Laman

Catatan Peserta PLPG 2017 (Rangkaian Kegiatan PLPG 2017)




Assalamualaikum Wr. Wb.

Alhamdulillah akhirnya saya bisa kembali menulis di blog ini setelah beberapa hari saya harus mengikuti kegiatan Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG) untuk Bidang Studi IPS. Kali ini saya akan coba berbagi pengalaman saya selama mengikuti kegiatan PLPG 2017.  Siapa tahu cerita saya ini bisa menjadi gambaran rekan – rekan yang lain yang akan segera berangkat mengikuti kegiatan yang sama.

Setelah saya menyelesaikan empat laporan Pembekalan PLPG yaitu satu laporan materi pedagogik dan tiga laporan materi bidang studi, saya kemudian harus membuat laporan akhir. Laporan akhir adalah laporan yang disusun dari laporan satu sampai dengan laporan empat sesuai format yang telah disediakan. Untuk melihat format laporan akhir bisa dilihat Format Laporan Akhir Pembekalan. Berikutnya saya harus membuat slide untuk mempresentasikan laporan akhir tersebut.

Saya terus memantau situs LPTK untuk mengetahui jadwal pelaksanaan PLPG 2017 untuk saya. Diketahuilah bahwa saya harus mengikuti kegiatan PLPG 2017 ini mulai tanggal 27 September sampai dengan 7 Oktober 2017 di Rayon 127 UHAMKA. Persiapan pun saya lakukan sesuai petunjuk dari edaran yang ada. Beberapa hal yang harus saya bawa untuk PLPG antara lain :

  • Alat Tulis
  • Laptop
  • Buku Siswa dan Buku Guru
  • Perangkat Pembelajaran
  • Permendikbud Nomor 21,22,23,24 Tahun 2016
  • Permendikbud Nomor 16 Tahun 2007
  • Pakaian untuk 11 Hari
  • Obat – obatan pribadi
  • Foto Ukuran 3 x 4 beberapa lembar
  • Format A1
  • Foto Copy Ijasah

Jujur, sebelum keberangkatan kegiatan PLPG ini, saya merasa cukup tertekan. Apalagi mendengar banyak diantara rekan – rekan peserta sebelumnya yang tidak lulus PLPG dan juga UTN. Tapi untungnya orang – orang di sekitar saya dan keluarga saya selalu menguatkan. Mereka percaya bahwa saya bisa melewati ini dengan baik. Dan pada akhirnya saya menyerahkan segala sesuatunya pada Allah SWT.

Hari yang ditunggu pun akhirnya tiba, saya berangkat ke tempat pelaksanaan PLPG di Graha Insan Cita, Depok. Berdasarkan edaran yang ada, saya harus sudah melakukan cek in pada pukul 10.00 – 12.00 WIB. Berangkat dari Serang sekitar pukul tujuh dengan asumsi perjalanan selama dua sampai tiga jam. Namun fakta berkata lain, saya harus berhadapan dengan kemacetan. Cukup tegang juga rasanya menunggu di mobil agar bisa segera sampai. Dan Alhamdulillah, walau terjebak macet, saya bisa datang masih dibawah pukul 12.00. Segera saya melakukan pendaftaran, dan saya mendapatkan kamar dilantai tiga. 
Suasana Kamar

Alangkah terkejutnya saya, ternyata dikamar ini harus dihuni sebanyak delapan orang peserta. Tidak seperti bayangan saya karena biasanya selama pelatihan – pelatihan yang saya ikuti, setiap kamar tidak akan lebih dari 3 – 4 orang. Tapi tak apalah. Demi masa depan saya, saya rela berbagi dengan teman yang lain. Alhamdulillah, hikmahnya saya jadi bisa memperbanyak teman. Teman sekamar saya ada yang dari Kabupaten Lebak, Kabupaten Tangerang dan Kabupaten Pandeglang. 

Kegiatan Hari Pertama
Kegiatan Pembukaan
Setelah usai makan siang, pada pukul 13.00 seluruh peserta PLPG diminta berkumpul di aula untuk mengikuti acara pembukaan. Kegiatan PLPG ini dibuka oleh Wakil Rektor II UHAMKA, Dr. H. Muchdie, MS. Dari kegiatan pembukaan tersebut diketahui bahwa jumlah peserta kegiatan PLPG sebanyak 184 orang dan 2 orang diantaranya tidak bisa hadir. Mata Pelajaran yang mengikuti antara lain IPS, IPA, Matematika, BK, Guru Kelas SD dan Guru Kelas TK. Materi Pokok yang akan diberikan selama kegiatan adalah Materi Pedagogik dan Materi Profesional / Bidang Studi. Berikutnya akan diadakan workshop serta Peerteaching dan Ujian Tulis Lokal. Kesemuanya harus bisa diikuti dengan baik oleh peserta sehingga dinyatakan lulus PLPG. Dan kelulusan PLPG ini kemudian dijadikan acuan sebagai penentu dalam mengikuti UTN.

Dalam sambutannya, Dr. H. Muchdie, MS mengingatkan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari penuntasan program sertifikasi guru berdasarkan Undang – undang Guru dan Dosen. Ia menjelaskan bahwa kegiatan PLPG ini sepenuhnya dibiayai pemerintah melalui APBN. Ia juga mengingatkan agar seluruh peserta mengikuti kegiatan ini dengan baik agar bisa bertransformasi menjadi seorang guru professional.

Setelah acara pembukaan, panitia kemudian mengumumkan tentang tata tertib peserta selama kegiatan PLPG. Diantaranya peserta diberi toleransi tidak mengikuti kegiatan maksimal 10 jam. Jika lebih dari itu, maka peserta dinyatakan tidak lulus. Sedangkan para ibu yang sedang menyusui boleh membawa bayinya dan bisa menyewa tempat khusus disekitar lokasi. Aturan lain peserta harus berpakaian sopan, wajib selalu absen, dilarang merokok, serta harus bisa menjaga barang berharga karena kehilangan bukan tanggungjawab panitia.
Materi I

Setelah kegiatan pembukaan, peserta diminta memasuki ruang kelas masing – masing untuk menerima materi. Kami pun menerima materi pertama tentang Profesi Guru dan Penyusunan PTK. Dugaan saya dan teman – teman  bahwa hari pertama ini diisi dengan presentasi ternyata tidak terbukti. Kegiatan hari pertama ini berakhir pada malam hari. Dalam suasana masih terasa lelah, kami tidak langsung tidur, kami disibukan untuk persiapan mengikuti presentasi laporan akhir kegiatan pembekalan yang sudah dibuat.

Kegiatan Hari Kedua
Suasana Presentasi Laporan Pembekalan

Pukul 04.00 teman sekamar saya sudah terbangun. Mereka mengaku sulit untuk bisa tidur dengan nyaman karena kondisi kamar yang tidak mendukung, dan mungkin belum beradaptasi. Kami menunggu waktu sholat subuh dengan mempelajari laporan akhir dan slide show yang sudah dibuat. Setelah sholat subuh, mandi dan sarapan, pukul 07.30 kami harus sudah memasuki ruang kelas untuk melakukan presentasi. Kelas yang saya ikuti dipecah menjadi dua kelas kecil dengan masing – masing kelas terdiri dari 10 orang. 
Suasana menunggu presentasi

Tampak wajah tegang terpancar diantara kami. Dan akhirnya tutor pun datang. Ia menjelaskan teknis presentasi yang harus kami lakukan. Setiap peserta mendapatkan waktu presentasi selama 20 menit dengan 10 menit pemaparan laporan sisanya diisi dengan tanya jawab.  Peserta maju secara acak berdasarkan kebijakan tutor. Satu persatu kami melakukan presentasi dan menerima pertanyaan dari tutor tentang isi materi yang kami paparkan. Alhamdulillah akhirnya kami semua bisa melewati ini dengan lancar.

Beberapa hal yang bisa saya ambil kesimpulan dari kegiatan presentasi tersebut antara lain :

  • Slide show atau power point yang kita buat jangan berisi terlalu banyak materi, tapi lebih kepada inti laporan akhir mencakup Ringkasan Sumber Belajar Pedagogik, Ringkasan Belajar Bidang Studi, Deskripsi Kemajuan, Materi Esensial Yang Tidak Ada, Materi Tidak Esensial Yang Ada serta Masukan Mentor atau sesuai dengan sistematika dalam laporan akhir. Berikut contoh slide show yang saya buat : Presentasi.
  • Kita harus bisa menghubungkan materi terutama Pedagogik dengan kondisi nyata di sekolah
  • Teknis presentasi tergantung perintah dari tutor yang mendampingi, karena beda tutor bisa jadi beda secara teknis dalam melakukan presentasi
  • Jangan terlalu tegang, pelaksanaannya lebih santai dan semua beracuan pada laporan yang sudah kita susun. Jika laporan itu benar kita yang buat, maka semua akan berjalan lancar.
  • Jangan menjelaskan materi secara detail, cukup intinya saja mengenai tentang apa yang sudah kita peroleh selama kegiatan pembekalan.
Kegiatan presentasi laporan pembekalan ini cukup memakan waktu. Setelah makan siang, presentasi masih dilanjutkan. Setelah semua selesai, berikutnya kami kembali berkumpul dikelas utama untuk menerima materi. Karena kami guru IPS, maka materi pertama yang kami terima adalah tentang Pendalaman Materi IPS mulai dari : Latar belakang, Tujuan, Perbedaan IPS dengan Ilmu Sosial, Ruang Lingkup IPS dan lain sebagainya. Materi ini selesai disampaikan pada pukul 20.00 WIB.
Pemberian materi Pendalaman IPS oleh Prof. Dr. Suswandari
Dalam kondisi lelah, kami kembali ke kamar untuk membersihkan diri dan beristirahat. Malam ini kami bisa tidur lebih awal dengan nyenyak.

Kegiatan Hari Ketiga
Butuh perjuangan keras untuk bisa menerima materi pada saat ngantuk
Setelah selesai sholat, mandi dan sarapan, seperti biasa kami kembali ke kelas pukul 07.30 WIB. Dihari ketiga ini, kami harus menerima materi tentang Konsep Sejarah dan Konsep Geografi. Materi yang kami terima cukup banyak. Sehingga tak dapat dipungkiri diantara kami terserang penyakit klasik ketika mendapatkan materi yaitu ngantuk. Pun demikian dengan saya. Tapi kami berjuang melawan rasa kantuk dengan terus berusaha focus pada materi yang disampaikan. Materi selesai kami terima sampai pukul 20.00 WIB. Setelah itu kami kembali ke kamar untuk beristirahat.

Kegiatan Hari Keempat
Belajar dengan serius
Hari ke empat ternyata masih diisi dengan pemberian materi. Pada hari keempat kami diberikan materi tentang Konsep Ekonomi dan Sosilogi – Antropologi. Dan hari keempat ini kami lalui dengan santai karena berakhir pukul 17.30 WIB.

Kegiatan Hari Kelima
Hari kelima bertepatan dengan Hari Minggu.  Pada hari ini kami masih menerima materi yaitu tentang Pedagogik. Materi pedagogik yang kami terima antara lain tentang Pengenalan Karakter dan Potensi Peserta Didik, Teori Belajar dan Pembelajaran, Pengembangan Kurikulum serta Penilaian Hasil Belajar. Pada materi ini kami dihadapkan pada beberapa kasus yang harus dislesaikan terkait pembelajaran disekolah dengan melakukan elaborasi terkait materi yang diterima. Hari kelima ini selesai pukul 15.25 WIB. Setelah itu kami kembali ke kamar untuk mempersiapkan diri menerima materi di esok hari tentang perangkat pembelajaran.

Kegiatan Hari Keenam
Perjuangan menyusun RPP dan Lampirannya

Hari ke enam kami tidak diberi materi seperti biasanya. Hari ini kami diminta menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) berdasarkan kurikulum 2013 dengan menggunakan berbagai model yang terdapat didalamnya yaitu model Saintifik, Model Problem Based Learning, Model Project Based Learning, dan Model Inquiry/Discovery Learning.

Untuk materi pelajaran yang kita gunakan dalam RPP yang disusun tergantung pilihan dari peserta. Kami diminta membuat dua RPP sekaligus, yaitu untuk latihan Peerteaching dan Ujian Peerteaching. Jika kami mengalami kesulitan, kami dibantu dua orang tutor. Kami kemudian menyerahkan hasil RPP yang telah disusun untuk kemudian dikoreksi oleh tutor.


Ternyata, untuk membuat dua RPP secara ideal, kami membutuhkan waktu yang cukup banyak. Kami begitu focus terhadap apa yang sedang kami kerjakan. Bahkan waktu istirahat pun kami lewatkan untuk dapat segera menyelesaikan tugas hari ini.

Alhamdulillah, akhirnya kami berhasil menyelesaikan penyusunan RPP walau sampai malam. Kami pun kembali ke kamar masing – masing untuk beristirahat. Tampak wajah – wajah lelah terlihat diantara kami.

Saran saya, sebelum mengikuti PLPG, coba siapkan RPP Kurikulum 2013 yang terbaik untuk digunakan pada saat peerteaching sehingga nanti tidak terlalu direpotkan pada saat kegiatan workshop RPP. Tapi jangan dulu di print, cukup berupa file yang bisa di edit karena beberapa perubahan pasti diperlukan. Berikut contoh RPP yang berhasil saya susun yang kemudian saya gunakan saat ujian peerteaching : RPP.

Kegiatan Hari Ketujuh
Wajah serius mengerjakan tugas yang dberikan tutor

Setelah hari sebelumnya kami disibukan menyusun RPP, maka hari ke tujuh ini kami diminta menyusun bahan ajar serta lembar kerja peserta didik (LKPD) yang nanti kemudian dilampirkan pada RPP yang sudah kami buat. Karena adanya perbedaan persepsi diantara sesama peserta atau dengan tutor, membuat penyusunan bahan ajar atau lembar kerja ini cukup membutuhkan banyak waktu. Saya sendiri tidak terlalu direpotkan karena sebelumnya saya sudah menyusun apa yang diminta. Jadi pada hari ini saya hanya melakukan editing file sesuai permintaan dari tutor yang membimbing kami.

Kegiatan Hari Kedelapan
Pada hari kedelapan kami diminta membuat media pembelajaran serta instrument penilaian. Media pelajaran yang kami buat harus disesuaikan dengan tahap perkembangan peserta didik. Untuk tingkat TK atau SD, media harus berupa alat peraga yang konkrit. Sedangkan untuk SMP, bisa menggunakan media lain sesuai materi yang disampaikan.

Kebanyakan rekan sekelas membuat media berupa Slide Power Point serta media visual lainnya untuk digunakan selama peerteaching. Pun demikian dengan saya, saya membuat slide show dan membuat film sederhana tentang materi yang akan saya sampaikan. Berikut contoh hasil Slide Show yang saya buat untuk saya gunakan pada saat peerteaching : SlideShow

Sedangkan untuk penyusunan instrument penilaian, kami harus membuat penilaian mulai dari penilaian sikap, pengetahuan dan keterampilan beserta kelengkapannya. Kami juga diminta menyusun kartu soal.

Alhamdulillah, hari ini pun kami bisa lalui. Untuk penyempurnaan kami lakukan dikamar masing – masing.

Kegiatan Hari Kesembilan
Keceriaan setelah selesai latihan Peerteaching
Hari kesembilan cukup menegangkan buat kami karena  hari ini kami harus melakukan latihan peerteaching. Walau pun keseharian kami sudah biasa mengajar, namun situasi berbeda dengan rekan lain sebagai peserta membuat tekanan berbeda. Pada kegiatan ini, kami diberi waktu 30 menit untuk menampilkan RPP yang sudah kami susun. Satu persatu kami menunjukan performa terbaik kami. Dan Alhamdulillah semua berjalan lancar.

Setiap peserta yang tampil dikomentari dan di beri masukan oleh tutor agar nanti lebih baik pada saat melakukan ujiaan peerteaching keesokan harinya. Lega rasanya setelah peerteaching latihan ini kami lalui. Tinggal dua tahap lagi yang harus kami lalui pada PLPG kali ini, yaitu Ujian Peerteaching dan Ujian Tulis Lokal.

Kegiatan Hari Kesepuluh
Suasana peerteaching saat rekan lain berperan sebagai siswa yang presentasi
Hari ini kami harus melakukan Ujian Peerteaching. Seperti halnya pada saat latihan peerteaching, kami tampil satu persatu untuk menampilkan RPP yang sudah kami buat. Perbedaannya, jika sebelumnya waktu kami hanya 30 menit dan diberi komentar oleh tutor, pada ujian ini kami diberi waktu 35 menit serta tidak ada komentar apapun dari tutor / penilai.
Foto bersama setelah peerteaching


Kegiatan Hari Kesebelas
Mengurangi ketegangan sebelum UTL
Hari terakhir pelaksanaan PLPG pun tiba. Hari ini kami akan mengikuti Ujian Tulis Lokal (UTL). Dengan seragam putih hitam, kami berangkat menuju tempat ujian. Tampak wajah penuh kesiapan dari para peserta karena kebanyakan dari mereka sudah belajar semalaman untuk bisa menjawab soal yang akan muncul. 

Saat ujian dimulai, ternyata soal yang kami terima hanya 4 soal uraian. Soal pertama terkait konsep dasar IPS, soal kedua tentang konsep Sejarah, soal ketiga konsep Sosiologi dan soal keempat terkait konsep Ekonomi. Kesemuanya adalah bersumber dari materi yang sudah diberikan pada saat awal – awal kegiatan PLPG. Alhamdulillah, walau dengan jawaban seadanya, saya bisa menjawab semua soal karena sebelumnya saya pernah membaca materi terkait soal yang diberikan.

Ujian pun kami lewati. Kami merasa lega. Acara pun dilanjutkan dengan penutupan pada pukul 11.00. Kegiatan PLPG pun berakhir. Untuk mengetahui lulus atau tidaknya kami dalam kegiatan PLPG, kami diminta menunggu sampai malam hari yang kemudian akan diumumkan melalui website UHAMKA.
Foto bersama setelah UTL

Para peserta pun akhirnya membubarkan diri. Mereka kembali kerumahnya masing – masing. Namun saya beserta rekan lain yang rumahnya cukup jauh seperti Pandeglang, Lebak dan Tangerang memutuskan untuk tidak segera pulang karena jika lulus PLPG maka kami akan mengikuti Ujian Tulis Negara (UTN) di Kampus UHAMKA keesokan harinya. Kami pun bersepakat untuk memperpanjang waktu menginap ditempat kegiatan tersebut dengan membayar sejumlah biaya kepada pengelola.

Ujian Tulis Negara
Belajar persiapan mengikuti UTN
Sekita pukul 8 malam, melalui situs rayon137.uhamka.ac.id, diumumkanlah siapa saja yang bisa mengikuti UTN atau mereka yang lulus PLPG. Alhamdulillah, nama saya tercantum pada pengumuman tersebut. Namun sungguh sedih rasanya, diantara teman kami, tiga orang diantaranya tidak tercantum atau belum lulus PLPG. Setelah dikonfirmasi, konon katanya karena nilai UTL nya dibawah standar. Ini berarti mereka harus mengikuti UTL ulang. Semoga saja pada UTL berikutnya mereka dilancarkan. Amin.

UTN yang harus kami ikuti dilaksanakan di Kampus UHAMKA Pasar Rebo. UTN ini dibagi menjadi empat sesi. Masing – masing sesi terdiri dari 50 peserta. Saya sendiri mendapat bagian pada sesi keempat yaitu pukul 15.00. Sementara rekan lain pada sesi pertama, maka tempat kami menginap sangat sepi. Tinggal saya sendiri. Saya pun memutuskan untuk dijemput oleh keluarga saya dari tempat itu. Sambil menunggu waktu UTN, saya bersama keluarga pergi ke TMII untuk beristirahat sekaligus berlibur.

Sekitar pukul setengah tiga, saya memutuskan untuk pergi ke tempat UTN. Namun sungguh sial, mobil yang saya naiki terjebak macet. Sepuluh menit menjelang UTN, mobil belum juga bergerak dari pintu keluar TMII. Dalam keadaan panik, saya turun dari mobil dan segera mencari ojek. Alhamdulilah saya bisa mendapatkan ojek yang siap mengantarkan ke tempat UTN. Tepat pukul 15.00 WIB saya sampai ditempat UTN. Rupanya hanya tinggal saya yang belum datang. Saya kemudian mengisi daftar hadir dan memasuki ruang ujian.

Ujian dilakukan secara online. Terdapat 100 soal yang harus saya selesaikan terdiri dari soal pedagogic dan soal bidang studi. Kebanyakan soalnya cukup membingungkan karena membutuhkan analisis. Untuk soal pedagogic kebanyak berkutat pada model pembelajaran mulai dari saintifik, problem based learning, project based learning dan inqury/discovery terkait sintak dan tujuannya. Sedangkan untuk soal bidang studi, soal yang muncul lebih banyak terkait dengan konsep Sejarah terkait teori asal usul nenek moyang Indonesia, kedatangan Hindu Budha, dan lain sebagainya. Semua materi UTN bersumber pada modul yang telah dipelajari pada kegiatan pembekalan.

Dari beberapa soal yang muncul, saya rasa banyak yang harus diperbaiki dari soal tersebut mulai dari redaksi yang banyak salah ketik, juga ada soal yang tidak memiliki jawaban. Ada pula soal yang sama persis dengan soal lainnya. Jika menemui soal yang meragukan, peserta ujian diminta melaporkannya dengan menekan tombol F4. Sejujurnya, saya sendiri meragukan validitas dan reliabilitas soal UTN tersebut. Tapi apa mau dikata, saya hanya peserta dan harus menyelesaikan soal itu. Semoga saja nilai yang saya terima baik dan dinyatakan lulus. Pun demikian rekan lainnya agar kami layak disebut sebagai seorang guru. Untuk pengumuman kelulusannya sendiri yaitu nanti pada bulan Desember.

Demikianlah gambaran singkat tentang pelaksanaan PLPG 2017 yang saya ikuti di LPTK UHAMKA. Bagi saya kegiatan ini cukup bekesan,  banyak ilmu baru yang saya dapatkan sebagai bekal untuk menjadi seorang guru profesional. 
Sampai berjumpa lagi kawan dilain kesempatan. Bagi rekan lain yang juga akan mengikuti PLPG 2017, selamat mengikuti dan semoga semua diberi kelancaran serta kelulusan. Aamiin.



No comments:

Post a Comment