Melalui Peraturan Daerah (Perda) Kabupaten Serang No. 12 tahun 2014 tentang Pemberian Nama Rumah Sakit Umum Kabupaten Serang, maka secara resmi RSUD Kabupaten Serang berubah nama menjadi RSUD dr. Drajat Prawiranegara dan ditandatangani oleh Bupati Serang pada 31 Desember 2014.
Pemberian nama RSUD Kabupaten Serang menjadi RSUD dr. Drajat Prawiranegara dipilih dari nama seorang tokoh yang telah berjasa pada bidang kesehatan, sebagai bentuk penghormatan dan penghargaan atas jasa - jasanya dalam memperjuangkan pembangunan di bidang kesehatan di Kabupaten Serang.
Lalu sebenarnya siapakah dr. Drajat Prawiranegara? Sebagai orang Serang, tentu saya penasaran mengapa namanya diabadikan sebagai nama rumah sakit.
Untuk menjawab siapakah dr. Drajat Prawiranegara saya coba melakukan penelusuran melalui google. Pencarian yang saya lakukan tidak terlalu banyak membuahkan hasil. Catatan sejarah tentang dr. Drajat Prawiranegara tidak terlalu banyak dipublikasikan melalui internet.
Demikian juga saat berkunjung pada situs resmi RSUD dr. Drajat Prawiranegara (rsud.serangkab.go.id) tidak ada satu tulisan pun yang menceritakan siapakah dr. Drajat Prawiranegara. Termasuk saat melakukan pencarian pada situs id.wikipedia.org tentang tokoh - tokoh dari Banten (Serang) tidak disebutkan salah satu diantaranya dr. Drajat Prawiranegara.
Satu catatan kecil dari sebuah blog milik Wisnu Adityawarman saya rasa cukup untuk menjawab rasa penasaran saya tentang dr. Drajat Prawiranegara.
Dengan judul tulisan "Sejarah Berdiri dan Berkembangnya RSUD Serang" yang dipublikasikan Oktober 2010, diceritakan bagaimana RSUD Kabupaten Serang berdiri.
Selain itu juga saya menemukan artikel lain yang dimuat elib.ac.id tentang Gambaran Umum RSUD Kab. Serang. Namun tulisan ini tidak jelas siapa pemiliknya.
Dari dua sumber tersebut, diketahui bahwa RSUD Kab. Serang berdiri pada tahun 1938 berdasarkan prasasti yang terdapat di dinding poliklinik lama (sekarang sudah dibongkar) yang mencatat tentang peletakan batu pertama oleh Raden AdjoeToemenggoeng Djajadiningrat (istri bupati kala itu).
Pada perkembangannya, rumah sakit ini memiliki kiprah selama penjajahan Jepang dan juga setelah Indonesia menyatakan kemerdekaannya. Nama dr. Drajat Prawiranegara baru disebut perannya setelah Indonesia menyatakan kemerdekaan.
Pada saat RSUD Kab. Serang dipimpin oleh dr. Poerwoko diawal tahun 1945, dr. Drajat Prawiranegara berperan sebagai rekan kerjanya. Peran dr. Drajat Prawiranegara semakin besar tatkala wilayah Banten dikuasai oleh Belanda pada saat Agresi Militer Belanda II. Saat itu wabah penyakit cacar menyebar luas di Banten. Untuk mengatasi hal tersebut, dr. Drajat Prawiranegara memimpin rumah sakit cacar di wilayah Kab. Serang.
Pada saat RSUD Kab. Serang dipimpin oleh dr. Poerwoko diawal tahun 1945, dr. Drajat Prawiranegara berperan sebagai rekan kerjanya. Peran dr. Drajat Prawiranegara semakin besar tatkala wilayah Banten dikuasai oleh Belanda pada saat Agresi Militer Belanda II. Saat itu wabah penyakit cacar menyebar luas di Banten. Untuk mengatasi hal tersebut, dr. Drajat Prawiranegara memimpin rumah sakit cacar di wilayah Kab. Serang.
Peran rumah sakit yang dipimpin dr. Drajat Prawiranegara juga sangat besar dalam rangka mendukung perjuangan Tentara Republik Indonesia saat melakukan perang gerilya melawan Belanda.
Bantuan dilakukan dengan cara menyuplai kebutuhan obat - obatan melalui para mantri yang tersebar di wilayah Kabupaten. Karena adanya blokade oleh Belanda, obat-obatan yang diberikan kebanyakan hasil racikan sendiri oleh para mantri tersebut.
Pada sejarah perkembangan gizi di Indonesia, dr. Drajat Prawiranegara juga memiliki andil yang cukup besar. Tahun 1958 sampai 1972 ia dipercaya sebagai Kepala Lembaga Makanan Rakyat pada Kementerian Kesehatan.
Selain itu, beberapa penelitian terkait gizi ia lakukan bersama rekan-rekannya. Bersama Djumaidias ia melakukan penelitian masalah buruh di Jakarta dengan menggunakan sepuluh persen sub sampel dari sampel buruh yang diadakan pemerintah Indonesia dengan ILO.
Untuk menentukan standar gizi penduduk Indonesia, dr. Drajat Prawiranegara masih bersama Djumaidias mengadakan penelitian tinggi dan berat badan dengan sampel 2000 pegawai golongan sosial tinggi di Jakarta.
Pada tahun 1964 dr. Drajat Prawiranegara kembali melakukan penelitian tinggi dan berat badan pada 2000 anak sekolah dari golongan menengah dan atas di Jakarta.
Pada tahun 1967 dokter Drajat Prawiranegara dikukuhkan sebagai Guru Besar Ilmu Gizi pada Fakultas Kesehatan Masyarakat UI.
Dengan dikukuhkannya Drajat Prawiranegara sebagai guru besar, perkembangan ilmu gizi pada fakultas tersebut semakin pesat.
Dengan melihat besarnya jasa dr. Drajat Prawiranegara dalam mendukung perjuangan bangsa Indonesia dan juga jasanya dalam ilmu gizi, maka wajar namanya diabadikan menjadi nama rumah sakit di Kabupaten Serang.
Demikian informasi sederhana tentang siapakah dr. Drajat Prawiranegara. Namun saya masih penasaran mengenai informasi lebih jauh atau biografi dari dr. Drajat Prawiranegara. Jika pembaca yang memiliki informasi lebih jauh tentang dr. Drajat Prawiranegara, saya akan sangat mengucapkan terima kasih jika memberikan informasinya melalui kolom komentar di bawah.
Semoga bermanfaat ...
referensi :
Kemenkes. 2019. Sejarah Perkembangan Gizi Di Indonesia. Jakarta : Direktorat Gizi Masyarakat Kemenkes RI
http://wisnuadityawarman.blogspot.co.id/2010/10/sejarah-berdiri-dan-berkembangnya-rsud.html
http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/86/jbptunikompp-gdl-s1-2007-retnoaddin-4289-bab-ii.pdf
https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/50142
https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/50142
sedikit informasi tambahan, dr. Drajat Prawiranegara pernah menjabat sebagai kepala lembaga makanan rakyat tahun 1958-1972; foto beliau terpampang dalam deretan direktur gizi di kementerian kesehatan
ReplyDeleteJadi belajar tentang sejarah nih aku😁👍 bisa makin pinter😊
ReplyDeleteperjalanan kisah sebuah nama rumah sakit dan dokter yang memberikan sumbangsih bagi masyarakat Indonesia
ReplyDeleteHampir di semua RS deh kya nya pake nama seseorang...iya ndak sih?
ReplyDeletengga juga kak, sukabumi rs syamsudin, SH gelarnya.
DeleteSambil nunggu bapak di rawat sdi RSUD ini,saya penasaran tentang sosok dr.drajat, akhirnya saya menemukan informasi nya, terimakasih Mimin🙏
ReplyDeleteJadi nambah wawasan
Semoga bapaknya lekas sembuh yah.
DeleteDrajat Prawiranegara adalah adik dr Syafrudin Prawiranegara, presiden darurat Indonesia di jaman agresi Belanda.
ReplyDeleteBeliau orang yg sangat pengasih dan penyayang..Masa kecil sy hingga usai kuliah beberapa kali bertemu beliu yg ramah dan memeluk seperti cucunya sendiri walau sudah sepuh silahturahmi tinggi dg orang2 yg pernah dikenalnya ..Masya Allah..sy baru baca kali ini kisahnya dan sepengetahuan sy waktu kecil beliau lulusan Kedokteran Al Adzar Mesir ,guru besar di univ.Jayabaya Jkt juga..
ReplyDeleteWooow..... 👍👍🫶🫶
ReplyDelete