Laman

Hambatan - Hambatan Perdagangan Internasional Dan Cara Mengatasinya

Hambatan perdagangan internasional

Jagoan Banten. Seperti sudah dijelaskan pada tulisan sebelumnya, bahwa perdagangan internasional yaitu proses pertukaran barang dan jasa antara dua negara atau lebih dengan tujuan mendapatkan keuntungan / laba. 

Ciri perdagangan internasional tersebut antara lain :

  • Kegiatan dilakukan dalam wilayah antar negara
  • Pembeli dan penjual tidak berinteraksi langsung
  • Mata uang yang digunakan berbeda sehingga menggunakan devisa
  • Dikenakan pajak bea masuk
  • Kualitas barang harus memenuhi standar internasional
  • Biaya angkut lebih mahal
  • Menggunakan aturan atau perundangan internasional
Dengan melihat ciri perdagangan di atas, perdagangan internasional akan dihadapkan pada beberapa hambatan sehingga proses pertukaran barang dan jasa yang terjadi akan mengalami kendala. 

Hambatan ini sendiri secara umum terdiri dari hambatan yang sengaja dibuat untuk melindungi ekonomi nasional dan hambatan yang muncul secara alami akibat mekanisme pasar. 

Contoh hambatan yang sengaja dibuat semisal kebijakan pemerintah terhadap perdagangan internasional. Bentuk kebijakan tersebut beragam mulai dari penerapan tarif yang tinggi, birokrasi yang ribet, harus ada komponen lokal dan sebagainya. 

Untuk baca tentang kebijakan perdagangan internasional yang lain silahkan baca Bentuk Kebijakan Perdagangan Internasional.

Hambatan yang bersifat alami akibat mekanisme pasar semisal selera konsumen yang berbeda, alat pembayaran yang berbeda, produk yang kalah bersaing dan sebagainya. 

Berikut akan diuraikan beberapa hambatan perdagangan internasional antara lain :

1. Kebijakan Pemerintah


Kebijakan pemerintah dalam perdagangan internasional biasanya menjadi hambatan utama dalam perdagangan internasional. Kebijakan proteksi semisal tarif dan kuota impor akan mempersulit produsen nasional dalam menembus pasar internasional. Begitu juga dengan adanya politik anti dumping. 

Hambatan - hambatan akibat kebijakan pemerintah ini umum ditemui dan susah untuk dihilangkan kecuali ada kesepakatan antara negara yang terlibat perdagangan internasional untuk menerapkan perdagangan bebas. 

2. Perbedaan Mata Uang


Setiap negara memiliki mata uang masing - masing. Saat akan melakukan transaksi dengan negara lain, maka akan ada dua mata uang berbeda yang digunakan. Nilai mata uang tersebut tidak sama. Nilai ini diukur dari daya beli. Semisal harga 1 kg apel di Indonesia Rp 20.000, sementara harga 1 kg apel di Malaysia misal 50 RM. Ini artinya nilai Rp 20.000 sama dengan 50 RM. 

Akihat perbedaan ini pada akhirnya akan memunculkan kurs atau perbandingan mata uang suatu negara terhadap negara lain. 

Perbedaan mata uang ini pula menjadi salah satu hambatan dalam perdagangan internasional karena pembayaran dilakukan dengan mata uang tertentu yang disepakati. 

3. Kualitas Produk Yang Tidak Memenuhi Standar Internasional


Ciri perdagangan internasional yakni kualitas produk harus memenuhi standar internasional. Ini menjadi masalah serius jika produk nasional yang akan di ekspor ternyata tidak memenuhi standar yang ada. Akibatnya produk akan ditolak pada negara tujuan. 

Ini menjadi hambatan dalam perdagangan internasional terutama bagi produsen nasional yang belum bisa memaksimalkan kualitas produk sesuai standar yang ada. 

4. Kondisi Keamanan / Perang


Negara yang bermasalah dengan keamanan negaranya atau dalam keadaan perang akan sulit melakukan perdagangan internasional dengan negara lain. Negara mitra akan memperhatikan faktor keamanan dalam menjalin kerjasama untuk melakukan perdagangan internasional. Jika dalam keadaan perang atau banyaknya gangguan keamanan, negara mitra akan mempertimbangkan hal tersebut dan biasanya akan memutus pasokan karena khawatir akan merugikan produsen nasional. Namun hal ini tidak berlaku bagi produsen yang menyuplai persenjataan. 

5. Perbedaan Bahasa Dan Budaya


Bahasa dan budaya juga menjadi penghambat dalam perdagangan internasional. Bahasa yang berbeda semisal untuk deskripsi produk akan menyulitkan pembeli memahami tujuan produk dibuat. Begitu juga dengan perbedaan budaya. 

Pada budaya tertentu suatu produk tidak dipermasalahkan, tapi bisa jadi pada budaya di negara lain itu melanggar nilai dan norma agama. Contoh minuman keras di negara barat merupakan hal yang umum, tapi tidak di negara - negara yang mayoritas beragama Islam. 

Perbedaan budaya akan mengakibatkan terjadinya perbedaan selera konsumen. Perbedaan ini harus menjadi perhatian bagi para pelaku perdagangan internasional. 


6. Harga Produk Lebih Mahal


Akibat adanya kebijakan proteksi berupa tarif menyebabkan harga produk menjadi lebih mahal. Belum lagi ditambah biaya kirim yang juga membutuhkan biaya yang lebih mahal. Akibatnya produk yang dijual jauh dari harga normal dibanding negara asalnya. Konsumen negara tujuan akan memilih produk substitusi dengan kualitas sama namun harga lebih murah didalam negeri dibanding harus membeli yang lebih mahal. 

7. Standar dan Peraturan Internasional Tentang Kesehatan


Setiap negara akan menerapkan aturan perlindungan kesehatan yang mungkin berbeda dengan negara lain. Perlindungan ini bertujuan untuk melindungi masyarakat dari produk yang membahayakan kesehatan, keamanan, keselamatan dan lingkungan (K3L) atau mungkin juga moral. Perlindungan ini akan menjadi bagian hambatan utama dalam ekspor bagi eskportir. 

8. Kondisi Alam Yang Berbeda (Iklim Berbeda)


Iklim yang berbeda akan menyebabkan kondisi alam yang berbeda pula. Kondisi alam yang ekstrim semisal gurun pasir yang tandus dan gersang atau wilayah dingin tertutup salju akan menyulitkan dalam pengiriman produk. Akhirnya biaya pengiriman menjadi sangat tinggi. Tentu ini akan menghambat proses perdagangan internasional yang terjadi. 

9. Boikot Eonomi Oleh Dunia Internasional


Aksi boikot produk negara tertentu akan menjadi hambatan bagi perdagangan internasional. Aksi boikot ini bisa atas inisiatif masyarakat atau aksi boikot resmi dari lembaga internasional semisal PBB. Aksi boikot atas inisiatif masyarakat semisal aksi boikot produk Perancis oleh negara-negara muslim akibat pelecahan terhadap nabi. Sedangkan aksi boikot ekonomi oleh lembaga internasional semisal yang dilakukan pada Korea Utara. 

Hambatan di atas hanya beberapa contoh saja dari sekian hambatan yang dihadapi saat melakukan perdagangan internasional. Hambatan ini ada yang mudah diatasi dan ada pula yang sulit. 

Namun demikian, peran setiap pemerintah dalam membantu agar terjadinya perdagangan internasional berjalan lancar dibutuhkan dalam hal ini selain tindakan proaktif dari podusen nasional itu sendiri. 

Bagaimana Cara Mengatasi Hambatan Perdagangan Internasional


Dengan berbagai hambatan yang ada, kelancaran perdagangan internasional akan terganggu. Ini tentu akan berakibat buruk pada produktivitas ekspor impor. Oleh karenanya, perlu cara untuk mengatasi atau meminimalisir hambatan yang ada. 

Berikut cara mengatasi atau meminimalisir hambatan perdagangan internasional :

  • Hambatan berupa kebijakan pemerintah diatasi dengan melakukan koordinasi pada pemerintah tempat produksi barang dan juga koordinasi dengan pemerintah negara tujuan ekspor. Koordinasi ini bisa dilakukan oleh pihak swasta atau pemerintah negara pengeskpor yang menjalin kerjasama khusus untuk mendukung arus perdagangan internasional semisal kerjasama perdagangan bebas.
  • Perbedaan mata uang bisa di atasi dengan membuat kesepakatan mata uang kuat yang dijadikan patokan semisal dollar Amerika Serikat atau Euro Eropa. Selain mata uang kuat, bisa juga menggunakan standar lain semisal emas. 
  • Kualitas produk yang tidak memenuhi standar internasional bisa diatasi dengan meningkatkan kualitas produk yang ada. Kualitas produk bisa ditingkatkan dengan pemanfaatan teknologi terkini. 
  • Jika hambatan berupa faktor keamanan semisal adanya perang, maka solusinya mencari negara lain sebagai tujuan ekspor. Bagaimana pun kondisi keamanan penting dalam perdagangan internasional.
  • Perbedaan bahasa walau jadi hambatan perdagangan internasional saat ini bukan menjadi hambatan serius mengingat teknologi memberikan kemudahan berkomunikasi dengan bahasa berbeda semisal dengan Google translate. 
  • Jika terjadi boikot ekonomi, ini tentu masalah serius. Solusinya yakni dengan segera berkordinasi dengan lembaga internasional agar boikot segera berakhir.
  • Kondisi alam yang berbeda bisa diatasi dengan memanfaatkan agen - agen angkutan spesialis medan ekstrim.
  • Penggunaan teknologi informasi juga bisa digunakan untuk mengatasi sejumlah hambatan lain semisal dalam hal pemasaran atau komunikasi antara eksportir dan importir. 

Demikian tulisan tentang hambatan perdagangan internasional semoga bisa dimanfaatkan bagi yang membutuhkan utamanya pelajar yang sedang mempelajari materi tentang perdagangan internasional. 

Baca Tulisan Terkait :



No comments:

Post a Comment