Laman

Pengertian Belajar (Part 1)



Jagoan Banten. Berikut ini tinjauan pustaka tentang belajar yang di copy paste dari tulisan karya ilmiah seorang mahasiswa di sebuah kampus. Ini merupakan tulisan tentang belajar part 1. Akan ada tulisan tentang belajar dari penulis lain. 

Pendapat para ahli sehubungan dengan pengertian, prinsip dalam belajar, dan indikator yang menunjukkan adanya bukti bahwa seseorang telah mengalami belajar. Pengertian, prinsip dan indikator-indikator tersebut pada umumnya mempunyai kesamaan satu dengan yang lainnya. Beberapa pendapat para ahli yang dimaksud dikutip berikut ini.

Winkel mengatakan bahwa belajar adalah perubahan tingkah laku karena suatu pengalaman atau latihan yang berlangsung selama kurun waktu, bukan perubahan tingkah laku karena pertumbuhan, pematangan maupun perubahan fisik, perubahan perilaku ini harus bersifat relatif konstan dan berbekas.(Winkel,W.S: 1996: 53)

Syarat terjadinya belajar menurut Gagne adalah belajar terjadi apabila suatu situasi stimulus bersama dengan isi ingatan memengaruhi siswa sedemikian rupa sehingga kinerja (performa)nya berubah dari waktu ke waktu sebelum ia mengalami situasi itu ke situasi sesudah ia mengalami situasi tadi. (Robert M. Gagne, 1977: 16).

Muhibbin Syah menyatakan bahwa belajar dapat dipahami sebagai tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif.(Muhibbin Syah, 2001: 91).

Pendapat lain yakni Biggs (dalam Muhibbin Syah) mengemukakan belajar sebagai tahapan perubahan perilaku siswa yang relatif positif dan menetap sebagai hasil interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif.(Muhibbin Syah, 2001: 90).

Hintzman (dalam Muhibbin Syah) berpendapat bahwa belajar adalah suatu perubahan yang terjadi dalam organisme disebabkan oleh pengalaman yang dapat memengaruhi tingkah laku organisme tersebut dan menurutnya pengalaman hidup sehari-hari dalam bentuk apapun diartikan sebagai belajar.(Muhibbin Syah, 2001: 90).

Dari beberapa pengertian tersebut dapat disimpulkan belajar merupakan:

1). perubahan yang terjadi pada tingkah laku pebelajar bukan karena pertumbuhan, pematangan maupun perubahan fisik;

2). perubahan perilaku ini harus bersifat relatif konstan dan berbekas; 

3). terjadi apabila ada stimulus bersama dengan isi ingatan memengaruhi siswa sedemikian rupa sehingga kinerjanya berubah dari waktu sebelum ia mengalami situasi itu ke waktu sesudah ia mengalami situasi belajar; dan

4). ada interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif.

Nasution menyatakan ada beberapa prinsip belajar antara lain: 
1). Agar seseorang benar-benar belajar ia harus mempunyai satu tujuan, 
2). Orang harus bersedia mengalami bermacam-macam kesukaran dan berusaha dengan tekun untuk mencapai tujuan yang berharga baginya, 
3). Belajar itu harus terbukti dari perubahan kelakuannya, 
4). Belajar lebih berhasil dengan jalan ”berbuat” atau melakukan learning by doing, 
5). Belajar hanya mungkin kalau ada kemauan dan hasrat untuk belajar. Dalam belajar ada prinsip penting yaitu process of learning is doing, reacting, undergoing, dan experiencing. (Nasution S, 1995: 46).

Definisi belajar dapat ditinjau dari sudut pandang kuantitatif, institusional, dan kualitatif. Secara kuantitatif, belajar berarti kegiatan pengisian atau pengembangan kamampuan kognitif dengan fakta sebanyak-banyaknya. 

Jadi belajar dalam hal ini dipandang dari sudut berapa banyak materi yang dikuasai siswa. 

Secara institusional, belajar dipandang sebagai proses validasi atau pengabsahan terhadap penguasaan siswa atas materi-materi yang telah dipelajari. Bukti institusional yang menunjukkan siswa telah belajar dapat diketahui sesuai dengan proses mengajar. Ukurannya, semakin baik mutu guru mengajar akan semakin baik pula mutu perolehan siswa yang dinyatakan dalam bentuk skor. 

Adapun secara kualitatif adalah proses memperoleh arti-arti, pemahaman, dan cara-cara menafsirkan dunia di sekeliling siswa. Belajar dalam pengertian ini difokuskan pada tercapainya daya pikir dan tindakan yang berkualitas untuk memecahkan masalah-masalah yang kini dan nanti dihadapi siswa.

Indikator-indikator yang menonjol yang mencerminkan bahwa terjadi proses belajar adalah 1) adanya aktivitas dari pebelajar dan 2) adanya perubahan sebagai hasil dari proses belajar. 

Aktivitas tersebut tidak terjadi dalam ruang hampa, melainkan dalam jaringan kontak-kontak yang bermakna dalam lingkungan yang berfungsi sebagai stimulan bagi subjek. Demikian pula perubahan yang terjadi karena belajar merupakan perubahan yang positif dan relatif menetap.

Dari beberapa definisi atau pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah:

1) proses perubahan yang diperoleh melalui pengalaman,
2) perubahan yang terjadi relatif permanen, 
3) perubahan melalui ranah kognitif, afektif, dan psikomotor, dan 
4) berlangsung secara terus menerus.

No comments:

Post a Comment