Jagoan Banten. Berikut ini merupakan kumpulan jawaban aktivitas individu pada Tema 3 Buku IPS Kelas 7 Kurikulum Prototipe / Sekolah Penggerak.
Kumpulan jawaban ini bisa kamu manfaatkan untuk menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru di sekolah.
Walau kamu bisa menyalin mentah-mentah jawaban di bawah ini, akan lebih baik sisipkan atau tambahkan ide pribadi dari kamu sendiri. Dan lebih baik lagi jika jawaban dibawah ini hanya sebagai inspirasi dalam menemukan jawaban orisinil kamu.
Silahkan gunakan dengan bijak ya!
Identifikasikan perintah pada soal berikut ini bersama teman-teman kalian!
1. Bagaimana pengaruh kebudayaan Hindu-Buddha pada sistem keagamaan, pemerintahan, sosial, ekonomi, dan seni budaya!
2. Setelah kalian identifikasi, tuliskan dan presentasikan di depan kelas dengan bimbingan guru.
Masuknya agama Hindu - Budha ke Indonesia memiliki pengaruh besar bagi kehidupan penduduk nusantara. Beberapa pengaruh tersebut bisa diidentifikasi antara lain :
Sistem keagamaan
Penduduk yang semula menganut kepercayaan Animisme dan Dinamisme mulai mengenal agama Hindu Budha dan menganutnya.
Ritual - ritual keagamaan yang ada pada ajaran Agama Hindu Budha mulai diadaptasi penduduk nusantara semisal acara upacara kematian, peringatan 3, 7, dan 40 hari setelah kematian, dan berbagai ritual lain.
Sistem pemerintahan
Dengan masuknya agama Hindu Budha, beberapa kerajaan bercorak Hindu Budha mulai berdiri. Dimulai dari Kerajaan Kutai, Sriwijaya, Singasari, Mataram Kuno, dan lainnya. Bahkan Kerajaan Sriwijaya aktif dalam menyebarkan ajaran Hindu Budha sampai Thailand.
Sistem sosial
Sistem kasta yang ada pada ajaran Agama Hindu mulai digunakan oleh penduduk nusantara. Terdapat empat kelas atau tingkatan manusia berdasarkan ajaran Hindu yaitu Kasta Brahmana (para pemuka agama atau pendeta), Kasta Ksatria (golongan pemerintahan atau milter /prajurit yang memiliki tugas bertempur), Kasta Weisya (golongan para pedagang), dan Kasta Sudra (golongan rakyat jelata).
Dengan adanya sistem kasta tersebut, terjadi diskriminasi dalam kehidupan sosial semisal dalam menentukan perjodohan, dalam memperoleh pendidikan, akses masuk ke pemerintahan dan sebagainya.
Sistem ekonomi
Mata pencaharian masyarakat pada masa Hindu-Buddha untuk memenuhi kebutuhan hidupnya adalah sebagai pegawai kerajaan, petani, pengrajin, pedagang, nelayan, dan lainnya.
Selain itu, pada masa ini juga terjadi perdagangan maritim utamanya pada kerajaan-kerajaan yang terletak dipinggir pantai semisal Sriwijaya. Sedangkan perdagangan agraris dilakukan oleh kerajaan yang berada di pedalaman seperti Kerajaan Kutai, Tarumanegara, Mataram Kuno dan sebagainya.
Seni budaya
Banyak peninggalan kebudayaan Hindu Budha yang bisa dilihat hingga sekarang. Yang paling mencolok yakni seni bangunan berupa candi. Candi yang dibangun memiliki beragam fungsi mulai dari tempat ibadah, candi yang berfungsi untuk makam dan candi untuk pensucian diri.
Selain candi, arca atau patung perwujudan dewa juga menjadi ciri khas dari kebudayaan Hindu Budha.
Berikutnya dalam bidang kesusastraan ajaran Hindu Budha melahirkan banyak kitab berupa kumpulan kisah, catatan atau laporan sebuah peristiwa. Tidak jarang pula memasukan unsur magis atau mitos dalam kitab tersebut.
Kehadiran Hindu Budha di Indonesia juga menandai berakhirnya jaman Pra Sejarah karena pada masa ini sudah mulai dikenal tulisan Bahasa Sansakerta menggunakan huruf Pallawa.
Pada perkembangannya huruf Pallawa menjadi dasar berkembangnya berbagai huruf lain yang terdapat di Indonesia seperti huruf Kawi, Bali Kuno, Jawa Kuno, Lampung, Bugis-Makasar dan Batak.
Bagaimana corak agama yang dianut di Kerajaan Tarumanegara?
Kerajaan Tarumanegara merupakan salah satu kerajaan bercorak Hindu terbesar yang pernah ada di Indonesia. Kerajaan ini berdiri pada abad ke-4 dan berakhir pada abad ke-7 M.
Pengaruh yang kuat dari kebudayaan Hindu dari India pada kerajaan ini dapat diketahui dari agama yang di anut, bahasa Sansekerta, dan huruf Pallawa yang tertulis pada prasasti.
Mengapa Sriwijaya disebut Kedatuan bukan Kerajaan?
Sriwijaya disebut kedatuan karena dipimpin bukan oleh raja, melainkan seorang datu. Datu merupakan sebutan yang umum digunakan masyarakat Melayu untuk seorang pemimpin. Pemimpin tertinggi Sriwijaya di sebut Datu Maharaja.
Karena wilayah Sriwijaya sangat luas, wilayah tersebut dibagi menjadi wilayah-wilayah kecil yang sebut mandala dan juga dipimpin seorang Datu. Datu pada wilayah ini disebut Datu Mandala yang kedudukannya lebih rendah atau dibawah Datu Maharaja.
Berdasarkan temuan prasasti peninggalan kerajaan Mataram Kuno yang bertahun 929 di daerah Malang, kerajaan ini diperkirakan berpindah ke Jawa Timur. Menurut kalian, apakah yang menyebabkan perpindahan kerajaan Mataram Kuno ke daerah timur Pulau Jawa?
Perpindahan pusat pemerintahan kerajaan Mataram Kuno dari Jawa Tengah ke Tamlwang, Jombang Jawa Timur karena tempat lama dianggap sudah tidak layak dan perlu membuat pusat pemerintahan yang baru.
Beberapa alasannya yaitu :
- Kondisi sosial politik yang tidak stabil akibat perebutan kekuasaan dalam sesama kerabat istana.
- Letusan gunung Merapi yang disertai gempa bumi, hujan batu dan abu, banjir lahar yang besar menghancurkan infrastruktur yang ada pada pusat Mataram Kuno di Jawa Tengah.
- Kondisi ekonomi yang tidak stabil akibat pemerintah Mataram Kuno lebih fokus membuat bangunan suci yang besar dan megah sementara rakyat terbebani dan tidak bisa melakukan aktivitas ekonomi. Pusat pemerintahan baru di Jawa Timur dianggap lebih subur untuk pertanian dan lebih menjanjikan dari sudut pandang ekonomi.
Bagaimana hikmah yang kalian dapatkan dari politik yang terjadi di Singhasari? Bandingkan dengan kondisi politik di Indonesia pada masa ini!
Singasari didirikan oleh Ken Arok pada tahun 1222 M. Berdirinya Singasari berawal dari daerah Tumapel yang dipimpin seorang akuwu atau bupati yang bernama Tunggul Ametung.
Tunggul Ametung dibunuh oleh Ken Arok dan istrinya bernama Ken Dedes dinikahi Ken Arok.
Pada perkembangannya Ken Arok berhasil mengalahkan pasukan Kediri dan mengangkat dirinya sebagai raja pertama Tumapel.
Kerajaan Tumapel kemudian berubah nama menjadi Kerajaan Singasari pada masa raja kedua setelah setelah kematian Ken Arok.
Ken Arok mati dibunuh oleh anak tirinya yang. bernama Anusapati. Anusapati merupakan anak dari pernikahan Tunggul Ametung dan Ken Dedes. Setelah membunuh Ken Arok ia dinobatkan sebagai raja Singasari.
Kekuasaan Anusapati kemudian direbut oleh Tohjaya yang merupakan keturunan Ken Arok dan menjadi raja ketiga Singasari. Namun posisinya sebagai raja hanya bertahan selama satu tahun.
Tohjaya dibunuh oleh Rangga Wuni putra Anusapati sebagai bentuk balas dendam atas kematian ayahnya.
Rangga Wuni kemudian menjadi raja keempat Singasari dan dilanjutkan anaknya Kertanegara. Pada masa ini Singasari mendapatkan puncak kejayaannya.
Pada perkembangannya Kertanegara juga harus terbunuh oleh Jayakatwang. Jayakatwang kemudian diserang pasukan Tiongkok dan kalah telak. Pada posisi ini, Raden Wijaya sebagai pendukung Kertanegara merebut kembali Singasari dari Tiongkok dan mengusirnya dari Pulau Jawa.
Beberapa yang bisa diambil dari kisah Singasari yaitu :
- Jangan karena nafsu atas kekuasaan mendorong orang untuk menghalalkan segala cara termasuk jika harus membunuh saudara sendiri.
- Balas dendam hanya akan membuahkan dendam baru dan tidak akan menemukan ujungnya.
- Pertikaian yang terjadi dalam perebutan kekuasaan hanya akan menguntungkan pihak lain yang berniat buruk.
- Hasil dari perbuatan buruk tidak akan bertahan lama dan akan berakhir dengan keburukan pula.
Kondisi Singasari jika dibandingkan dengan saat ini tentu jauh berbeda kecuali dalam hal perebutan kekuasaan.
Nafsu untuk berkuasa kadang menjadikan seseorang melakukan segala cara termasuk dengan cara-cara yang tidak terpuji.
Kondisi lain yang mirip yakni banyaknya pertikaian antar sesama anak bangsa dengan adanya kelompok-kelompok yang saling bertentangan.
Jika ini terus terjadi, maka bangsa Indonesia akan lemah dan menguntungkan pihak lain yang berniat buruk atas Indonesia.
Bagaimana perbedaan candi langgam Jawa Tengah dan candi langgam Jawa Timur?
Candi di Jawa Tengah, berbentuk tambun dengan hiasan kalamakara (wajah raksasa) di atas gerbang pintu masuk. Puncak candi berbentuk stupa, dengan bahan utama batu andesit. Pada umumnya, candi ini akan menghadap ke arah timur.
Sedangkan Candi di Jawa Timur, berbentuk lebih ramping, dengan hiasan kala di atas gerbang lebih sederhana daripada kalamakara.
Puncak candi berbentuk kubus, dengan bahan utama batu bata. Umumnya, candi yang berada di Jawa Timur ini menghadap ke arah barat.
No comments:
Post a Comment