Cinta Tanpa Nafsu Bukan Cinta Yang Sempurna

Pernikahan wujud sebuah komitmen dalam cinta (gambar : venuemagz.com)


Jagoan Banten. Apakah anda pernah merasakan jatuh cinta? Kebanyakan dari kita mungkin akan menjawab pernah. Kita pernah bisa merasakan gejolak emosi saat jatuh cinta namun akan sedikit kesulitan mendefinisikannya.

Masing - masing memaknai cinta berdasarkan pengalaman emosi yang dirasakan. Dan tentu saja definisi yang muncul akan sangat beragam.

Tulisan ini tidak akan membahas arti cinta dari sudut pandang pelaku, namun akan merujuk pada konsep dalam ilmu psikologi sosial. 

Walau demikian, bahkan dalam ilmu psikologi, cinta belum bisa didefinisikan secara pasti. Gambaran sederhana tentang cinta yaitu reaksi emosional yang sama mendasarnya dengan rasa sedih, gembira dan takut.

Cinta merupakan suatu kombinasi dari emosi, kognisi, dan perilaku yang sering kali memainkan peran vital dalam hubungan yang intim.

Dari manakah asal cinta? 


Lagi - lagi kajian psikologi sosial belum bisa memberikan jawaban pasti. Salah satu kemungkinan yakni cinta muncul sebagai sebuah fantasi menyenangkan yang sama-sama dimiliki oleh orang-orang yang berasal dari budaya tertentu pada waktu tertentu dalam kehidupan.

Kemungkinan lain yakni terkait bagaimana menjaga kelangsungan hidup spesies manusia melalui keberhasilan reproduksi. Dalam ini cinta dimulai dari adanya ketertarikan erotis terhadap pasangan.


Tiga komponen cinta


Untuk memahami cinta, Stenberg (dalam Robert & Nyla, 2015 : 280) membuat model segitiga dari cinta (triangular model of love).

Teori yang diutarakan Stenberg menyatakan bahwa cinta terdiri dari tiga komponen dasar yang memiliki derajat berbeda pada pasangan yang berbeda. 

Tiga komponen tersebut antara lain :

1. Keintiman (intimacy)

Yaitu kedekatan yang dirasakan oleh dua orang dan kekuatan dari ikatan yang menjaga kebersamaan mereka. Pasangan dengan derajat keintiman tinggi akan peduli dengan kesejahteraan dan kebahagiaan satu sama lain, mereka saling menghargai, menyukai, bergantung, dan memahami satu sama lain.

2. Nafsu / Hasrat (passion)

Komponen ini berhubungan dengan ketertarikan secara fisik dan seksualitas. Komponen ini biasanya dominan muncul pada pria yang lebih mengutamakan fisik dibanding wanita.

3. Keputusan/Komitmen (decision / commitment)

Komponen ini terkait dengan faktor koginitif semisal tentang keputusan yang dibuat untuk mencintai dan ingin bersama dengan pasangan serta komitmen untuk mempertahankan hubungan secara permanen.

Jika tiga komponen tersebut bersatu dengan derajat kekuatan yang sama, hasilnya adalah cinta sempurna (consummate love). 

Dalam kondisi hilang atau muncul hanya sebagian komponen, atau derajat tidak seimbang antara satu dengan komponen lain, maka akan memunculkan beberapa jenis cinta. 

Kombinasi yang akan muncul dari tiga komponen tersebut akan menghasilkan cinta sebagai berikut :

  • Cinta Romantis, yaitu kondisi saat hanya ada dua komponen yang muncul yaitu keintiman dan nafsu. Kondisi ini biasanya akan menghasilkan percintaan singkat tanpa ada komitmen. 
  • Rasa Suka, yaitu kondisi saat hanya keintiman yang muncul. Contoh kondisi ini misalnya adalah sebuah persahabatan sejati tanpa nafsu atau bahkan komitmen untuk terus bersama.
  • Cinta Karib, yaitu kondisi ketika memunculkan dua komponen antara keintiman dan komitmen. Contoh cinta Karib yakni pernikahan yang sudah berlangsung lama, dimana nafsu sudah hilang namun keintiman dan komitmen masih tetap terjaga.
  • Cinta Kosong, yaitu kondisi di mana hanya memiliki satu komponen saja yakni keputusan atau komitmen untuk mencintai seseorang tanpa keintiman atau nafsu. 
  • Cinta Monyet, yaitu kondisi dimana terdapat dua komponen yang muncul antara nafsu dan komitmen. Komitmen yang terbentuk hanya berdasarkan nafsu tanpa adanya waktu untuk mengembangkan keintiman persis seperti percintaan mendadak.
  • Mabuk Cinta, yaitu kondisi dimana komponen yang muncul hanya nafsu atau ketertarikan fisik dan bersifat obsesif tanpa keintiman atau komitmen. Contoh cinta seperti ini adalah cinta pada pandangan pertama. 
  • Cinta Sempurna, yaitu kondisi saat ketiga komponen antara keintiman, nafsu dan komitmen muncul bersama dengan derajat yang sama kuat. Kondisi ini merupakan keadaan yang ideal dan sulit diperoleh.

Mengapa kita cemburu?


Cemburu kadang dideskripikan sebagai monster bermata hijau yang menakutkan. Rasa cemburu bisa diartikan sebagai kecemasan bahwa pasangan romantis atau seseorang yang kita pedulikan akan mengalihkan rasa sayang atau loyalitasnya kepada orang lain. 

Kondisi ini akan sangat membuat stress dan mungkin bisa berpotensi pada tindakan destruktif atau kekerasan fisik.

Temuan penelitian menyimpulkan bahwa kecemburuan umumnya berakar dari ancaman terhadap harga diri. Ancaman ini melibatkan kemungkinan bahwa seseorang yang kita pedulikan (pasangan romantis, rekan kerja dll) akan meninggalkan kita karena seorang pesaing (rival). 

Kecemburuan terjadi karena menurunnya harga diri secara implisit akibat adanya pesaing atau rival dengan kondisi yang lebih baik yang mungkin bisa menyebabkan orang yang kita pedulikan meninggalkan kita demi sang rival. 

Simpulan 


Tidak ada jawaban pasti dari mana datangnya cinta. Namun cinta menurut Stenberg terdiri dari tiga komponen utama yaitu keintiman, nafsu, dan komitmen. Cinta sempurna yaitu saat ketiga komponen tersebut hadir sama kuat dan seimbang. Dalam hal ini cinta tanpa nafsu bukanlah cinta sempurna. 

Dalam menjalani sebuah hubungan percintaan, seseorang sering kali dihadapkan pada rasa cemburu yaitu kecemasan bahwa seseorang yang dipedulikan akan pergi meninggalkan demi sang pesaing atau rival.

Kecemburuan muncul akibat menurunnya harga diri secara implisit atau tidak percaya diri.

Referensi :
Robert & Nyla.2015. Psikologi Sosial. Edisi Ketiga Belas Jilid 1. Jakarta : Penerbit Erlangga

11 comments:

  1. Intermezo? Tp bener ini, hehe.. mantaap tulisannya sangat beragam

    ReplyDelete
  2. Saat membaca ada kata nafsu di sana, saya langsung bertanya-tanya, kok gitu sih.

    Setelah baca-baca lagi, jadi mikir. Bener juga ya.

    Ah cinta. Kalau kata temen perjalanannya sun go kong ke barat mencari kitab suci, cinta itu deritanya tiada akhir. Hehehe

    ReplyDelete
  3. Mahabah kepada sesama merupakan harapan kepada pasangan bahagia dunia akhirat.

    ReplyDelete
  4. Cemburu berujung derita..wkwk.

    ReplyDelete
  5. CINTA

    Cerita indah namun tiada artinya..

    *pepatah kuno 😆😆😁

    ReplyDelete
  6. cinta yang murni dari hati

    ReplyDelete
  7. Nafsu itu normal untuk umat manusia, bagai mana gak nafsu liat cw jman skrg tete di liatin wkwk

    ReplyDelete
  8. Secara umum nya yah

    ReplyDelete
  9. Iyap betul...makanya pacaran itu ndak boleh dalam islam

    ReplyDelete