Teknik Atau Cara Agar Tulisan Artikel Dimuat Oleh Koran Atau Majalah



Adalah H. Encon Rahman, seorang penulis artikel profesional yang sudah mampu mempublikasikan lebih dari 500 artikel baik di koran atau majalah baik lokal maupun nasional. Kecintaan dan kemampuannya dalam menulis sudah tidak diragukan lagi karena ia sudah terlatih menulis sejak masih SMP. Jadi bukan hal yang aneh jika ia sanggup menerbitkan karya sebanyak itu. Prestasi H. Encon Rahman dibidang pendidikan juga bukan main, ia pernah menjadi juara pertama guru berprestasi tingkat nasional, bahkan pernah juga mendapatkan penghargaan internasional di Thailand mewakili Indonesia pada tahun 2017. 

Sebagai maestro dalam membuat tulisan artikel di koran dan sejenisnya, dalam pelatihan menulis yang digagas Komunitas Sejuta Guru Ngeblog (KSGN), H. Encon Rahman memaparkan beberapa teknik atau cara menulis artikel di koran atau majalah agar bisa dimuat. Berikut resume dari pemaparannya.

Kemampuan Menulis Harus Dipupuk Sejak Dini

H. Encon menceritakan bahwa keterampilannya dalam menulis mulai dari kebiasaannya membaca tulisan di koran dan sejak SMP sering mengirim atau memasang karyanya pada majalah dinding. Secara bertahap ia memperoleh pengetahuan tentang beberapa teknik menulis dimulai saat ia bersekolah di Sekolah Pendidikan Guru (SPG). Beberapa karya seperti artikel, cerpen, puisi, cerita bergambar dan sebagainya ia muat di majalah dinding sekolah secara kontinue dan mendapat apresiasi yang cukup baik dari teman-temannya. Apresiasi ini menjadi kebanggaan tersendiri sehingga memotivasi untuk terus menulis. Sampai akhirnya ada seorang guru yang mendorong agar mencoba mengirimkan karyanya ke sebuah tabloid. Karya pertama yang dikirim berupa kartun ke Tabloid Mitra Desa. Karyanya ternyata berhasil dimuat dan juga mendapat imbalan secara finansial. Berikutnya ia mengirimkan tulisan - tulisan humor pada tabloid yang sama. Dan kembali tulisannya dimuat. Dari situ ia semakin menyenangi dunia tulisan karena selain mendapat honorarium juga mendapat banyak apresiasi dari teman-teman.

Setelah mengirim beberapa tulisan ringan dan berhasil dimuat, ia mulai memberanikan diri mengirim tulisan yang lebih berbobot seperti cerpen, cerbung dan sejenisnya. Ternyata karyanya kembali dimuat. Kepercayaan diri pun semakin meningkat. Kemudian ia mencoba mengirim tulisan artikel untuk harian umum Pikiran Rakyat dan atas ijin Allah karyanya kembali di muat oleh harian ini. Sejak saat itu ia terus menulis dan menulis bahkan saat ia kuliah kebiasaannya dalam mengirim tulisan ke berbagai media mampu membiayai uang kuliahnya. Kebiasaannya menulis terutama artikel dan opini terus ia lakukan sampai saat ini. Jadi wajar ia bisa dikatakan sebagai seorang maestro dalam menulis artikel dan sejenisnya di koran atau majalah. Itu semua adalah keterampilan yang ia pupuk sejak dini.

Jangan Patah Arang Saat Tulisan Ditolak

Saat tulisan yang dikirim ternyata di tolak, adalah hal yang wajar muncul rasa kecewa. Tapi ini bukan berarti kita harus berhenti mengirimkan karya - karya kita. Semangat harus tetap menggebu. Berikut ini beberapa langkah yang bisa dilakukan agar motivasi menulis artikel dan sejenisnya tetap tinggi walau tulisan tersebut ditolak untuk dimuat.

Pertama, usahakan jangan langsung mengirim karya ke koran atau majalah level nasional dengan tingkat persaingan yang ketat. Cobalah terlebih dahulu mengirim ke media - media lokal dengan kemungkinan dimuat lebih besar. Jika karya kita berhasil menembus level lokal, maka motivasi akan meningkat seiring apresiasi yang diterima. Selanjutnya barulah kita coba ke level yang lebih tinggi.

Kedua, buatlah tulisan - tulisan yang ringan terlebih dahulu. Selain membiasakan menulis, ini juga akan memicu meningkatnya kepercayaan diri untuk menulis dengan tema yang lebih berbobot jika tulisan ringan tersebut berhasil dimuat.

Ketiga, bergabunglah dengan komunitas menulis. Hal ini berguna untuk meningkatkan kualitas tulisan dan motivasi dalam menulis. Kualitas tulisan akan semakin baik dengan berbekal tambahan pengetahuan yang diperoleh dalam komunitas. Motivasi menulis juga akan terpicu jika anggota komunitas lain memiliki semangat menulis terlebih dengan adanya apresiasi dari sesama anggota komunitas. Selain itu satu sama lain bisa saling menyemangati saat tulisan kita ditolak.

BACA TULISAN LAIN : 



Mengapa Tulisan Yang Kita Kirim Tidak Dimuat? 

Sumber gambar dari pencarian google

Perlu diingat bahwa kebanyakan koran atau majalah dan sejenisnya adalah produk industri. Keuntungan finansial menjadi tujuan utama mereka. Maka untuk mendapatkan itu, rating penjualan harus ditingkatkan. Rating akan meningkat jika isi tulisan pada media tersebut sesuai dengan kebutuhan pembacanya. Ini lah yang menjadi bahan pertimbangan redaksi dalam memilih tulisan - tulisan yang akan dimuat. Daya jual tulisan adalah pertimbangan utama. Jadi jika tulisan kita di tolak, mungkin disebabkan hal sebagai berikut :
  1. Judul tulisan tidak sesuai harapan redaksi
  2. Tema tulisan tidak mewakili kesuluruhan minat pelanggan yang ada
  3. Ide tulisan sudah ada yang mendahului atau sudah usang
Jika tulisan yang kita kirim ternyata ditolak, jangan patah semangat. Berikut beberapa tips sederhana agar tulisan kita bisa dimuat.
  1. Kuasai teknik dasar dalam menulis artikel dan sejenisnya mulai dari cara menuliskan judul, membuat intro, membuat pemaparan sampai pada cara membuat penutup yang baik. Kemampuan ini dapat diperoleh dengan mengikuti berbagai pelatihan menulis.
  2. Usahakan sebelum mengirim tulisan pada satu koran kita sudah sering membaca koran tersebut dan mengamati gaya tulisan yang dimuat sehingga tulisan kita bisa menyesuaikan dengan apa yang diinginkan redaktur. Kegiatan mengamati ini, untuk koran dilakukan minimal seminggu dan untuk majalah minimal satu atau dua bulan.
  3. Amati tema yang sedang viral dan buat tulisan mengenai itu
  4. Kirim tulisan ke level lokal sebelum mencoba le level nasional karena kemungkinan diterima lebih besar
  5. Buat kliping tulisan orang lain dengan tema khusus setiap even tertentu. Jangan malas membaca karya orang lain karena itu akan memperkaya ide.
  6. Buat tulisan dengan tema even tertentu yang berulang setiap tahunnya seperti ulang tahun RI, lebaran, tahun ajaran baru, tahun baru dan sebagainya. Tulisan dengan tema khusus seperti ini jika gagal dimuat tahun sekarang maka masih bisa digunakan tahun-tahun berikutnya.
  7. Jika tulisan kita tidak dimuat pada satu koran atau majalah, maka kita bisa kirimkan tulisan tersebut pada koran atau majalah lain agar diterima. Tapi perlu diingat kode etik saat mengirimkan tulisan, dilarang keras mengirim tulisan yang sama pada waktu bersamaan kepada beberapa koran atau majalah. Usahakan kirim ulang tulisan jika sudah yakin bahwa tulisan kita di tolak pada satu koran atau majalah tertentu. Untuk koran biasanya butuh waktu selama tiga hari untuk mengetahui apakah tulisan kita dimuat atau tidak. Sedangkan untuk majalah membutuhkan waktu yang lebih lama dari itu.

Manfaat Menulis Di Koran Atau Majalah Bagi Guru

Membuat tulisan artikel, opini dan sejenisnya bagi guru terutama guru PNS dan berhasil dimuat dalam koran atau majalah akan memberikan tiga manfaat sekaligus sebagai berikut :

1. Mendapat keuntungan finansial berupa honorarium tulisan
2. Mendapat angka kredit untuk kenaikan pangkat untuk setiap tulisan yang dimuat
3. Kumpulan tulisan yang dimuat bisa dibukukan dan akan mendapatkan keuntungan finansial tambahan jika diterbitkan sekaligus tambahan angka kredit untuk kenaikan pangkat. 

Level Menulis

Sebagai tambahan dalam tulisan ini, H. Encon Rahman mengklasifikasikan level menulis sebagai berikut :
  • Level mudah (beginer), merupakan level menulis pemula. Termasuk dalam level ini adalah menulis di blog dan membuat buku antologi.
  • Level Sedang (intermediate), merupakan level menulis dengan tingkat kesulitan yang lebih tinggi. Termasuk level ini semisal membuat buku karya bersama, menulis di artikel koran dan sebagainya.
  • Level Tinggi (expert), merupakan kegiatan menulis yang membutuhkan keahlian lebih tinggi. Tulisan pada level ini lebih kompleks dan rumit dan membutuhkan perhatian dan waktu yang lebih banyak. Contoh menulis level tinggi adalah menulis buku solo (sendiri).


Istiqomah Dalam Menulis

H. Encon Rahman mungkin tak akan menjadi sehebat sekarang jika ia tidak istiqomah (konsisten) dalam membuat karya tulisan. Ia menulis sejak dini sampai hari ini. Jadi wajar jika karya - karya yang dihasilkan luar biasa.

Lalu bagaimana agar istiqomah dalam menulis? Menurutnya, kita akan istiqomah menulis jika kita mempunyai tujuan yang jelas dari kegiatan menulis. Tujuan itu beragam, mulai dari motif ekonomi untuk mendapatkan pundi-pundi uang, atau tujuan berbagi, tujuan mendapatkan kepuasan, tujuan membuat amal jariah dengan ilmu yang bermanfaat dan lain sebagainya. Apapun tujuannya, itu semua akan menjadi pondasi yang kokok untuk bisa konsisten dalam menulis. Jika tidak ada, maka rasa malas atau jenuh akan lebih mudah menghinggapi. 

Kata terakhir yang ingin saya sampaikan disini adalah apa yang diungkapkan H. Encon Rahman, bahwa menulis artikel dan sejenisnya di koran adalah hal yang sangat mudah. Yang sulit adalah agar tulisan itu bisa dimuat. Jadi, konsisten dan pantang menyerah menjadi kuncinya. 

Demikian tulisan sederhana ini dibuat dengan harapan bermanfaat bagi pambaca blog Jagoan Banten. Selamat mencoba menulis untuk koran dan sejenisnya yah! Semoga dimuat. 

19 comments:

  1. Wah tips2nya terekam dg lengkap nih, hebat... terus semangat jagoan Banten... abdi ge urang banten hehe..

    ReplyDelete
  2. Hatur nuhun ibu cantik, semoga saya tetap semangat menulis

    ReplyDelete
  3. Kalau ini tulisan dah sangat rapi dan runtut, menggunakan heading dan subheading menjadi lebih teratruktur. Mantap pak.

    ReplyDelete
  4. Resumnya bagus, lengkap , ini bukan tulisan pemula...sangat menginspirasi

    ReplyDelete
  5. Terima kasih kepada Pak Tama atas apresiasinya

    Saya masih belajar juga Bu Dasirah hehe

    ReplyDelete
  6. Lengkap dan mantap.
    Uraian detail

    ReplyDelete
  7. Sip,....sip,....sip. resumenya sangat lengkap

    ReplyDelete
  8. Sungguh berbahagia dpt apresiasi dari teman2 semua. Terima kasih

    ReplyDelete
  9. Lengkap dan detail mas🙏 hayuk semangat berbagi 👋

    ReplyDelete
  10. Lengkap dan detail mas🙏 hayuk semangat berbagi 👋

    ReplyDelete
  11. Mantul pak Didi, joss ..👍

    ReplyDelete
  12. Resumenya lengkap, luar biasa pak Didi ...

    ReplyDelete
  13. Mantap, Pak Didi. Tinggal perbaikan minor pada beberapa bagian. Tabik.

    ReplyDelete