Jagoan Banten - Sepertinya keputusan ini memang layak saya ambil. Saya harus berhenti menulis. Dan itu sudah saya lakukan beberapa hari ini.
Kenapa saya harus berhenti menulis. Keputusan ini saya ambil sebagai langkah saya untuk mengatasi permasalahan menulis. Yang saya maksud adalah rasa jenuh dan kehilangan motivasi.
Saya kira penulis lain pun demikian. Bahkan yang termasuk kategori profesional. Rasa jenuh bisa saja menghinggapinya. Apalagi saya yang cuma penulis bubuk rengginang.
Saya berhenti menulis untuk sekedar merefresh kembali otak saya yang sudah mulai beku. Memang mungkin seharusnya begitu. Kadang kita butuh waktu beristirahat sebentar dari rutinitas kita.
Saya memutuskan berhenti menulis bukan untuk selamanya. Saya hanya butuh istirahat. Ini adalah cara saya mengembalikan motivasi menulis.
Dan saat semua telah kembali siap, ok kita mulai lagi. Dan ini tulisan pertama saya setelah beberapa hari ini berhenti menulis.
Agak kaku memang, tapi ya inilah kemampuan saya.
Saya sampaikan apa yang indera saya respon. Apa yang saya lihat, pegang, dengar, sentuh, dan rasa. Itu yang saya tulis.
Dan mungkin tulisan ini pun tak memiliki value lebih untuk pembacanya. Namun saya berharap, apa yang saya tulis bisa bermanfaat walau cuma sedikit.
Sengaja saya berbagi tulisan low value ini untuk mengajak rekan penulis (khususnya yang masih amatiran seperti saya), saat kehilangan semangat dan motivasi untuk menulis, ya berhenti saja menulis.
Berhenti bukan untuk selamanya. Berhenti hanya untuk menghela nafas agar bisa kembali berlari.
Lihat dan rasakan perbedaannya. Ide segar pasti akan mulai berdatangan. Jika belum ada? Ya istirahat kembali.
Manjakan diri walau cuma dengan cara sederhana. Semisal bermalas-malasan di depan tv dengan sekantong cemilan. Atau hal lain yang menghibur.
Jadi, jika kita merasa mulai jenuh dalam menulis, berhenti saja. Namun, saat semangat mulai menggebu, tulis saja terus. Tetap produktif ya.
Tetap semangat karena saya juga pernah berada di fase itu.
ReplyDeleteHarus tetap semangaat
DeleteAkhir-akhir ini saya juga merasa begitu. Merasa tulisan saya gak guna, jelek, dan cuma buang2 waktu. Tapi entah kenapa setiap ingin berhenti saya selalu rindu menulis
ReplyDeletePerasaan ini sama dengan yang saya rasakan
DeleteMantap bang
ReplyDeletebagi saya hal itu normal,dan akan terjadi untuk semuanya baik itu pemula, maupun para penulis hebat, ada saatnya kita jenuh dan harus menjauh dulu, (istirahat), untuk kembali dengan kesegaran yang baru
ReplyDelete