Laman

Copas Effect


Pada tulisan sebelumnya saya pernah bahas apakah kita bagian dari budaya copy paste (copas)? Budaya ini terkait dengan rendahnya minat baca dan tulis. Dan sebisa mungkin harus kita hindari budaya copas dalam kadar yang berlebihan karena itu bentuk plagiatisme. 

Nah, terkait copas, saya menemukan postingan viral di group lingkungan saya tinggal. Postingan ini menunjukan soal yang diberikan pada Penilaian Akhir Semester (PAS) untuk tingkat SD. 

Redaksi soal seperti ini :

Edo memiliki 10 buah buku tulis. 
Dayu memiliki 6 buku tulis.
Maka buku tulis Ana dan Mira ada ....buku.
A. 6
B. 10
C. 16

Apa yang salah dengan soal di atas? Ya, siapa Ana dan Mira? Kalimat sebelumnya menyatakan Edo dan Dayu, tiba-tiba dalam pertanyaan menjadi Ana dan Mira. 

Mengapa terjadi seperti ini. Banyak analisa yang mungkin bisa diungkap, tapi yang paling mendekati menurut saya akibat budaya copas. 

Bisa jadi soal tersebut merupakan soal dari orang lain atau bisa juga dari bank soal tahun lalu yang di copas. Agar kontekstual, guru menggunakan nama siswanya pada pokok soal namun ia lupa mengedit bagian pertanyaan. 

Kesalahan yang mungkin terlihat sederhana. Tapi jika ditelaah lebih dalam, ini sangat memalukan. Apalagi harus menjadi konsumsi publik hingga viral. Soal buatan guru tersebut jadi bahan olok-olokan. Timbul kesan bahwa guru tidak profesional. 

Kenapa bisa terjadi ini? Jawaban paling mendasar yakni malas baca. Guru tidak secara rinci membaca soal yang sudah dibuat. Apakah sudah sempurna atau belum. 

Khilaf mungkin hal yang wajar, tapi hal sekecil ini tentu tidak boleh sampai lepas dari pengamatan. Ya akhirnya justru merugikan guru itu sendiri. 

Jadi hati -hati dengan budaya copas. Awas lupa edit...

7 comments:

  1. Hahaha. Ke mana kita harus cari jawabannya. Salam Pak

    ReplyDelete
  2. Seandainya dilakukan analisis kualitas soal, tidak akan terjadi hal seperti itu. Namun sangat disayangkan, masih banyak guru yg tdk menempuh prosedur itu.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iyah bener banget Ambu, jika profesional tak akan terjadi hal sepele seperti ini

      Delete
  3. boa boa kisi kisina teu didamelan.hehe

    ReplyDelete
  4. Waduuuh... betul-betul salipan

    ReplyDelete