Aturan Kenaikan Kelas Tingkat SMP Berdasarkan Permendikbud Nomor 53 tahun 2015 dan Buku Panduan Penilaian Untuk SMP

Setiap sekolah pasti memiliki kebijakan masing - masing tentang layak atau tidaknya seorang siswa untuk naik kelas.  Standar setiap sekolah mungkin berbeda dengan sekolah lain.  Maka,  untuk menyeragamkan,  pemerintah melalui Permendikbud nomor 53 tahun 2015, yang kemudian diperjelas dengan Buku Panduan Penilaian Untuk Sekolah Menengah Pertama,  mengatur tentang siswa yang layak naik kelas.
Berdasarkan permendikbud tersebut, siswa  SMP  dinyatakan naik kelas apabila  memenuhi syarat:
1.  Menyelesaikan  seluruh  program  pembelajaran  dalam  dua  semester  pada  tahun pelajaran  yang  diikuti.
2.  Deskripsi  sikap  sekurang-kurangnya  BAIK  sesuai  dengan  kriteria  yang  ditetapkan oleh satuan pendidikan.  
3. Nilai ekstrakurikuler  pendidikan kepramukaan minimal  BAIK.  
4. Tidak  memiliki  LEBIH  DARI  dua  mata  pelajaran  yang  masing-masing  nilai kompetensi  pengetahuan  dan/atau  kompetensi  keterampilannya  di  bawah KBM/KKM.  Karena  ketuntasan  belajar  yang  dimaksud  pada  kenaikan  kelas  adalah ketuntasan  dalam  konteks  kurun  waktu  belajar  1  (satu)  tahun,  apabila  ada  mata pelajaran  yang  tidak  mencapai  KBM/KKM  pada  semester  ganjil  atau  genap,  nilai mata  pelajaran  dihitung  dari  rerata  nilai  semester  ganjil  dan  genap  pada  tahun pelajaran  tersebut.  Sebagai  contoh,  nilai  mata  pelajaran  Bahasa  Inggris  siswa  X  pada semester  ganjil  kelas  VIII  adalah  56  (KBM/KKM  60).  Nilai  siswa  tersebut  pada mata  pelajaran  yang  sama  pada  semester  genap  di  kelas  yang  sama  adalah  70.  Rerata nilai  siswa  tersebut  adalah  (56+70):2  =  63.  Dengan  KBM/KKM    60,  siswa  X tersebut dinyatakan tuntas pada  mata  pelajaran  Bahasa  Inggris.
5. Ketuntasan  belajar  minimal  sekurang-kurangnya  60.  Satuan  pendidikan  dapat menetapkan  KBM/KKM  lebih  dari  60  sesuai  dengan  memperhatikan  kemampuan awal    siswa,  kerumitan  kompetensi,  dan  keadaan  sumber  daya  pendidikan  di  satuan pendidikan tersebut.  
6. Seorang  siswa  naik  kelas  atau  tidak  didasarkan  pada  hasil  rapat  pleno  dewan  guru dengan  mempertimbangkan  kebijakan  sekolah,  seperti  minimal  kehadiran,  ketaatan pada tata tertib, dan peraturan lainnya yang berlaku di sekolah tersebut.

Demikian aturan terbaru yang dikeluarkan pemerintah tentang kenaikan kelas untuk tingkat SMP.  Semoga bermanfaat.

1 comment: