Jagoan Banten - Cara Mudah Mengetahui Seseorang Berbohong. Jangan katakan anda belum pernah berbohong. Siapa pun kita pasti pernah berbohong sekalipun bohong untuk tujuan baik (white lies).
Penelitian yang dilakukan menyebutkan bahwa setiap hari minimal satu kali kebohongan cenderung dilakukan. Ya walau mungkin efek dari kebohongan itu tidak terlalu besar semisal untuk menjaga perasaan lawan bicara.
Mengapa orang berbohong? Tentu banyak alasan yang menyebabkan seseorang atau sekelompok orang berbohong. Diantaranya untuk mendapatkan keuntungan finansial, menutupi perasaan, menghindari hukuman atas kesalahan yang diperbuat, dan sebagainya.
Walau kebohongan merupakan hal umum terjadi, tapi dalam konteks hubungan sosial, siapa pun tidak suka dibohongi. Orang cenderung menghindari pembohong dan berujung pada hilangnya kepercayaan jika kebohongan dilakukan berulang.
Nah, bagaimana caranya agar kita bisa tahu seseorang berbohong atau tidak pada kita.
Berikut 9 cara untuk mengetahuinya.
1. Amati perubahan atau ekspresi wajah singkat
Semisal kita bertanya sesuatu tentang kebohongan yang dilakukannya, namun ia tidak menyangka kita akan menanyakan hal itu. Keterkejutan saat kita bertanya yang ditunjukan ekspresi wajah singkat, merupakan petunjuk bahwa dia berbohong.
Perubahan eksepresi micro yang berlangsung dengan waktu singkat akan sulit dihindari dan menjadi petunjuk yang jelas akan sebuah kebohongan.
2. Perhatikan kecocokan ekspresi dengan gerakan tubuh
Jika terdapat ketidaksesuaian bisa jadi ia berbohong. Sebagai contoh bisa jadi ia sanggup menahan eksepresi wajah, namun gerakan lain menunjukan kegelisahan semisal banyak memegang hidung, atau memainkan benda dan sebagainya.
3. Melalui tatapan mata
Mata merupakan jendela hati. Cara menatap dan memandang merupakan isyarat yang menunjukan isi hati atau perasaan.
Semisal tatapan mata yang dalam dan lama dari seseoranh menunjukan sinyal rasa suka atau pertemanan. Sebaliknya jika menghindari kontak mata dapat diambil kesimpulan bahwa dia tidak ramah, tidak menyukai kita atau sekedar pemalu.
Untuk mengetahui seseorang berbohong atau tidak, tatapan mata bisa juga dijadikan sinyal non verbal. Orang yang berbohong akan lebih sering berkedip dan pupil membesar. Ia juga akan menghindari kontak mata secara langsung, atau bahkan lebih banyak menatap untuk menutupi kebohongannya.
4. Perhatikan ekspresi wajah apakah berlebihan dari biasanya atau tidak
Jika seseorang menunjukan senyum lebih lebar dari biasanya, atau kesedihan yang lebih besar dari umumnya untuk suatu peristiwa, bisa jadi ia sedang berbohong.
5. Perhatikan nada suara
Seseorang yang sedang berusaha menutupi sesuatu cenderung akan meninggikan suara jika motivasi untuk berbohong semakin tinggi.
6. Perhatikan saat akan memulai pembicaraan
Biasa pembohong akan lebih lambat merespon atau menjawab suatu pertanyaan atau mendeskripsikan suatu peristiwa. Hal ini terjadi karena otak sedang mengatur kronologis baru sebagai sebuah kebohongan untuk menutupi cerita sebenarnya.
Kalimat yang teucap cenderung sering terjeda, tidak mengalir seperti biasanya tidak seperti orang bercerita saat memang ia mengalaminya secara langsung.
7. Mengalihkan pembicaraan
Untuk menutupi kebohongan yang dilakukan, ia akan mencoba mengalihkan pembicaraan pada tema lain. Hal ini terjadi karena ia takut jika akhirnya kebohongan yang dilakukannya terbongkar melalui ucapan yang tak terkontrol.
8. Perhatikan perubahan emosi yang terjadi
Jika kita bertanya tentang sesuatu kemudian ia menunjukan sikap tidak suka atau menunjukan agresi (marah), bisa jadi ia takut kebohongannya terungkap. Ia menutupinya dengan kemarahan yang tidak beralasan.
9. Perhatikan apakah ia memilih meninggalkan pembicaraan dengan melakukan aktivitas lain atau tidak
Kebohongan akan membuat seseorang merasa tidak nyaman. Apalagi ada orang yang diduga mengetahui kebohongan yang dibuat. Saat melakukan pembicaraan yang mengarah pada upaya mencari informasi tentang kebenaran suatu hal, biasanya pembohong memilih meninggalkan pembicaraan dengan melakukan aktivitas lain atau pergi meninggalkan ruangan.
Demikian beberapa cara untuk mengetahui kebohongan yang dilakukan seseorang. Jika pembohong tersebut sudah terbiasa berbohong, mungkin akan lebih sulit mendeteksinya karena isyarat verbal maupun non verbal bisa diminimalisir.
Tapi bagaimana pun lihainya seseorang berbohong, isyarat non verbal pada no 1 sampai 4 di atas akan sulit dikendalikan dan bisa menjadi petunjuk yang dapat mengungkap kebohongannya.
Sebagai tambahan, selain akan berakibat pada rusaknya hubungan sosial, kebohongan juga akan membuat seseorang yang pernah jadi korban kebohongan akan melakukan kebohongan yang sama tidak hanya pada pelaku, tapi juga pada yang lain.
Suatu kebohongan biasanya akan disusul dengan kebohongan-kebohongan baru untuk menutupi kebohongan sebelumnya, sehingga itu akan menjadi beban pagi si pembohong itu sendiri. Jadi untuk apa berbohong?
Benar'๐ fakta dalam keseharian kita. Yg begini tetap ada. Terima kasih sda berbagi๐
ReplyDeleteMantap benar sekali tuh
ReplyDelete๐๐๐
ReplyDeleteBetul ndal sih klo orang bohong itu kadang pegang pegang telinga
ReplyDeletetidak berlaku bagi yang ahli berbohong. hehehe pasti pintar sekali
ReplyDeleteEh masalah bohong ni kadang emang nggak bisa dihindarin sih. Tapi ya kadang berat juga buat bohong, meski untuk hal baik. Hehehe
ReplyDeleteyang paling bisa keliatan tandanya itu adalah si pembohong biasanya ga berani natap mata kita lama-lama... kayak ga pede gt.. mungkin krn takut ketauan.
ReplyDeletePatut di coba nihhh
ReplyDelete