memang baik untuk diucapkan. Tapi tentunya maaf dengan penuh penyesalan. Bukan kata maaf yang hanya basa basi. Kalau lah keluar malam tanpa ijin adalah sebuah kesalahan, dan kita dengan mudah mengatakan maaf, itu pun bukan dengan kesungguhan, betapa murahnya kata maaf. Lihat lah permintaan maaf dalam iklan tersebut, saya rasa hanya sebatas  basa basi. Kata maaf kehilangan artinya.


Itu beberapa hal yang menurut saya agak sedikit mengganjal pikiran saya sebagai pendidik juga sebagai seorang muslim. Saya sadar betul banyak yang tidak sependapat dengan saya, tapi melalui tulisan ini, saya hanya mencoba menyampaikan kerisauan hati saya.

Dibalik begitu banyak manfaat yang diperoleh dari google, ternyata fasilitas ini juga membawa kerusakan mentalitas generasi kita terutama dalam tatanan budaya atau kearifan lokal yang ada di Indonesia.  

Google ibarat dua sisi mata pisau. Selain banyak manfaat positif dari google, faktanya banyak hal negatif ditawarkan google. Lihatlah betapa mudahnya mengakses pornografi misalnya. Coba ketikan kata yang berisifat vulgar pada mode pencarian gambar disitus google. Lihat apa yang disajikan search engine tersebut. Amazing bukan! Pun demikian saat Menkominfo bekerja keras memblokir jutaan situs porno, dengan fasilitas google, betapa mudahnya mengakses video porno. Cukup dengan mengganti Internet Protocol menjadi milik google. Sangat mudah, pun demikian oleh yang bukan ahli IT.

Tapi pada akhir tulisan ini saya percaya, google dapat dimanfaatkan untuk banyak hal positif oleh penggunanya. Dan saya juga berharap, keresahan saya tersebut hanya sifat "lebay" nya saya saja. Semoga tidak ada niatan tidak baik apapun dari tayangan iklan tersebut. Saya juga minta maaf jika pendapat saya ini salah atau menyinggung siapapun.

Semoga bermanfaat ...

No comments:

Post a Comment