Sejarah Singkat Si Peci Hitam


Waktu kecil, saya berpikiran bahwa setiap muslim laki-laki wajib memakai peci pada saat melaksanakan sholat. Peci yang digunakan adalah peci yang berwarna hitam khas yang biasa digunakan oleh Ir. Soekarno. Maklum saat itu saya belum terlalu paham beragama. Lambat laun saya sadar, ternyata peci hitam itu bisa digantikan penutup kepala lain yang menyerupai seperti kopiah putih khas seorang haji atau jenis penutup kepala lain. Dan saya juga sadar ternyata peci hitam ini hanya ada di Indonesia dan digunakan oleh muslim laki - laki di Indonesia saja, tidak seluruh muslim laki-laki dunia seperti yang saya pikirkan waktu kecil.

Ada beberapa pertanyaan yang menggelitik dari hati kecil saya mengenai si peci hitam ini. Beberapa pertanyaan yang muncul antara lain mengenai siapa orang yang pertama kali memiliki ide membuat peci hitam seperti itu? Terbuat dari bahan apa peci hitam tersebut? Apakah peci hitam hanya ada di Indonesia? Apakah peci hitam di Indonesia sebagai simbol agama atau sebagai simbol nasionalisme? Mengapa Ir. Soekarno selalu menggunakan peci hitam?


Untuk menjawab beberapa pertanyaan di atas, hal yang paling mudah saya lakukan adalah melakukan pecarian dari beberapa referensi di internet. Berikut rangkuman dari hasil penelusuran saya mengenai si peci hitam.

Peci Hitam Mahkota Sultan Fatah

Mengenai siapa yang pertama kali membuat penutup kepala berupa peci hitam, saya tidak menemukan jawaban yang pasti. Namun dari beberapa tulisan dapat di simpulkan beberapa spekulasi tentang asal muasal si peci hitam ini. Seperti pada tulisan Tribun Jabar dengan judul "Karena Soekarno Kita Bangga Pakai Peci, Ini Asal Usul Peci Sebagai Ikon Nasional" disebutkan bahwa peci hitam merupakan rintisan Sunan Kalijaga yang akan digunakan sebagai mahkota untuk Sultan Fatah yang diberi nama Kuluk yang memiliki bentuk lebih sederhana dari mahkota ayahnya raja terakhir Majapahit, Brawijaya V. Kuluk menyerupai kopiah dengan ukuran lebih besar. Penggunaan kuluk sebagai mahkota adalah untuk menunjukan bahwa raja dan rakyat biasa sama dihadapan Allah, yang membedakan adalah ketakwaannya.

Masih dari tulisan yang sama bahwa peci hitam berasal dari Laksamana Cheng Ho. Hal ini dikaitkan dari kata peci sendiri yang berasal dari kata Pe (artinya delapan) dan Chi (artinya energi) yang berarti bahwa peci adalah penutup kepala yang bisa memberikan energi pada delapan penjuru mata angin.

Nama lain dari peci adalah songkok yang berasal dari kata kosong dan mangkok. Artinya hidup ini seperti mangkok yang kosong dan harus di isi dengan sesuatu yang berarti.

Selain songkok, peci juga di sebut kopiah berasal dari kata kosong karena dipuah atau kosong karena dibuang. Yang dibuang adalah sifat buruk seperti kebodohan serta rasa iri dan dengki. 

Dalam tulisan lain di era.id yang berjudul "Sejarah Si Peci" disebutkan bahwa peci merupakan kata serapan dari "fez" yaitu penutup kepala yang biasa digunakan oleh orang Turki. Sedangkan dalam bahasa Belanda berasal dari kata "petje" atau topi kecil. Memang dari bentuknya, peci mirip dengan fez-nya orang Turki sehingga ada yang berpendapat bahwa peci berasal dar Turki seperti tulisan yang di muat merdeka.com dengan judul "Asal Usul Peci Atau Kopiah Dari Orang Turki".

Fez Turki


Spekulasi di atas sebenarnya masih belum bisa dipastikan kebenarannya. Namun fakta yang ada sejak abad 13-an, peci sudah menjadi pelengkap berpakaian yang umum bagi masyarakat pekerja Melayu.

Bahan Peci

Peci hitam yang kita kenal saat ini terbuat dari kain beludru berwarna hitam dengan rangka plastik atau rangka kertas agar bisa berdiri tegak.

Peci juga memiliki ukuran standar sebagai patokan pemakai agar sesuai dengan ukuran kepala yaitu sebagai berikut :
  • Ukuran Normal adalah No. 4 s/d No. 11 atau keliling kepala 54 cm s/d 61 cm.
  • Ukuran Spesial adalah No. 47 s/d No.49 atau keliling kepala 47 cm s/d 49 cm, No. 0 s/d No.3 atau keliling kepala 50 cm s/d 53 cm, dan di atas No. 11 atau keliling kepala lebih dari 11 cm.
  • Tinggi Normal adalah 7 cm s/d 10 cm.

Peci Dan Nasionalisme

Dalam perkembangannya, selain sebagai simbol agama, ternyata peci hitam juga sudah menjadi simbol nasionalisme bangsa Indonesia. Hal ini tidak lepas dari peran sosok proklamator Indonesia yaitu Ir. Soekarno yang tidak pernah lepas menggunakan peci pada saat tampil di depan publik.

Banyak tulisan yang menceritakan awal mula Soekarno menjadikan peci sebagai identitas nasional. Tulisan - tulisan tersebut merujuk pada tulisan  Cindy Adams "Bung Karno Penyambung Lidah Rakyat Indonesia". Disebutkan bahwa Ir. Soekarno mempopulerkan peci pertama kali pada rapat Jong Java di Surabaya pada Juni 1921. Sejak saat itu, peci dikenalkan sebagai simbol kepribadian bangsa Indonesia.

Sebelum Soekarno, ternyata Tjipto Mangunkusumo mengenalkan peci sebagai identitas nasional lebih dulu.  Pada saat rapat SDAP (Sociaal Democratische Arbeiders Partij) 1913 di Den haag Belanda, Tjipto yang di temani Ki Hadjar Dewantara dan Douwes Dekker, mengenakan peci beludru hitam. Ki Hadjar sendiri menggunakan Fez berwarna merah. Sedangkan Douwes Dekker tak memakai penutup kepala.

Demikian sedikit informasi yang bisa saya bagikan kepada teman jagoan banten tentang peci. Silahkan tinggalkan komentar pada kolom dibawah.

Semoga bermanfaat

*Diolah dari beberapa sumber.

2 comments:

  1. Setelah baca, jadi tahu kalau peci hitam rintisan Sunan Kalijaga.

    ReplyDelete
  2. Alhamdulillah 🙏 nambah ilmu lagi . terima kasih banyak ilalang

    ReplyDelete