Showing posts with label PTK. Show all posts
Showing posts with label PTK. Show all posts

Abstrak Penelitian : Pengaruh Motivasi Kerja dan Persepsi Atas Supervisi Pendidikan Terhadap Kinerja Guru PNS SMPN Kab. Serang

ABSTRAK

A. DIDI APRIATNA, NPM : 20137370127

B. Pengaruh Motivasi Kerja dan Persepsi Atas Supervisi Pendidikan Terhadap Kinerja Guru Pegawai Negeri Sipil (PNS) Pada Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri  Kabupaten Serang. Tesis : Jakarta : Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial : Fakultas Pascasarjana : Universitas Indraprasta Persatuan Guru Republik Indonesia, Agustus 2015

Beberapa Ketentuan Pengujian Statistik Dengan Program SPSS

Berikut ini adalah beberapa ketentuan yang harus diperhatikan pada saat melakukan pengujian statistik dengan bantuan program Statistical Packages For Social Science (SPSS) yang ditulis oleh Bapak Ismu, salah satu Dosen Unindra pada mata kuliah Evaluasi Pendidikan. Dalam melakukan pengujian, langkah atau ketentuannya adalah sebagai berikut :

1. Deskripsi Data :Untuk menghasilkan nilai - nilai deskripsi data cukup gunakan analyze – descriptives statistic – descriptive, maka akan didapatkan nilai-nilai deskriptifnya 

2. Untuk membuat Histogram : Graph – Legacy Dialog – Histogram. Masukkan variabel yang dibuat histogramnya ke Variable. Jika menginginkan ada kurva Normalitas maka pilih Display - Normal Curve - OK 

3. Uji Validitas Butir Soal Tes Berbentuk Essay (Uraian) / Butir Pertanyaan Skala Sikap (Untuk Soal Tes Berbentuk Pilihan Ganda kurang tepat jika digunakan SPSS, karena rumus korelasi di SPSS adalah korelasi Product Momen dari Pearson dan Spearmen, sedangkan rumus Validitas Soal PG adalah korelasi Biserial). Berikut langkahnya : 
a. Input-kan data skor semua responden untuk semua butir soal/pertanyaan (Kolom : nomor Soal, Baris : Nomor Responden). Total Skor juga di-input-kan sebagai koom terakhir. 
b. Lihat output dari Analysize – Correlate – Bivariate. Pilih Pearson, kosongkan kotak untuk Flag Signification. Pada Options pilih Exclude Cases Listwise 
c. Pada Tabel perhatikan hanya pada kolom terakhir atau baris terakhir, angka pada baris signification tidak perlu diperhatikan. Nilai korelasi tersebut selanjutnya dikonsultasikan dengan nilai r tabel dari Tabel Product Momen

Laporan PTK : Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penggunaan Media Visual Pada Materi Perang Dunia II Mata Pelajaran IPS Kelas IX SMPN 1 Cikeusal

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Permasalahan yang sering dihadapi oleh para guru di sekolah adalah masih rendahnya hasil belajar siswa. Masalah ini menjadi masalah klasik yang secara terus menerus dihadapi oleh guru – guru di sekolah. Sekalipun banyak pakar yang menawarkan sejumlah solusi atas permasalahan tersebut, namun dalam tataran teknis tampaknya masalah ini belum juga teratasi.
Banyak faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa. Jika siswa dinyatakan sebagai raw input, pembelajaran sebagai proses, dan hasil  belajar sebagai output, maka input dan proses harusnya adalah faktor – faktor itu. Dalam diri siswa terdapat minat, bakat, kemampuan, motivasi dan lain sebagainya. Lingkungan disekitar siswa seperti  orang tua, fasilitas dirumah, teman bermain, masyarakat sekitar juga ikut berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Begitu pun dengan proses pembelajaran, terdapat banyak faktor yang mempengaruhi seperti kompetensi guru,  fasilitas sekolah, kepala sekolah,  dan  lain sebagainya termasuk media pembelajaran yang rancang dan digunakan oleh guru selama pembelajaran.

Beberapa Alasan Mengapa Guru Memilih Menyusun Laporan PTK Dalam Publikasi Ilmiah

Sebaga tenaga profesional, publikasi ilmiah menjadi kewajiban bagi guru. Seperti pada tulisan terdahulu (lihat Jenis Publikasi Ilmiah), banyak jenis publikasi ilmiah yang bisa dijadikan pilihan guru. Dan salah satunya adalah Penelitian Tindakan Kelas atau PTK.
Pembelajaran dikelas

Saat ini, PTK menjadi primadona bagi guru dalam melaksanakan publikasi ilmiah. Selain karena dekat dengan pekerjaan utama guru, ternyata banyak alasan lain mengapa guru - guru lebih senang terhadap PTK dibanding jenis publikasi ilmiah yang lain. Berikut beberapa alasan mengapa memilih menyusun Laporan PTK dibanding jenis yang lain :

PTK Lebih Dekat Dengan Pekerjaan Guru

Menurut Undang - Undang Guru dan Dosen, guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkjan, melatih, menilai, dan mengevaluasi  peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan menengah. Dalam melaksanakan tugas tersebut, tentu guru akan dihadapkan pada berbagai permasalahan yang harus diselesaikan. Dalam menyelesaikan permasalahan yang ada, guru melakukan berbagai tindakan yang dianggap perlu baik direncanakan atau tidak. Nah, jika tindakan - tindakan yang dilakukan tersebut dibakukan ke dalam sebuah penelitian, maka itulah yang disebut dengan PTK. Jadi sederhananya, PTK hadir sebagai solusi dalam mengatasi berbagai permasalahan yang terkait dengan pelaksanaan tugas guru.

Penelitian PTK Relatif Lebih Mudah Dibandingkan Jenis Penelitian Yang Lain

Walau pun PTK termasuk kategori karya ilmiah, tetapi sebagian peneliti menggolongkan PTK baru setengah penelitian ilmiah dengan berbagai argumen. Terlepas dari itu, PTK tetap dapat diakui sebagai karya ilmiah yang dapat memperoleh angka kredit. 
Karena masih setengah penelitian ilmiah, penyusunan laporan PTK relatif lebih mudah dibanding penelitian lain karena hanya mengungkapkan pengalaman atas tindakan yang dilakukan guru selama proses pembelajaran. Guru hanya mengungkapkan tindakan - tindakan yang ia lakukan dalam meningkatkan kualitas pembelajaran. Tindakan - tindakan tersebut ia lakukan pada saat ia berinteraksi dengan siswa di kelas. Tindakan  yang ia lakukan di analisa melalui proses evaluasi yang kemudian direfleksikan pada pilihan tindakan pada pertemuan selanjutnya. Demikian seterusnya sampai dianggap bahwa tindakan tersebut dianggap berhasil. 

Angka Kredit PTK Cukup Besar

Angka kredit untuk PTK yang sudah diseminarkan di sekolah peraturan menteri pendidikan nasioanl nomor 35 tahun 2010 adalah 4. Angka ini cukup besar dibanding jenis publikasi ilmiah yang lain dengan kategori yag lebih sulit semisal buku BNSP, modul, diklat dan lain sebagainya. Jadi, dengan melihat mudahnya menyusun PTK dan angka kredit yang cukup besar, maka PTK menjadi begitu seksi di mata guru - guru. 

Kebanyakan Pengawas Menganjurkan PTK Dibandingkan Penelitian Lain

Berdasarkan pengalaman saya sebagai guru, ketika supervisi dilakukan oleh pengawas, mereka lebih sering menganjurkan untuk melakukan penelitian berupa PTK. Hal ini mungkin karena PTK seperti yang diungkapkan pada alasan sebelumnya yaitu berhubungan langsung dengan tugas pokok guru. Mereka menghendaki peningkatan kualitas pembelajaran yang dilakukan guru sebagai implikasi dari penelitian tersebut. 

Penelitian PTK Tidak Mengganggu Tugas Guru

Karena penelitian dilakukan pada saat guru melaksanakan proses pembelajaran, tentu saja tugas guru tidak akan terganggu. Penelitian ini seperti menyelam sambil minuma air. Penelitian jadi, pembelajaran menjadi lebih baik.

Biaya Penyusunan PTK Relatif Lebih Murah

Karena penelitian dilakukan dilokasi sendiri, tentu biaya penelitian akan semakin murah dibandingkan dengan penelitian ditempat lain. Biaya akan dibutuhkan hanya untuk keperluan ATK dan instrumen penelitian saja.

Demikian beberapa alasan mengapa guru lebih senang memilih PTK sebagai pilihan Publikasi Ilmiah yang ia lakukan.
Semoga bermanfaat
Allahualam

Contoh Laporan PTK IPS (Upaya Meningkatkan Partisipasi dan Hasil Belajar Siswa Dengan Memanfaatkan Teknologi Informasi Berupa Internet Sebagai Media Pembelajaran Pada Pembelajaran IPS di SMPN 1 Cikeusal)

Berikut ini adalah contoh Laporan PTK yang sudah jadi. Sekali pun Laporan PTK ini belum sempurna, ini bisa dijadikan contoh sebagai dasar pembuatan Laporan PTK bagi pemula.
Untuk sistematika bisa disesuaikan apakah akan dibuat menjadi empat bab atau lima bab.

Pembelajaran Aktif
PTK yang berjudul "UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI  DAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MEMANFAATKAN TEKNOLOGI INFORMASI BERUPA INTERNET SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PADA PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL  DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 1 CIKEUSAL" merupakan laporan hasil penelitian yang dilaksanakan di SMP Negeri 1 Cikeusal dengan objek penelitian adalah siswa kelas 9E yang terdiri dari 39 siswa.

Hasil penelitian menunjukan bahwa :
  1. Penggunaan teknologi informasi berupa internet sebagai media pembelajaran dapat meningkatkan partisipasi belajar siswa pada pembelajaran IPS di SMPN 1 Cikeusal. Hal ini dapat dibuktikan dengan perolehan skor partisipasi pada pra siklus meningkat cukup signifikan pada siklus terakhir penelitian.
  2. Penggunaan teknologi informasi berupa internet sebagai media pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPS. Hal ini dibuktikan dari perolehan nilai rata – rata pada pra siklus yang hanya mencapai skor 40 meningkat signifikan menjadi 80 pada siklus terakhir penelitian ini.
  3. Penggunaan teknologi informasi berupa internet sebagai media pembelajaran dapat meningkatkan partisipasi belajar maupun hasil belajar siswa. Hal ini terbukti bahwa skor keduanya mengalami peningkatan yang signifikan dari pra siklus menjadi siklus terakhir penelitian. 


Untuk Laporan PTK yang lengkap silahkan download link di bawah ini :

BAGIAN AWAL LAPORAN PTK

BAGIAN ISI LAPORAN PTK

BAGIAN AKHIR LAPORAN PTK


Mangga di lihat laporan PTK di atas, semoga bisa dijadikan acuan. 
Semoga bermanfaat

Daftar Contoh Judul PTK

Berikut ini adalah contoh judul PTK yang mungkin bisa menginspirasi proses menyusun laporan PTK yang akan anda buat. Judul - judul ini saya ambil dari e-jurnal.com. Inilah contoh judul PTK :

  1. Peningkatan Pembelajaran IPA Dengan Aplikasi Model Research Based Learning Melalui Lesson Study Di Sekolah Dasar 
  2. Peningkatan Prestasi Belajar Ilmu Sosial Melalui Penerapan Metode Pemberian Tugas Kelompok
  3. Peningkatan Aktivitas Dan Hasil Belajar Matematika Melalui Strategi Problem Solving Pada Siswa Sekolah Dasar
  4. Metode Penemuan Terbimbing Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Menggiring Bola Kaki Bagian Dalam
  5. Peningkatan Pemahaman Konsep Ibadah Ghairu Magdah Dengan Menerapkan Model Experiental Learning
  6. Peningkatan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Model Pembelajaran Kooperative Tipe Take And Give
  7. Peningkatan Kemandirian dan Hasil Bel;ajar Siswa Dalam Pembelajaran IPS Dengan Menggunakan Metode Mind Mapping Di Kelas V SD Swasta Setiabudi Abadi Perbaungan
  8. Pengaruh Pendsekatan Saintifik Dan Kepercayaan Diri Terhadap Hasil Belajar IPA
  9. Penerapan Siklus Belajar Berbasis Tri Pramana Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas V SD
  10. Penerapan Model Pembelajaran Iquiry Terbimbing Untuk Meningkatkan Aktifitas  Dan Hasil Belajar IPA Kelas V SD
  11. Penerapan Metode Demonstrasi Berbantuan Alat Peraga Kelistrikan Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Prakarya dan Kewirausahan Siswa Kelas X MIA 1 SMA Negeri 2 Singaraja Tahun 2014 / 2015
  12. Upaya Peningkatan Aktivitas Belajar Dan Hasil Belajar Akuntansi Melalui Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Dengan Modul
  13. Penerapan Model Pemebalajaran Koperatif Tipe Team Assisted Individualization Berbantuan Lembar Kerja Siswa   Terstruktur Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika
  14. Penggunaan Media Audio Visual Pada Pembelajaran IPS Kelas IV SD
  15. Penerapan Model Pembelajaran Quantum Teaching Quantum Teaching Berbasis Proyek Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Prakarya dan Kewirausahaan
  16. Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Melalui Metode Brainstorming
  17. Peningkatan Aktivitas Dan Hasil Belajar Dengan Tema Cita - citaku Melalui Metode Discovery
  18. Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Melalui Group Resume
  19. Penerapan Model Pembelajaran Explicit Instruction Pada Praktek Pemasangan Instalasi Listrik Penerangan Bangunan Sederhana Kelas X TITLDi SMK Negeri Singaraja Guna Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
  20. Peningkatan Motivasi Dan Hasil Belajar Siswa VII-5 SMP Lab UndikhsaSingaraja Melalui Model Talking Stick
Masih banyak ratusan contoh judul PTK lainnya yang mungkin bisa menginspirasi ketika menyusun PTK. Silahkan klik sendiri e-jurnal.com

Semoga bermanfaat 

Merumuskan Latar Belakang Dalam Menyusun Laporan PTK

Undang - undang Guru dan Dosen menuntut agar guru menjadi profesional. Bentuk profesionalisme ditandai dengan adanya sertifikat pendidik. Sebagai tenaga profesional, tugas guru pun bertambah, salah satunya adalah melaksanakan publikasi ilmiah. Publikasi ilmiah menjadi kewajiban bagi guru karena akan berimplikasi kepada kenaikan pangkat guru yang bersangkutan. Terdapat beberapa jenis publikasi ilmiah yang bisa dibuat guru dan mendapat angka kredit (Lihat Jenis Publikasi Ilmiah dan Angka Kreditnya) . Dari berbagai karya ilmiah yang bisa dibuat guru, yang menjadi primadona saat ini adalah penelitian ilmiah berupa Penelitian Tindakan Kelas atau PTK. Kenapa PTK? Karena karya ilmiah ini berhubungan langsung dengan tugas keseharian guru dalam meningkatkan kualitas atau mutu pembelajaran di sekolahnya.
Terkait dengan penyusunan PTK, faktanya tidak semua guru mampu menyusun PTK dengan baik. Alhasil, beberapa oknum guru melakukan tindakan tidak terpuji dengan memanfaatkan joki pembuatan PTK dalam melengkapi syarat kenaikan pangkat. Ini nyata, tapi mudah - mudahan itu hanya sebagian kecil oknum guru. Saya yakin, mayoritas guru Indonesia adalah guru yang profesional dan pantang melakukan hal yang tidak terpuji seperti itu.
Mengapa sebagian guru sulit untuk membuat karya ilmiah? Jawabannya sederhana, karena mereka belum terbiasa. Pasalnya, budaya menulis dikalangan guru masih sangat rendah. Hal ini terjadi karena dimasa lalu, guru tidak dituntut untuk melakukan peningkatan kualitas diri dengan cara menulis karya ilmiah. Berbeda dengan sekarang yang mewajibkan guru untuk terus meningkatkan kompetensi dirinya termasuk dalam hal menulis.
Selanjutnya pada saat tersadar untuk memulai menulis, biasanya mereka kebingungan harus memulai dari mana. Kebingungan terjadi karena tidak arahan yang jelas misal dari para pengawasnya. Standar baku seperti apa dalam menyusun PTK yang terkadang guru tidak mengetahuinya. Jika menggunakan kriteria pada saat kuliah dulu, ada pertanyaan dalam benak guru, apa mungkin sama seperti yang dikehendaki dalam penyusunan PTK sekarang. Seharusnya, dinas terkait pro aktif memberikan bimbingan yang jelas tentang penyusunan karya ilmiah, bukan hanya dalam tataran teoritis atau sosialisasi yuridis, tapi lebih kepada bimbingan teknis. Kalau perlu dibuatkan buku pedoman bagi guru tentang tata cara penulisan karya ilmiah yang benar. Tujuannya adalah agar terjadi keseragaman dari sisi sistematika dan teknis penulisan meskipun kontennya pasti sangat beragam. Dinas juga bisa mengarahkan tema penelitian yang bisa dipilih oleh guru. Berikutnya, bimbingan teknis atau lebih kepada tutorial penyusunan karya ilmiah bagi guru perlu digalakan. Sekali lagi bukan pada tataran teoritis, tapi lebih kepada tataran praktis seperti workshop dan sejenisnya.
Tulisan ini bukan bermaksud menghakimi siapa pun. Saya hanya ingin mengajak rekan guru untuk memulai menulis, terutama menulis karya ilmiah berupa PTK. Pada tulisan terdahulu saya sudah memberikan gambaran atau panduan praktis dalam menyusun laporan PTK. Sekarang kita fokuskan untuk belajar bagaimana menyusun latar belakang masalah karena dari sini lah kita akan memulai penelitian kita.

Ingat Kembali

Langkah pertama dalam menyusun latar belakang masalah adalah mengingat kembali segala sesuatu yang sudah dilakukan selama pembelajaran di sekolah. Apakah ada yang salah? Apakah tidak sesuai dengan harapan anda? Mungkin terkait dengan pengelolaan kelas, media yang digunakan saat pembelajaran, metode yang dipakai, atau hal - hal yang bersifat intruksional lainnya. Jika iya, inilah yang disebut dengan masalah. Masalah adalah ketidaksesuaian antara harapan dengan kenyataan. Jika anda sudah menemukan masalah anda, selamat, anda siap untuk melakukan penelitian. Penelitian seperti apa? Penelitian dalam rangka menjawab dan memecahkan masalah yang anda miliki.

Tuliskan Masalah Yang Ada

Berapa banyak masalah yang anda hadapi? Sedikit, sedang atau justru sangat banyak?. Nah, sekarang tuliskan dalam selembar kertas masalah - masalah yang muncul dalam perenungan tadi. Tuliskan sebanyak - banyaknya. Semakin banyak semakin baik. Jangan katakan bahwa anda tidak memiliki masalah, saya yakin semua pasti memiliki masalah di kelas atau sekolah. Tapi, tidak sedikit guru yang tidak menyadarinya. Sekarang saatnya kita pikirkan dan langsung tuliskan masalah - masalah yang kita hadapi. Ambil pulpen, segera tulis sebelum lupa. Bingung bagaimana menulis masalah yang dihadapi? Coba tulis apa yang kita inginkan, dilanjutkan dengan apa yang terjadi. Kita lihat contoh :
- Hasil belajar siswa harusnya tinggi atau minimalnya di atas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), tapi kenyataannya hasil belajar siswa masih rendah
- Seharusnya ketika pembelajaran siswa berpartisipasi aktif di kelas, tapi kenyataannya siswa yang di ajar begitu pasif
- Siswa diharapkan bisa membuat karangan dengan baik, tapi kebanyakan siswa begitu kesulitan dalam menulis sebuah karangan
- Dalam materi tertentu siswa dengan mudah menguasainya, tapi dalam materi yang lain mereka mengalami kesulitan dll.
Saya yakin masih banyak masalah yang dihadapi guru di kelas atau sekolah. Tulis semua jangan sampai ada yang terlewat. Minimal anda menuliskan sepuluh masalah dalam langkah ini.

Fokuskan Masalah

Dari daftar masalah yang sudah ditulis, manakah masalah yang harus segera diselesaikan? Pilih salah satunya. Misal kita pilih tentang rendahnya hasil belajar siswa. Setelah kita fokus pada satu masalah, sekarang pikirkan berbagai alternatif pemecahan masalah. Misal, jika hasil belajar rendah, berarti kita ingin meningkatkan hasil belajar tersebut. Hasil belajar tersebut dapat meningkat dengan berbagai pendekatan, apakah dengan mengganti metode pembelajaran, apakah memanfaatkan media atau strategi lainnya. Buatlah daftar alternatif pemecahan masalah. Pilih alternatif yang terbaik.
Setelah menemukan alternatif pemecahan masalah, selamat, anda sekarang sudah memiliki judul PTK. Perhatikan contoh berikut :
Masalah yang dihadapi adalah masih rendahnya hasil / prestasi belajar IPS pada materi tertentu yang terbukti dengan skor ulangan harian yang masih banyak dibawah KKM. Alternatif masalah yang dipilih misalnya adalah dengan memanfaatkan situs blogspot sebagai media pembelajaran. Maka sekarang kita dapat merumuskan Judul PTK sebagai berikut : "Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Negara Maju dan Berkembang Dengan Memanfaatkan Media Pembelajaran Berupa Situs Blogspot Pada Siswa Kelas 9A SMPN 1 Cikeusal".

Mulailah Menulis Latar Belakang Masalah

Setelah memfokuskan pada satu masalah dan alternatif pemecahannya, saatnya kita menulis paragraf latar belakang penelitian.  Disini biasanya guru bingung mengawali tulisannya. Tentang kata atau kalimat apa yang akan dijadikan pembuka pada tulisan tersebut. Ini wajar, hal ini sering dialami oleh mereka yang tidak terbiasa menulis sebuah karangan. Lalu bagaimana solusinya? Ambil pulpen atau siapkan komputer/laptop, tulis kata yang ada dipikiran anda. Tuliskan saja dengan sesuka hati. Biarkan kalimatnya berantakan. Biarkan tulisannya kacau. Tulis saja. Ayo tuliskan satu atau dua buah kalimat sebagai pembuka. Lihat keajaibannya, ide akan muncul seiring anda mulai menulis. Langsung tuliskan ide tersebut.  Terus tulis tentang banyak hal yang ingin anda tulis. Jangan takut akan ada yang menghakimi, biarkan anda menulis secara lepas tentang yang ingin anda tulis.
Sekarang lihat, sudah berapa kalimat yang anda tulis. Lihat luar biasanya kemampuan anda menulis. ternyata anda mampu menulis bukan? Berikutnya kita coba perbaiki tulisan kita tersebut. Mulai dengan menceritakan harapan - harapan yang diamanatkan perundangan misalnya, harapan - harapan secara teoritis dan lain sebagainya. Satu paragraf sudah selesai, lanjut paragraf berikutnya. Tuliskan kenyataan atau fakta - fakta baik dari media masa, dari penelitian terdahulu, atau bahkan,dari keseharian yang kita hadapi. Rangkailah kalimat untuk menceritakan hal tersebut. Yes, paragraf dua sudah selesai. 
Lanjut paragraf berikutnya. Tuliskan bagaimana seharusnya atau bagaimana menyelesaikan masalah yang ada diparagraf sebelumnya. Ide untuk menulis dari alternatif memecahan masalah yang sudah diidentifikasikan sebelumnya. Paparkan dalam rangkaian kalimat alternatif - alternatif tersebut hingga pada kesimpulan untuk memilih satu alternatif.
Tulisan dilanjutkan dengan mengungkapkan berbagai teori yang mendukung pemilihan alternatif pemecahan masalah yang kita pilih. Kutip berbagai pendapat, fakta atau hasil penelitian yang mendukung alternatif tersebut. Kutiplah sebanyak yang anda tahu atau setidaknya satu landasan teoritis anda ungkapkan.
Lihat, beberapa paragraf sudah dibuat. Lanjtukan dengan mengambil kesimpulan pada suatu hipotesis bahwa alternatif tersebut dapat memecahkan masalah yang kita hadapi. Akhiri tulisan latar belakang dengan kalimat bahwa anda tertarik melakukan penelitian tentang suatu hal berikut penyelesaian masalahnya. Dan, latar belakang penelitian pun akhirnya sudah jadi.

Review Kembali

Setelah rangkaian paragraf tersaji dalam sebuah tulisan latar belakang masalah, saatnya melakukan finishing. Baca kembali rangkaian kata, kalimat dan paragraf yang sudah anda tulis secara perlahan. Lihat kejanggalan - kejanggalan dalam penulisan. Lihat urutan logis antar kalimat. Perbaiki apa yang masih kurang. Tambahkan kalimat atau kata jika perlu. Perbaiki teknis penulisannya sesuai aturan yang berlaku. Setelah melakukan editing di atas, baca lagi untuk kedua kalinya. Akhirnya Latar Belakang Masalah sudah jadi. Selamat. Kita lanjutkan pada Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian dan lain sebagainya dalam Bab I Pendahuluan. Ini akan dibahas pada tulisan selanjutnya.

Demikian tulisan dalam merumuskan latar belakang dalam menyusun PTK. Semoga bermanfaat.

Catatan : 
Tulisan ini bukan bermaksud menggurui atau seolah saya lebih tahu, tapi ini lebih bersifat sharing. Mohon masukannya untuk yang lebih ahli dalam penyusunan PTK. Hatur nuhun.

Panduan Praktis Menyusun Laporan PTK

Menyusun Laporan PTK (Penelitian Tindakan Kelas) mungkin gampang - gampang susah. Bagi mereka yang sudah berpengalaman, pekerjaan ini tentu tidak terlalu sulit. Tapi bagi yang baru merasakan menyusun PTK, mungkin akan mengalami beberapa hambatan. Hambatan yang muncul biasanya mengenai teknis penulisan, mulai dari sistematika, apa saja yang harus disajikan, dan bagaimana menyajikannya.
Menyusun Laporan PTK
Tulisan ini mencoba memberikan panduan secara praktis, tentang bagaimana sebuah Laporan PTK disusun atau disajikan menjadi sebuah laporan yang baik. Kemampuan menyusun PTK akan sangat bermanfaat terutama bagi para guru, selain untuk meningkatkan kulaitas pembelajaran yang ia laksanakan, juga bermanfaat untuk mengumpulkan angka kredit pada publikasi ilmiah. Publikasi ilmiah menjadi hal wajib untuk guru PNS ketika hendak mengajukan kenaikan pangkat terutama untuk golongan III/b ke atas.
Karena PTK merupakan laporan penelitian, maka kaidah penulisan juga harus memenuhi kriteria penelitian pada umumnya. Secara umum, laporan penelitian berisi tiga bagian penting, yaitu 1) bagian awal, 2) bagian isi atau tubuh laporan, dan 3) bagian akhir. Bagian awal meliputi kelengkapan laporan seperti halaman judul, halaman pengesahan, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel/grafik/gambar, dan daftar lampiran. Sedangkan pada bagian isi, umumnya memuat 5 bab, yaitu Bab I Pendahuluan, Bab II Kajian Pustaka, Bab III Metodologi Penelitian/Prosedur Penelitian, Bab IV Hasil Penelitian, dan Bab V Simpulan dan Saran. Pada laporan PTK, bagian isi ini bisa dimodifikasi menjadi empat bab, yaitu dengan menggabungkan Bab I dan Bab II. Selanjutnya untuk bagian akhir terdiri dari daftar pustaka dan lampiran - lampiran.

Berikut penjelasan secara praktis penyusunan laporan PTK:

1. Bagian Awal Laporan PTK

Halaman Judul atau cover

Halaman judul atau cover biasanya berisi 1) Judul Penelitian, 2) Logo lembaga (jika diperlukan), 3) Nama peneliti, 4) Lembaga tempat peneliti bekerja, 5) tahun pembuatan laporan, dan 6) lain - lain yang dianggap perlu. Tapi pada umumnya hanya lima unsur di atas yang disajikan. Contoh Halaman Judul klik disini

Halaman Pengesahan

Halam ini berisi pengesahan oleh lembaga. Untuk PTK yang dibuat guru disekolah, biasanya disahkan oleh Kepala Sekolah yang diketahui oleh Pengawas Pembina jika akan dijadikan syarat kenaikan pangkat.

Kata Pengantar

Bagian ini berisi ucapan terimaksih kepada Tuhan YME serta seluruh pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan PTK.

Daftar Isi

Bagian ini memuat bab dan sub bab yang terdapat pada laporan penelitian lengkap dengan halamannya.

Daftar Tabel, Gambar, Garafik dan Lain - lain

Menyajikan daftar gambar, tabel dan sejenisnya yang terdapatpada PTK dilengkapi dengan halamannya.

Daftar Lampiran

Daftar lampiran berupa tulisan yang berisi tentang daftar lampiran apa saja yang disertakan dalam laporan PTK.

Abstrak

Abstrak merupakan intisari laporan penelitian. Absrtrak memuat latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian, hasil penelitian serta simpulan dan saran. Abstrak dibuat dengan bentuk narasi satu halaman. Kisaran kata pada lembaran abstrak antara 300 - 500 kata dengan pengetikan ukuran satu spasi. Abstrak juga memuat kata kunci terkait dengan penelitian. Penulisan abstrak pada laporan PTK bersifat opsional. Artinya boleh ada atau juga tidak ada.

2. Bagian Isi Laporan PTK


Laporan PTK memuat bagian isi meliputi Bab I Pendahuluan, Bab II Kajian Teori, Bab III Prosedur Penelitian Tindakan, Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan, dan Bab V Simpulan Saran. Berikut penjelasan secara praktis bagaimana untuk menulis ,bagian - bagian tersbut :

Bab I Pendahuluan

Bab ini terdiri dari  beberapa bagian antara lain :

a. Latar Belakang Masalah

Bagian ini memuat tentang masalah yang dihadapi oleh peniliti dalam kegiatan pembelajaran yang ia laksanakan dikelas. Masalah adalah kesenjangan antara apa yang diharapkan (das sollen) dengan kenyataan yang ada (da sein). Kesenjangan tersebut baik secara teoritis atau pun secara praktis. Peneliti menyajikan pengalaman atau pengamatan ia selama melakukan pembelajaran, dengan apa yang seharusnya terjadi.
Secara teknis, penulisan latar belakang pada dimulai dengan kalimat harapan atau yang seharusnya terjadi berdasarkan teori - teori yang yang mengenai permasalahan yang menjadi fokus penelitian. Selanjutnya pada paragraf berikutnya disajikan kenyataan - kenyataan yang dihadapi terkait fokus penelitian tersebut. Sajikan sebanyak mungkin fakta - fakta yang jauh dari harapan atau teori yang ada.
Paragraf selanjutnya, peneliti memilih fokus permasalahan dari beberapa identifikasi masalah yang sudah ia lakukan. Masalah yang dipilih tersebut akan dijadikan rumusan masalah.
Uraian mengenai bagaimana menulis Latar Belakang Masalah, step by setp akan diulas lebih lanjut pada artikel selanjutnya. (Baca Merumuskan Latar Belakang Dalam Menyusun Laporan PTK)

b. Rumusan Masalah

Rumusan masalah memuat masalah yang ingin dipecahkan berdasarkan pilihan dari identifikasi beberapa permasalahan yang disajikan pada latar belakang. Rumusan masalah disajikan dengan kalimat tanya berisi tentang asumsi, lingkup penelitian, alternatif tindakan, indikator keberhasilan dan cara penyelesaian masalah. Rumusan masalah terdiri dari rumusan masalah umum dan rumusan masalah khusus. Contoh rumusan masalah umum "Apakah penggunaan komik sebagai media pembelajara dapat meningkatkan kemampuan menulis karangan siswa kelas III SDN Mongpok 1? Rumusan masalah khusus dapat berupa : 1). Apakah penggunaan media komik dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menyusun kalimat berdasarkan rangkaian gambar secara urut sehingga menjadi karangan yang utuh? 2). Apakah penggunaan media komik dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam memadukan hubungan antarkalimat menjadi karangan yang padu dengan menggunakan kata sambung yang sesuai?. 3) Apakah penggunaan media komik dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menggunakan ejaan tanda baca secara benar dalam karangan?

c. Tindakan Yang Dipilih

Bagian ini berisi uraian secara tajam tentang tindakan yang dipilih atau alternatif tindakan yang akan dilaksanakan berdasarkan prioritas tindakan pemecahan masalah. Bagian ini bisa juga disebut sebagai Hipotesis Penelitian, yaitu berupa kalimat penegasan bahwa tindaka yang dilakukan akan berdampak signifikan terhadap fokus penelitian.

d. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian selalu mengacu kepada rumusan masalah yang disajikan. Jika rumusan masalah seperti contoh diatas, maka tujuan penelitian juga terdiri dari Tujuan Penelitian Umum dan Tujuan Penelitian Khusus. Maka Tujuan Penelitian Umum : Untuk mengetahui apakah penggunaan komik sebagai media pembelajara dapat meningkatkan kemampuan menulis karangan siswa kelas III SDN Mongpok 1. Tujuan Khususnya yaitu 1). Untuk mengetahui apakah penggunaan media komik dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menyusun kalimat berdasarkan rangkaian gambar secara urut sehingga menjadi karangan yang utuh 2). Untuk mengetahui apakah penggunaan media komik dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam memadukan hubungan antarkalimat menjadi karangan yang padu dengan menggunakan kata sambung yang sesuai. 3) Untuk mengetahui apakah penggunaan media komik dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menggunakan ejaan tanda baca secara benar dalam karangan.

e. Lingkup Penelitian

Bagian ini menjelaskan batas - batas tindakan yang dilakukan peneliti disertai alasan yang akurat mengapa dibatasi pada batasan tersebut.

f. Manfaat Penelitian

Sebuah penelitian harus memampu memberikan manfaat baik secara teoritis mau pun praktis. Maka pada bagian ini disajikan manfaat apa yang akan diperoleh jika penelitian dilaksanakan, manfaat secara praktis untuk peneliti, lembaga, dan pengambil kebijakan misalnya disajikan pada bagian ini.

Bab II Kajian Teori

Bagian ini berisi teori yang mendasari penelitian. Kajian teori mengungkap tentang apa, siapa, mengapa dan bagaimana teori yang digunakan terdahulu. Bagian ini bisa disusun dengan beberapa sub bab yang merupakan penjelasan tentang variabel - variabel yang terdapat pada judul penelitian. Misal judul PTK "Upaya Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan Siswa Kelas III Melalui Penggunaan Komik Sebagai Media Pembelajaran di SD Mongpok I", maka pada kajian teori, sub bab yang akan muncul yaitu tentang Pengajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar, Tentang Karangan, Tentang Media Pembelajaran dan Tentang Bagaimana Komik Bisa dijadikan sebagai media pembelajaran.

Bab III Prosedur Penelitian Tindakan

a. Setting Penelitian

Bagian ini memaparkan lokasi penelitian, subjek penelitian, waktu penelitian, teknik pengumpulan data, beserta deskripisi lainnya yang diperlukan.

b. Prosedur Penelitian

Pada bagian ini dijelaskan gambaran tindakan yang akan dilaksanakan pada setiap siklus. Tindakan dilaksanakan pada tahapan sebagai berikut : 
- Persiapan/Perencanaan Tindakan
Pada bagian ini dipaparkan persiapan yang dilakukan peneliti, misalnya obesrevasi awal atau pretest, membuat inbstrumen, membuat rencana pembelajaran dan lain sebagainya.
- Pelaksanaan Tindakan
Pada tahap ini digambarkan bagaimana tindakan dilaksanakan secara rinci untuk masing - masing sikuls yang dilalui.
- Pemantauan dan Evaluasi
Bagian ini menguraikan prosedur pemantauan dan evaluasi tindakan , alat yang digunakan, beserta kriteria keberhasilan tindakan.
- Analisis dan Refleksi
Pada bagian ini peneliti melakukan analisis tentang tindakan yang sudah dilakukan, kemudian membandingkannya dengan kriteria yang sudah dibuat. Kelemahan - kelamahan yang ada pada setiap sikluis diidentifikasi kemudian dicarikan pemecahan masalah tersebut yang lebih bersifat teknis sebagai dasar untuk melaksanakan tindakan pada siklus selanjutnya. Jika kriteria yang sudah dibuat dianggap sudah tercapai maka penelitian dapat dihentikan dan hipotesis penelitian dapat dibuktikan.


Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan

Bab ini berisi sajian hasil penelitian atau temuan penelitian setelah tindakan dilaksanakan. Tediri dari berapa sub bab. Sub bab muat tindakan yang dilakukan guru mulai dari Pra Siklus, Siklus I, Siklus 2 dan seterusnya. Masing - masing siklus disajikan sesuai keadaan yang terjadi disertai refleksi yang dilakukan hingga pada kesimpulan untuk mengakhiri tindakan (siklus terakhir). Untuk lebih jelas, bagamana menyusun Bab IV, silahkan baca di artikel terpisah dengan klik disini.

Bab V Simpulan dan Saran

Simpulan berisi jawaban atas rumusan masalah atau hipotesis yang disajikan sebelumnya berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan. Simpulan disajikan ringkas dan tidak bertele - tele dengan jumlah simpulan disesuaikan pada jumlah rumusan masalah. Jika dalam rumusan amasalah atau tujuan penelitian terdiri dari tiga poin, maka simpulan akan terdiri tiga poin.
Saran adalah tindak lanjut yang diharapkan peneliti sebagai akibat dari adanya penelitian. Saran yang disajikan harus relevan dengan penelitian. Jumlah saran tidak dibatasi, tapi akan lebih baik jika saran ditujukan hanya kepada orang - orang yang berkepentingan terhadap hasil penelitian.

3. Bagian Akhir Laporan PTK


Bagian akhir laporan terdiri dari dua komponen utama, yaitu Daftar Pustaka dan Lampiran. Daftar pustaka adalah daftar buku, artikel, jurnal atau dokumen lainnya, termasuk dokumen dari internet yang dikutip atau dipergunakan dalam memperdalam kajian teori penelitian. Daftar Pustaka tidak boleh asal - asalan, diketik sesuai kaidah penulisan karya ilmiah, dengan menuliskan nama pengarang, tahun terbit, judul buku/artikel/makalah/jurnal, Tempat Penerbitan dan instansi penerbit. Penulisan daftar pustaka biasanya memiliki banyak teknik penulisan. Penulis senidiri menulis daftar pustaka dengan contoh tulisan sebagai berkkut :

       Aqib, Zainal.2010. Profesionalisme Guru Dalam Pembelajaran. Surabaya : Insan Cendikia  
Selanjutnya lampiran yang diperlukan / digunakan untuk mendukung laporan PTK. Lampiran tersebut biasanya terdiri dari skenario tindakan / rencana pembelajaran, instrumen penelitian, rekapitulasi data, foto dan lain - lain yang dianggap perlu.
Untuk menutup laporan, biasanya pada halaman terakhir dilampirkan curiculum viate atau daftar riwayat hidup peneliti.

Daftar Pustaka :

Muslich Masnur. 2009. Melaksanakan PTK Itu Mudah (Classroom Action Research) Pedoman Praktis Bagi Guru Profesional. Jakarta : Bumi Aksara

Jenis Publikasi Ilmiah dan Angka Kreditnya

Wacana kenaikan pangkat secara otomotis empat tahun sekali masih terus bergulir sejak tahun 2015 yang lalu. Namun sampai sekarang, wacana tersebut belum juga direalisasikan. Pola - pola lama masih digunakan yaitu dengan sistrem pengajuan angka kredit.
Dalam mengajukan kenaikan pangkat, seorang PNS akan dihitung angka kreditnya untuk menentukan apakah dia layak atau tidak untuk naik pangkat. Angka kredit adalah satuan nilai dari tiap butir kegiatan dan/atau akumulasi nilai - nilai butir kegiatan yang harus dicapai oleh guru dalam rangka pembinaan karir kepangkatan dan jabatannya. Angka kredit kenaikan pangkat diatur dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 35 Tahun 2010. 
Angka kredit yang dipersyaratkan untuk kenaikan pangkat setiap golongan adalah sebagai berikut :
angka kredit untuk tiap golongan
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa setiap kenaikan pangkat atau golongan ruang harus memenuhi angka kredit kumulatif minimal. Misal, seorang PNS golongan III/a akan mengajukan kenaikan pangkat menjadi III/b, maka angka kredit kumulatif minimal yang harus ia miliki adalah 150. Angka ini diperoleh dari angka kredit kumulatif III/a ditambah dengan angka kredit yang baru minimal 50. Atau dengan kata lain, seorang PNS golongan III/a yang ingin naik pangkat harus mengumpulkan minimal 50 poin angka kredit. Dari golongan III/b ke golongan III/c, maka harus mengumpulkan 50 poin angka kredit juga. Sedangkan jika ingin naik pangkat dari III/c ke III/d, angka kredit yang harus diperoleh untuk mencapai Angka Kredit Kumulatif Minimal 300 berarti harus mengumpulkan tambahan angka kredit sebesar 100 poin. Begitu seterusnya.

Angka kredit yang diperoleh bersumber dari Penilaian Kinerja Guru (PKG) yang diadakan setiap tahunnya. Namun, yang harus menjadi perhatian, selain angka kredit dari PKG, PNS guru untuk golongan III/b ke atas diwajibkan melaksanakan Publikasi Ilmiah atau Karya Inovatif. Angka kredit minimal untuk Publikasi Ilmiah tiap golongan adalah sebagai berikut :
Tabel Keawjiban Publikasi Ilmiah Untuk Setiap Golongan
Dari tabel diatas, dapat diketahui bahwa untuk golongan III/a tidak diwajibkan membuat publikasi ilmiah. Sedangan golongan III/b harus mengumpulkan 4 poin angka kredit Publikasi Ilmiah untuk bisa naik pangkat ke III/c. Berikutnya untuk golongan III/c harus mengumpulkan 6 poin angka kredit kumulatif untuk Publikasi Ilmiah jika akan mengajukan kenaikan pangkat ke III/d. Begitu seterusnya.

Selanjutnya mungkin akan timbul pertanyaan, Jenis Publikasi Ilmiah seperti apa yang akan mendapatkan poin angka kredit?. Publikasi Ilmiah yang akan mendapat angka kredit menurut Juknis Permendiknas No. 35 Tahun 2010 adalah sebagai berikut :

1. Presentasi pada Forum Ilmiah, yaitu :

a. Sebagai narasumber pada seminar atau lokakarya ilmiah, angka kreditnya adalah 0,2.
b. Menjadi narasumber pada koloqium atau diskusi ilmiah, angka kreditnya 0, 2.
Selanjutnya bukti fisik yang dinilai / harus dipersiapkan adalah :
a. makalah yang sudah disajikan pada pertemuan ilmiahdan telah disahkan oleh kepala sekolah/madrasah
b. Surat keterangan dari panitia seminar atau sertifikat/piagam dari panitia pertemuan ilmiah.

2. Publikasi Ilmiah berupa hasil penelitian atau gagasan ilmu bidang pendidikan formal, meliputi :

a. Karya Tulis berupa laporan hasil penelitian :

  • Laporan hasil penelitian yang diterbitkan/dipublikasikan dalam bentuk buku ber ISBN dan telah mendapat pengakuan BSNP, angka kredit yang diperoleh 4, dengan bukti fisik buku asli atau fotocopi yang menunjukan keterangan nama penerbit, tahun terbitan, serta nomor ISBN. Jika buku tersebut diedarkan secara nasional, harus disertakan pernyatan dari penerbit. Jika telah lulus penilaian BNSP, maka harus ada keterangan yang jelas dari BSNP.
  • Laporan hasil penelitian yang disusun menjadi artikel ilmiah, diterbitkan/dipublikasikan dalam majalah ilmiah/jurnal ilmiah diedarkan secara nasional dan terakreditasi, angka kredit yang diperoleh  3, dengan bukti fisik majalah/jurnal asli atau fotokopi yang menunjukan adanya nomro ISSN
  • Laporan hasil penelitian yang disusun menjadi artikel ilmiah, diterbitkan/dipublikasikan dalam majalah ilmiah/jurnal ilmiah tingkat propinsi, angka kredit yang diperoleh 2, bukti fisik berupa jurnal yang disertai keterangan tentang tingkat penerbitan.
  • Laporan hasil penelitian yang disusun menjadi artikel ilmiah, diterbitkan/dipublikasikan dalam majalah ilmiah/jurnal ilmiah tingkat kabupaten /kota, angka kredit yang diperoleh 1, bukti fisik berupa jurnal yang disertai keterangan tingkat penerbitan.
  • Laporan hasil penelitian yang diseminarkan disekolah/madrasahnya dan disimpan diperpustakaan, angka kredit 4, dengan bukti fisik makalah laporan hasil penelitian yang dilengkapi berita acara yang membuktikan bahwa hasil penelitian tersebut telah diseminarkan di sekolah / madrasahnya.

b. Makalah berupa tinjauan ilmiah dibidang pendidikan formal dan pembelajaran


Yaitu karya tulis guru yang berisi ide/gagasan penulis dalam upaya mengatasi berbagai permasalahan pendidikan formal dan pembelajaran di sekolahnya. Angka kredit yang diperoleh 2, dengan bukti fisik berupa makalah asli atau foto kopi yang ditandatangani kepala sekolah dan disertai keterangan dari kepala perpustakaan bahwa arsip dari buku/jurnal/makalah tersebut disimpan diperpustakaan.

c. Tulisan ilmiah populer, yaitu tulisan yang dipublikasika di media masa.

  • tingkat nasional memperoleh angka kredit 2 dengan bukti fisik guntingan (kliping)  tulisan dari media masa tersebut. Jika foto kopi maka harus ada pernyataan dari kepala sekolah tentang keasliannya.
  • tingkat prpoinsi memperoleh angka kredit 1,5 dengan bukti fisik seperti di atas.

d. Artikel ilmiah dalam bidang pendidikan, 

yaitu tulisan yang berisi gagasan atau tinjauan ilmiah dalam pendidikan formal dan pembelajaran disatuan pendidikan yang dimuat di jurnal ilmiah. Angka kredit untuk tingkat nasional 2, untuk tingkat propinsi 1,5, untuk tingkat kabupaten atau sekolah 1. Bukti fisik berupa jurnal yang disertai keterangan untuk tingkat jurnal bersangkutan.


3. Publikasi Buku Teks pelajaran, buku pengayaan dan/atau buku pedoman guru


a. Buku Pelajaran terdiri dari :

  • Buku pelajaran yang lolos penilaian oleh BNSP mendapat angka kredit 6. Bukti fisik berupa buku asli atau foto kopi  disertai persetujuan BSNP dan nomor ISBN
  • Buku pelajaran yang dicetak oleh penerbit dan ber ISBN, besaran angka kredit 3.
  • Buku pelajaran yang dicetak oleh penerbit tetapi belum ber ISBN, besaran angka kredit 1.

b. Modul/diktat pembelajaran per semester

Modul adalah materi pelajaran yang disusun dan disajikan secara tertulis sedemikian rupasehingga pembacanya diharapkan dapat menyerap sendiri. Kerangka isi modul umumnya terdiri dari :
  • petunjuk untuk siswa
  • isi materi bahasan (uraian dari contoh)
  • lembar kerja siswa
  • evaluasi
  • kunci jawaban evaluasi
  • pegangan tutor/guru jika ada
Diktat adalah catatan tertulis suatu mata pelajaran atau bidang studi yang dipersiapkan guru untuk mempermudah atau memperkaya materi.
  • Angka kredit modul/diktat yang digunakan tingkat propinsi yaitu 1,5.
  • Modul /diktat yang digunakan tingkat kabupaten/kota besaran angka kredit 1.
  • Modul/diktat digunakan disekolah besaran angka kredit 0,5.

c. Buku dalam bidang pendidikan 

Merupakan buku yang berisi pengetahuan terkait dengan bidang kependidikan. Angka kredit yang ber ISBN yaitu 3, sedangkan yang belum ber ISBN 1,5. Bukti fisik berupa buku asli atau fotokopi disertai keterangan lain yang diperlukan.

d. Karya Terjemahan

Yaitu tulisan yang dihasilkan dari penerjemahan buku pelajaran atau buku dalam bidang pendidikan. Besaran angka kredit 1, dengan bukti fisik buku asli atau fotokopi dilengkapi dengan keterangan yang dibutuhkan.

e. Buku Perdoman Guru

Adalah buku tulisan guru yang berisi rencana kerja tahunan guru. Angka kredit yang diperoleh adalah 1,5. Bukti fisik berupa Makalah Rencana Kerja (Pedoman Kerja Guru) yang secara jelas menunjukan nama penulis dan tahun rencana kerja tersebut dilakukan. Makalah harus dilengkapi dengan pernyataan keaslian dari kepala sekolah beserta lampiran yang diperlukan.

Demikian beberapa publikasi ilmiah yang bisa digunakan untuk memperoleh angka kredit sebagai syarat kenaikan pangkat atau golongan. Biasanya yang sering digunakan guru dan tergolong relatif mudah adalah menyusun PTK atau Pedoman Guru. 

Semoga bermanfaat.
Referensi : Permendiknas Nomor 35 Tahun 2010 Tentang Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Guru Dan Angka Kreditnya