9 Alasan Mengapa Orang Sering Mengeluh Di Media Sosial

Ilustrasi


Jagoan Banten - Mengapa Orang Berkeluh Kesah Di Sosmed. Ya namanya hidup, semua pasti memiliki masalah. Kenyataan yang tidak sesuai harapan membuat hati greget dengan berbagai emosi yang muncul. Marah, kecewa, putus asa, menyesal dan sebagainya. Ujungnya pasti ngeluh.

Sudah sifat manusia jika ia suka mengeluh. Kalau tidak mengeluh justru patut dipertanyakan apakah dia manusia atau bukan. Manusia tidak akan pernah terlepas dari keluh kesah. Allah SWT berfirman dalam Alquran bahwa sifat manusia berkeluh kesah. Baca sendiri yah terjemahan QS. Al-Ma'rij ayat 19.



Mengapa manusia berkeluh kesah?? Ya selain fitrahnya, keluh kesah merupakan cara manusia untuk mengurangi himpitan beban hidup yang dialaminya. Walau tidak berujung solusi, dengan berkeluh kesah bisa sedikit melapangkan hati yang sedang resah.

Kemana manusia berkeluh kesah? Banyak tempat manusia untuk berkeluh kesah. Mulai dari bercerita kepada orang terdekat, kepada teman, layanan psikolog profesional sampai pada keluh kesah kepada Sang Pencipta.

Sejatinya agar mendapatkan ketenangan ya berkeluh kesah lah pada Sang Pemilik. Adukan semua permasalahan yang dihadapi kepada Nya. Semua pasti terjadi atas kehendakNya, dan semua solusi juga ada padaNya.

Tapi sekarang muncul fenomena baru, banyak diantara kita berkeluh kesah lewat media sosial (medsos). Lalu mengapa seseorang memilih berkeluh kesah lewat medsos?

Berikut saya coba uraikan alasan mengapa seseorang memilih mengeluh atau berkeluh kesah di medsos.


1. Cara Instan Melepas Emosi


Saat emosi negatif memuncak dan merasa tidak ada tempat berbagi atau tidak ada orang yang mau mendengar keluh kesahnya, pilihan terbaik menulisnya di medsos. Cara ini efektif untuk melepaskan tekanan emosi yang ada.

Kekesalan atau kekecewaannya disalurkan melalui kata-kata yang ia tulis di status medsosnya sehingga semua seolah terlampiaskan


2. Mencari Dukungan Atau Kepedulian Dari Teman Medsos


Saat orang terdekat tidak menunjukan dukungan atas masalah-masalah yang dihadapi, dengan menulis status keluh kesah di medsos berharap akan mendapat dukungan dari teman medsos.

Dukungan atau rasa peduli saat seseorang rapuh memang sangat dibutuhkan. Walau sebatas emoticon "peduli" atau komentar "sabar" itu memiliki arti yang mendalam sebagai bentuk dukungan atau kepedulian yang bisa menguatkan.


3. Cara Termudah Mengungkapkan Perasaan


Terkadang, banyak kata yang tidak bisa terucap untuk menunjukan rasa kekesalan atau kekecewaan yang diterima. Mulut seolah kelu. Dengan berbagai pertimbangan memilih untuk diam. Padahal diam ini justru semakin memperparah endapan emosi yang ada.

Melalui medsos, seseorang dapat mengungkapkan seluruh perasaan yang mengganjal dihatinya, termasuk mengungkapkan kekesalan terhadap seseorang jika sulit berbicara secara langsung. Tulisan dibuat secara vulgar atau bisa juga dengan sindirian.

4. Menemukan Solusi Dari Masalah


Dalam keadaan emosi, akan sulit berpikir jernih menemukan solusi yang tepat. Saat mengungkapkannya di media sosial, teman lain yang berada dalam kondisi stabil bisa menyumbangkan pilihan solusi yang lebih tepat dari masalah yang dihadapi.

5. Bentuk Mencari Perhatian


Tidak jarang, keluh kesah di medsos dibuat hanya untuk mencari perhatian dari para pengguna medsos lain. Bisa jadi cara ini dalam membentuk citra diri semisal citra sebagai orang tertindas, sebagai orang terdzolimi dan berbagai persepsi lain yang diinginkan.

6. Saluran Aman Untuk Meluapkan Emosi


Tidak jarang emosi negatif yang terlampiaskan pada saluran yang salah justru berefek negatif kepada lebih banyak hal. Semisal dengan marah-marah tidak jelas akibat kekecewaan yang diterima membuat orang-orang disekeliling merasa tidak nyaman. Atau luapan emosi disalurkan dalam bentuk agresi, ini hanya akan menambah masalah baru.

Tapi dengan mengungkapkan melalui medsos, berbagai efek negatif luapan emosi yang muncul bisa dikurangi atau bahkan tidak ada. Walau demikian, tetap perlu berhati-hati dengan bahasa tulisan yang dibuat agar tidak terjerat UU ITE.


7. Sebagai Sinyal Pada Orang Sekitar Atas Kondisi Emosi Yang Sedang Dialami


Pernah bertemu dengan wanita yang sedang PMS? Walau tidak ada kaitan PMS dengan kondisi emosi, karena persepsi yang berkembang menunjukan hal demikian, kadang wanita PMS tersugesti dan saat pada situasi tersebut ia menunjukan agresi yang lebih dibanding biasanya.

Jika situasi hati tidak sedang baik kemudian ia menuliskannya pada medsos, tentu orang disekitar akan tahu dan mereka coba memahami kondisi tersebut. Tindakan yang tidak perlu mungkin akan mereka hindari jika hanya memicu luapan emosi yang lebih negatif.


8. Berlatih Mengendalikan Emosi Dengan Mengalihkannya Dalam Bahasa Tulisan


Menulis merupakan salah satu cara melepaskan energi negatif dari emosi berlebihan. Kata-kata yang ditulis terkait keluh kesah masalah yang dihadapi, biasanya akan mengalir begitu deras karena dorongan luapan emosi yang ada. Hal ini akan berpengaruh pada berkurangnya tingkat agresi atau luapan emosi lain pada diri.


9. Berbagi Hikmah Atas Suatu Peristiwa


Keluh kesah yang dibagikan seseorang bisa jadi agar orang lain tidak mengalami masalah hal yang sama. Semisal keluh kesah tentang layanan kesehatan di sebuah klinik, hal ini menjadi atensi pengguna medsos lain saat harus berobat ke klinik tersebut.

Selain bagi pengguna medsos, klinik yang bersangkutan juga bisa mengambil hikmah agar apa yang menimpa orang tersebut tidak terjadi lagi pada orang lain.

Baca Tulisan Lain :



Itu 9 alasan mengapa banyak orang senang berkeluh kesah di sosmed. Ya dengan melihat alasan tersebut, banyak sisi positif dari menulis keluhan di sosmed semisal berkurangnya emosi.

Namun demikian, menulis keluh kesah di sosmed juga perlu berhati-hati karena sekarang ada aturan main berupa UU ITE. Jangan sampai keluh kesah yang dituliskan justru jadi bumerang yang membawa ke balik jeruji besi. Banyak contoh tentang hal ini.

Atau jangan pula keluh kesah yang dibuat, justru menambah masalah baru semisal semakin meruncingnya ketegangan antara dua orang yang sedang bertikai.

Jadi walau menulis keluh kesah tentang masalah yang kita hadapi, tetap jaga etika bahasa tulisan jangan sampai jempol mu menjadi harimau mu.

Demikian tulisan sederhana tentang mengapa orang berkeluh kesah di sosmed. Semoga bermanfaat...

17 comments:

  1. Terimakasih banyak atas tulisannya

    ReplyDelete
  2. Iyah bapak...lagi tidak mau berhenti menulis seperti yang bapak sarankan, manulis terus lalu lihat keajaibannya

    ReplyDelete
  3. Luar biasa tulisannya, opininya keren, lanjutkan Jagoan Banten..

    ReplyDelete
  4. Memang nggak jarang sih saya melihat tulisan-tulisan bernada keluhan di media sosial. Ke9 alasan itu bisa jadi benar. Pada intinya sih, mereka hanya ingin melegakan hati saja.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Tapi ada saja yang tidak suka ketika kita buat sttus keluh kesah

      Delete
  5. Ya bner kita kadang berfikir tidak mau berkeluh kesah tapi semua tidak bisa di pungkiri

    ReplyDelete
  6. curhat dimedsos kerana tidak ada yang bisa dicurhati di dunia nyata

    ReplyDelete
  7. Para blogger jga jangan mengeluh, kalau seumpama belum diterima adsense.. #eh 😆😆😁

    ReplyDelete
  8. Yunias | YIP | Sinau Teknologi
    kalau saya karena pingin lihat doi update story wkwwk

    ReplyDelete
  9. Setuju bang dengan pendapatmya

    ReplyDelete
  10. Emng sosial media jadi media yg mudah untuk mengeluarkan susatu yg membuat suasana senang maupun sedih.

    ReplyDelete
  11. Iyaa sependapat nih sama apa yabg disampai pada artikel

    ReplyDelete