TKI Wajib Baca Ini, Tulisan Yang Mungkin Dibenci Para Penipu (Modus Penipuan TKI)



Jagoan Banten - Jika anda TKI, baik yang bekerja di Arab Saudi, Hongkong, Malaysia, UEA atau dimana pun, silahkan baca tulisan ini sampai tuntas agar bisa dijadikan pelajaran.

Kita mulai dari pertanyaan awal. Apa tujuan anda bekerja diluar negeri?


Jawaban sementara kemungkinan besar karena alasan ekonomi. Penghasilan bekerja diluar negeri lebih menjanjikan dibanding didalam negeri. Apa benar demikian?

Tujuan lain adalah dalam rangka memperjuangkan ekonomi keluarga. Anda pasti tidak mau anak tidak sekolah karena ketiadaan biaya. Oleh karenanya anda mengorbankan diri untuk bekerja diluar negeri. Dengan konsekuensi jauh dari keluarga. Benar?

Nah, karena inilah, saat anda harus banting tulang diluar negeri menjadi TKI demi keluarga, ternyata anda jadi korban penipuan pihak yang tidak bertanggungjawab, rasa-rasanya hati merasa iba. Dan berharap tidak ada lagi TKI yang jadi korban penipuan. Utamanya penipuan yang bermula dari media sosial.

Ok, saya akan ceritakan bagaimana modus penipuan yang terjadi, dan ini merupakan kisah nyata. Bisa jadi salah satu dari anda pernah mengalaminya.

Saya dapatkan kisah ini dari teman - teman yang berada di penjara (lembaga pemasyarakatan) yang sering menjadi pelaku penipuan para TKI.

Mereka melakukan penipuan dari dalam penjara karena kebutuhan perut. Hidup dipenjara sulit, dan dengan menipu TKI, kebutuhan mereka di penjara terpenuhi.

Ok kita mulai. Jadi bagaimana modus penipuan yang dilakukan orang di dalam penjara?


Kebanyakan kita berpikir bahwa tidak mungkin seorang dalam penjara memegang handphone, apalagi android. Itu salah besar. Aturannya memang tidak boleh, tapi dengan uang, semua bisa di atur.

Saya tidak ingin bahas bagaimana hanphone bisa masuk penjara, tapi disetiap penjara, utamanya Lapas, handphone mudah dijumpai.

Nah, berbekal handphone ini, para pelaku (baca penipu) memulai aksinya dengan membuat akun media sosial. Utamanya Facebook.

Mereka memilih Facebook dengan asumsi bahwa semua TKI pasti memiliki akun Facebook untuk bisa terhubung dengan keluarga di Indonesia.

Akun Facebook yang dibuat ada akun asli, ada pula akun palsu. Jika memiliki wajah lumayan, biasanya pelaku akan menggunakan akun asli. Namun kebanyakan akan menggunakan akun palsu.

Jenis profil Facebook yang mereka buat untuk menipu memiliki ciri-ciri antara lain :

  • Menggunakan foto profil menawan (ganteng) yang menurut akal sehat harusnya tidak masuk ke group TKI.
  • Profil palsu tersebut menunjukan berbagai jenis profesi, umumnya yang sering digunakan menipu yaitu : polisi, PNS, pekerja lepas pantai, pegawai kantoran, dan sebagainya yang menunjukan bahwa mereka memiliki penghasilan tinggi untuk menggoda para TKI.
  • Akun Facebook palsu ini sangat mudah dikenali dari umur pembuatannya yang masih muda. Jika cerdas, sangat mudah mengenali akun penipu TKI.
  • Mohon maaf jika saya mengatakan mereka yang sering tertipu adalah mereka yang memiliki kecerdasan dibawah rata-rata. Jika anda termasuk, mungkin untuk membaca tulisan ini sampai habis pun tidak sanggup karena merasa pusing duluan. Hehe..

Lalu apa yang dilakukan dengan akun Facebook yang sudah dibuat?


Dengan akun yang sudah dibuat, para pelaku ini akan masuk ke group-group TKI yang banyak tersebar di Facebook. Yang dilakukan kemudian dia akan menyebar inbok ke banyak calon korban.

Pelaku akan memilih korban dengan peluang yang tinggi untuk tertipu. 

Contohnya wanita yang berusia lebih tua atau memiliki wajah pas-pasan. Tapi tidak jarang pula mereka yang muda dan dianggap cerdas pun menjadi korban.

Tidak hanya TKI, pelaku penipuan juga akan menyebar pesan nya ke berbagai akun Facebook yang diduga bisa mereka kelabui.

Bagi pelaku, saat inbok yang mereka kirim mendapat balasan, maka 50 persen aksinya kemungkinan akan berhasil. Namun jika inbok mereka diabaikan, jaring sebaran inbok mereka terus diperluas ke akun-akun lain.

Setelah mendapat jawaban atas inboknya, maka akan terjadi komunikasi diantara pelaku dengan calon korbannya. Kemudian berujung dengan bertukar nomor WA atau bisa juga berkomunikasi secara langsung lewat Messenger Facebook.

Obrolan biasanya seputar kehidupan pribadi. Bahkan sangat pribadi yang menjurus seksualitas.

Nah, mereka kemudian melanjutkan berkomunikasi dengan telepon atau video call.

Ciri khas dari akun penipu saat melakukan aksinya biasanya akan mematikan kamera hp nya. Alasannya rusak.

Kamera tersebut memang mungkin sengaja di rusak, atau yang umum sih ditutup dengan lakban atau kertas.

Parahnya, dengan kata-kata rayuan penuh manipulasi, calon korban percaya saja. Dan hubungan mereka pun berlanjut dengan intens melakukan komunikasi.

Setelah berjalan beberapa hari, dan debgan berbagai rayuan yang memanipulasi, korban pun mulai dibuat jatuh hati.

Dengan bahasa menjurus ke arah seks, korban dirayu untuk bisa memenuhi hasrat sang pelaku.

Kata - kata pelaku seperti menghipnotis korban dan membuat hasrat seksual mereka meningkat. Akhirnya, korban pun dibuat melakukan masturbasi (colmek) di depan kamera via video call.

Tugas sang pelaku hanya mengeluarkan kata-kata menghipnotis dengan sedikit desahan seolah sedang onani (coli), melayani mastrubasi korban.

Dan korban percaya saja. Padahal kamera di tutup. Korban tidak tahu wajah asli sang pelaku. Dia hanya membayangkan wajah yang terpajang di Facebook. Padahal palsu!

Kalau pun pelaku membuka kameranya, maka hal yang mudah diketahui bahwa dia pelaku penipuan, yakni lokasi video call tidak akan pernah berubah. Lokasi hanya pada satu tempat yang sama.

Dan jika aksi penipuan ini dilakukan dari penjara, maka lokasi video call tidak pernah berada di alam bebas atau dilokasi umum.

Mengapa TKI mudah diajak begituan? Saya memakluminya. Seperti hal nya para penghuni penjara, hasrat seks TKI tidak tersalurkan karena tidak ada pasangan sebagai pelampiasan.

Jadi saat ada yang mengajak untuk melakukan adegan mastrubasi, mereka dengan mudah terangsang dan langsung mau melakukannya.

Hal ini lah mengapa TKI dianggap jadi target yang paling potensial untuk dijadikan korban penipuan.

Lalu, bagaimana pelaku menipu TKI tersebut?


Setelah terjadi hubungan yang intens (semakin dekat) antara pelaku dan TKI tersebut, dan pelaku menganggap waktu sudah cukup, maka pelaku akan meminta sejumlah uang pada TKI korbannya.

Cara meminta uang ke korban tentu tidak hanya satu modus, banyak cara yang dilakukan.

Berikut beberapa cara yang umum digunakan :

1. Mengaku bekerja dilepas pantai, jauh dari ATM, minta pengurusan agar dia bisa cuti, minta ditalangin dulu buat bayar ke bosnya, padahal rekening itu miliknya.

2. Mengaku ada keluarga yang sedang dioperasi, dia ambil foto dari google ruang operasi, dikirim ke korban, mengaku butuh uang mendesak buat biaya operasi keluarganya, dan ujungnya berniat pinjam ke korban atau meminta ke korban untuk bantu. Korban tentu akan merasa iba dengan hal ini dan mau menuruti permintaan pelaku.

3. Terjadi kecelakaan lalu lintas sehingga mobilnya masuk bengkel. Beralasan sedang tidak bawa dompet dan uang untuk membayar reparasi mobil dan minta agar korban membayar biaya reparasi mobil tersebut.

4. Berpura-pura punya utang ditagih debt kolektor dan harus segera dilunasi. Kalau tidak maka nyawanya terancam. Meminta korban membayar utangnya.

5. Karena kamera HP rusak (padahal sengaja ditutup), maka alasannya meminta uang untuk membeli HP baru

Dan masih banyak alasan lain yang diutarakan oleh pelaku agar dibantu korban dengan mengirimkan uangnya.

Berbagai alasan itu biasanya diiringi dengan batas waktu yang mepet. Harus segera, harus cepat, jika tidak, maka banyak hal menakutkan terjadi.

Dengan berbagai alasan tersebut, karena alasan rasa sayang atau iba, korban biasanya mau saja memenuhi permintaan pelaku.

Namun demikian, cara-cara di atas, masih termasuk kategori halus. Dan jika cara halus ini tidak berhasil, maka pelaku akan menggunakan cara yang lebih kasar.

Saat korban video call dan  sex (masturbasi /colmek), pelaku biasanya akan merekam adegan yang dilakukan. Dan setiap kali terjadi, setiap kali itu pula direkam.

Bagi pelaku, saat korban sudah bisa ditelanjangi, maka 90 persen aksinya pasti berhasil.

Cara kasar yang mereka lakukan adalah dengan mengancam korban akan menyebarkan video yang sudah pelaku rekam jika tidak memberikan sejumlah uang yang diminta.

Dengan ancaman seperti ini, korban pun ketakutan jika aibnya terbongkar, maka ia pun rela mengirimi pelaku sejumlah uang yang diminta.

Selain cara di atas, ada cara lain yang dilakukan pelaku penipuan TKI. Modusnya adalah dengan menguasai akun Facebook korban.

Mereka meminta korban menyerahkan akun facebooknya dan tukar dengan akun Facebook pelaku. Namanya juga pacaran, maka boleh dong tukaran akun Facebook. Begitu dalihnya.

Padahal, dengan akun Facebook itu, setiap pengiriman uang yang dilakukan TKI ke Indonesia menggunakan Facebook. Nah, ini dijadikan celah pelaku untuk menguras uang milik TKI.

Jika korban, tidak mau menyerahkan secara sukarela, pelaku akan mencari jalan lain.

Pelaku akan mencoba masuk ke akun Facebook korban, dan mengklik lupa sandi.

Facebook akan mengirimkan kode konfirmasi ke nomor korban.

Untuk mendapatkan kode itu, pelaku akan menghubungi korban. Dan tentu saja korban tidak akan dengan sukarela memberikannya. Oleh karenanya ada trik tersendiri.

Pelaku sangaja tidak menghubungi korban beberapa saat. Nah, saat mulai membajak Facebook dan membutuhkan kode konfirmasi, pelaku akan menelpon korban.

Saat menelpon pelaku tiba-tiba marah - marah tidak jelas.

"Kamu kemana aja sih, dihubungi susah"
"Kamu kontekan sama siapa saja"
"Jangan-jangan kamu selingkuh. Kamu sleingkuh yah, selingkuh sama siapa?"

Dengan pertanyaan seperti itu, korban akan mengelak. Mereka tidak akan mau mengaku karena memang tidak mereka lakukan.

Nah kemudian pelaku akan meminta korban menunjukan screenshoot semua chat media sosial, bekas telpon, termasuk SMS.

Korban pun menuruti pelaku. Tanpa sadar dia sudah mengirimkan kode konfirmasi yang ada pada pesan. Dari sini, pelaku pun melancarkan aksi lanjutan.

Pelaku akan membajak Facebook korban dan mengirimkan nota pengiriman yang kepada jasa pengiriman uang ke Indonesia. Tentu saja uang itu ditujukan untuk kepentingan pelaku, bukan dikirim ke keluarga korban.

Apakah ada yang menipu dari dalam penjara dengan akun asli?


Jawabannya ada. Biasanya awalnya tetap dengan berpura-pura jadi orang lain. Tapi kemudian karena korban sudah dibuat nyaman oleh pelaku, maka pelaku pun membuka identitas aslinya.

Korban yang sudah telanjur sayang pun tetap melanjutkan hubungan di antara mereka. Dan korban ini pun jadi mesin ATM untuk pelaku selama ia di dalam penjara.

Korban mungkin merasa tidak keberatan karena pelaku membayar dirinya dengan aksi Video Call Sex untuk melayani kebutuhan seksual korban.

Dan satu hal lagi, biasanya korban dijanjikan akan dinikahi setelah korban pulang ke Indonesia dan pelaku keluar dari penjara.

Dan dengan modus seperti di atas, sudah banyak TKI yang jadi korban penipuan dari dalam penjara.


Mengapa TKI mudah ditipu?


Terdapat beberapa alasan mengapa TKI mudah di tipu, berikut diantaranya :

1. Pendidikan TKI rendah dengan minim literasi, sehingga pemahaman yang kurang dan mudah kena tipu daya.

2. Sudah lama tidak mendapatkan kehangatan pria sehingga sangat mudah terangsang untuk diajak Video Call Sex (VCS).

3. Keimanan yang rendah dengan menghalalkan seks bebas dalam hal ini VCS.

4. Harapan untuk mendapatkan pasangan dengan tipe ideal dengan harapan kehidupan yang lebih baik secara ekonomi saat pulang ke Indonesia.

5. Merasa kesepian di negeri orang sehingga butuh teman dekat untuk berbagi.


Dan tentu masih banyak alasan lain mengapa TKI mudah jadi korban penipuan.

Hal penting apa yang harus diingat oleh TKI agar tidak jadi korban penipuan?


1. Jangan pernah meladeni akun dengan profil mempesona. Dan tidak logis berada group TKI.

2. Jika saat melakukan video call namun beralasan kamera rusak atau tidak mau melakukan video call secara langsung, dipastikan orang tersebut penipu.

3. Pastikan lokasi video call tidak hanya di satu tempat yang sama.

4. Dengan alasan apapun, jika sudah meminta sejumlah uang, dipastikan itu penipu.

5. Jangan menggunakan perasaan sayang, dan tingkatkan selalu kewaspadaan dengan berpikir bahwa semua akun medsos yang mengajak perkenalan adalah penipu (sekalipun tidak demikian kenyataannya).

6. Dekatkan diri pada Allah SWT, dan jauhi semua larangannya apalagi seks bebas (VCS)

7. Jika hasrat seksual sedang tinggi, alihkan dengan berbagai aktivitas lain, atau kalau perlu berpuasalah.

8. Tingkatkan pemahaman dengan banyak membaca

9. Fokuslah pada keluarga di rumah, bahwa anda berjuang memang untuk keluarga.

10. Buatlah komunutas medsos yang tidak mudah di akses oleh umum, dan berbagilah satu sama lain tentang berbagai modus penipuan yang pernah terjadi.


Apakah hanya TKI yang mudah tertipu?


Tentu saja tidak. Modus penipuan dari dalam penjara ini menyasar siapa saja yang lengah. Bahkan polisi sendiri ada yang jadi korban.

Ini bukan cuma rekaan. Ini fakta. Mungkin jika pelaku penipuan membaca tulisan ini, iya mengaminkannya.

Jadi berhati-hatilah saat berhubungan dengan orang baru melalui media sosial. Siapapun itu.


Penutup


Saya berbagi tulisan ini utamanya untuk para TKI yang sedang berjuang untuk keluarga di negeri jauh disana. Sungguh sangat iba jika mereka berjuang bercucuran keringat kemudian ditipu oleh para pelaku yang tidak punya hati.

Saya berharap para TKI bisa belajar banyak agar tidak lagi jadi korban penipuan.

Dan tulisan ini mungkin sangat tidak disukai para penipu yang ada di penjara. Mereka yang suka main "bledogan" atau "pletokan" untuk menyebut asli tipu-tipu yang mereka lakukan.

Semoga Allah SWT melindungi para TKI Indonesia. Aamiin.

5 comments:

  1. Jadi inget, dulu tetangga sya pernah kena tipu spt ini dngn total kerugian 20juta. Jumlah yg cukup besar pada masa itu..

    Bahkan saking tergiurnya, tetangga sya itu sampai rela resign dri perusahaan tempatnya bekerja. Padahal dia di sana sudah mapan, karena kerjanya udah lama..

    Sayang gara2 kena tipu, akhirnya dia jadi kere. Ujung2nya dia kemudian jadi kerja ngojek motor pangkalan (dulu belum ada gojek/grab)..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Oleh karena nya kita harus tetap waspada pada siapapun yang belum kita kenal secara baik. Sikap skeptis perlu.

      Delete
  2. Suka sedih kalo denger cerita banyak tki yamg tertipu

    ReplyDelete
  3. Makanya perlu sangat berhati-hati dalam menggunakan medsos. Rasanya nggak perlulH memosting sesuatu yang mengundang untuk ditipu. Bismillah.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sependpat, tapi kadang pelaku Tah memandang bulu, mereka menyebar jaringnya ke siapa pun

      Delete