Saat bersihkan ingus, kebiasaan anak kecil menggosokan ingus ke lengan baju. Hasilnya, lengan baju jadi tempat paling kotor penuh dengan ingus.
Karena melihat ini, seorang ibu berinisiatif memasang velcro (perekat) di lengan baju anak dan disisi lain ia memasang velcro pada sejenis sapu tangan.
Ia tempelkan sapu tangan ke lengan baju dengan perantara perekat. Maka setiap anaknya membersihkan ingus dilengan baju, terhalang dengan sapu tangan. Ingus menempel di sapu tangan.
Jika sudah kotor ia lepas sapun tangan dari lengan baju tersebut untuk dicuci. Dengan cara ini baju tetap bersih.
Tindakan yang dilakukan ibu tersebut terlihat sangat sederhana. Ia melakukan ini karena ada sesuatu yang membuatnya terusik. Dan inilah contoh dari sebuah inovasi.
Demikian pula dengan guru. Selama ia melakukan kegiatan pembelajaran untuk siswanya, pasti akan menemui sejumlah hambatan atau tantangan semisal rendahnya minat belajar, rendahnya hasil belajar, atau ia tertantang bagaimana untuk lebih mengoptimalkan lagi hasil belajar yang sudah baik.
Dalam mengatasi sejumlah permasalahan tersebut guru mencari beberapa alternatif pemecahan dan kemudian menerapkannya. Inilah yang disebut inovasi pembelajaran.
Terdapat dua aspek yang bisa menjadi ranah inovasi belajar, pertama terkait dengan media pembelajaran dan kedua metode mengajar.
Terkait dengan inovasi pembelajaran, narasumber kelas menulis KSGN kali ini merupakan peraih juara 1 inovasi pembelajaran (Inobel) tingkat nasional.
Ia memaparkan bagaimana seorang guru bisa melakukan inovasi sekaligus bisa ikut serta dalam ajang Inobel tingkat nasional.
Bernama lengkap Umi Rosidah, M.Pd.I merupakan seorang guru Pendidikan Agama Islam yang mengajar di SMP Negeri 2 Kepung, Kediri Prop. Jawa Timur.
Jika melihat profilnya, cukup banyak pretasi yang ia peroleh selain pernah jadi Juara 1 Inobel 2017 antara lain Wisudawan Terbaik Pascasarjana STAIN Kediri Tahun 2013, Penulis Tesis Terbaik Ke-2 Pascasarjana STAIN Kediri Tahun 2013, JuaraApresiasi Guru Inspiratif Kemendikbud 2020 dan masih banyak lagi.
Berikut intisari pemaparan Ibu Umi pada kelas menulis KSGN.
Terus Belajar dan Berkarya
Untuk bisa melakukan inovasi pada pembelajaran yang dilakukan, langkah paling penting yakni guru harus banyak belajar. Belajar untuk menemukan berbagai alternatif pemecahan masalah yang mungkin diterapkan.
Guru juga bisa belajar dari berbagai best pratice dari rekan guru lain yang sudah sukses melakukan inovasi. Atau dengan learning by doing yakni dengan belajar dari kesalahan yang dilakukan kemudian memperbaikinya.
Learning by doing bisa dilakukan jika guru secara bersungguh-sungguh melakukan aktivitas pembelajaran. Bukan sekedar gugur kewajiban.
Intinya segenap daya yang dimiliki guru dikerahkan untuk terus berkarya melakukan inovasi dalam memperbaiki pembelajaran yang ia lakukan.
Literasi Digital
Hal penting lain yang harus dilakukan guru untuk bisa melaksanakan inovasi pembelajaran yakni dengan memperbanyak kegiatan membaca dan menulis.
Literasi akan menjadi modal penting dalam melakukan inovasi pembelajaran juga dalam menyusun laporan untuk bisa diikut sertakan pada ajang lomba Inobel tingkat nasional.
Menurut Ibu Umi, di era globalisasi atau lebih tepatnya era industri 4.0, literasi digital menjadi sangat penting untuk bisa melakukan inovasi.
Guru harus memiliki keterampilan memanfaatkan teknologi informasi sehingga bisa membekali pula siswanya dengan keterampilan tersebut.
Menjadi sebuah fakta bahwa keterampilan pemanfaatan teknologi informasi menjadi penting semisal pada ajang seleksi awal baik tes masuk perguruan tinggi, atau tes PNS, selalu melibatkan teknologi informasi.
Begitu juga dengan event-event nasional semacam webinar, semua melibatkan teknologi informasi. Apa yang terjadi jika guru gagap teknologi?
Literasi digital selain memanfaatkan teknologi untuk menjelajah berbagai sumber pengetahuan, juga menjadi penting sebagai sarana meningkatkan pembelajaran di sekolah.
Brainstorming
Diskusi menjadi sangat penting dalam memunculkan inovasi pembelajaran. Bagaimana pun, kemampuan kita sangat terbatas. Ide akan lebih banyak jika melibatkan lebih banyak kepala.
Tidak hanya dengan sesama guru, siswa juga bisa dilibatkan untuk turut serta dalam menyumbang ide sebuah inovasi.
Ide-ide yang muncul bisa diseleksi sebagai alternatif pemecahan masalah yang ada dalam pembelajaran yang kemudian diwujudkan menjadi sebuah inovasi.
Konsistensi
Hal penting lain agar mampu menciptakan inovasi pembelajaran menurut Ibu Umi yakni konsistensi.
"Akselerasi akan menjadi sebuah prestasi jika diikuti konsistensi, konsisten dengan keteladanan, konsisten untuk terus berkarya, konsisten untuk belajar dan berbagi" tulis Ibu Umi.
Ia melanjutkan bahwa konsistensi juga penting bagi orang disekitar kita. Berbagai konsistensi baik yang kita miliki akan menjadi inspirasi bagi orang disekitar. Dan saat mereka mengikuti apa yang kita lakukan, itu akan menjadi sebuah prestasi yang sesungguhnya.
Bagaimana Inovasi Pembelajaran Bisa Menjadi Pemenang Lomba Inobel?
Untuk bisa menjadi juara lomba Inobel, berikut beberapa tips yang dibagikan oleh Ibu Umi kepada peserta pelatihan.
1. Memiliki Akun Kesharlindung
Hal ini penting terkait informasi berbagai perlombaan yang disediakan untuk guru. Semua disajikan dalam situs ini termasuk lomba Inobel. Silahkan kunjungi situs kesharlindung dan lakukan pendaftaran.
2. Pastikan Inovasi Metode Atau Media
Inovasi yang kita lakukan harus memiliki batasan yang jelas antara metode atau media. Jangan sampai terjadi kerancuan apakah keberhasilan tersebut akibat inovasi metode atau justru media.
3. Perhatikan Judul Dalam Makalah Inovasi Pembelajaran
Judul makalah inovasi pembelajaran yang dibuat harus mengikuti aturan yang diminta semisal tidak lebih dari 20 kata. Selain itu judul harus menunjukan inovasi yang dibuat serta unik.
Hindari membuat judul menggunakan akronim yang tidak memiliki arti. Sebagai contoh : PENGEMBANGAN MEDIA PERMAINAN MOMO (MONOPOLI MORAL) PADA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI KELAS 1 SMPN 2 KOTA KEDIRI.
Judul tersebut memuat akronim "MOMO" yang tidak memiliki arti karena tidak ada dalam kamus Bahasa Indonesia.
Setiap kata dalam judul menunjukan variabel yang jelas sesuai dengan inovasi yang dibuat.
4. Ikuti Sistematika Baku Lomba
Setiap lomba pasti memiliki sistematika penulisan tersendiri. Jika kita ingin merubah PTK menjadi makalah dalam lomba Inobel, maka kita harus menyesuaikan sistematika yang ada pada lomba tersebut. Jangan memaksakan diri menggunakan sistematika baku PTK.
5. Pastikan Tulisan Orisinil
Dalam penilaian makalah, akan dilakukan uji similarity dan sitasi. Similarity untuk menguji kesamaann isi tulisan dengan tulisan sebelumnya atau tulisan lain dengan menggunakan plagiarisme checker.
Sedangkan uji sitasi yakni untuk melihat ketepatan jumlah kutipan dengen jumlah referensi yang dituliskan.
Ini berarti bahwa tulisan harus disusun secara sungguh-sungguh dengan referensi yang tepat. Tulisan harus benar-benar karya asli dan bukan hasil jiplakan.
6. Inovasi Fokus Pada Siswa
Inovasi yang lakukan guru dalam pembelajaran harus berfokus pada siswa. Dalam hal tertentu mungkin guru banyak melakukan inovasi untuk memudahkan ia menjalankan tugasnya sebagai guru. Ini juga termasuk inovasi. Namun apakah inovasi ini akan bermuara pada peningkatan kualitas siswa.
Inovasi yang bisa diikutkan dalam Inobel yakni inovasi yang tujuan akhirnya untuk siswa semisal meningkatkan hasil belajar, meningkatkan minat, meningkatkan partisipasi dan sebagainya.
Demikian beberapa hal yang disampaikan narasumber seputar inovasi pembelajaran dan bagaimana agar inovasi pembelajaran yang dibuat bisa jadi juara Inobel.
Dan yang terpenting untuk bisa meraih prestasi, mulailah dari mimpi. Dan wujudkan mimpi itu dengan implementasi atau tindakan nyata. Begitu kata Ibu Umi.
Semoga menginspirasi.
No comments:
Post a Comment