Laporan PTK : Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penggunaan Media Visual Pada Materi Perang Dunia II Mata Pelajaran IPS Kelas IX SMPN 1 Cikeusal

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Permasalahan yang sering dihadapi oleh para guru di sekolah adalah masih rendahnya hasil belajar siswa. Masalah ini menjadi masalah klasik yang secara terus menerus dihadapi oleh guru – guru di sekolah. Sekalipun banyak pakar yang menawarkan sejumlah solusi atas permasalahan tersebut, namun dalam tataran teknis tampaknya masalah ini belum juga teratasi.
Banyak faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa. Jika siswa dinyatakan sebagai raw input, pembelajaran sebagai proses, dan hasil  belajar sebagai output, maka input dan proses harusnya adalah faktor – faktor itu. Dalam diri siswa terdapat minat, bakat, kemampuan, motivasi dan lain sebagainya. Lingkungan disekitar siswa seperti  orang tua, fasilitas dirumah, teman bermain, masyarakat sekitar juga ikut berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Begitu pun dengan proses pembelajaran, terdapat banyak faktor yang mempengaruhi seperti kompetensi guru,  fasilitas sekolah, kepala sekolah,  dan  lain sebagainya termasuk media pembelajaran yang rancang dan digunakan oleh guru selama pembelajaran.

Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan (message), merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan siswa sehingga dapat mendorong proses belajar. Penggunaan media dalam pembelajaran adalah dalam meningkatkan pengalaman belajar agar menjadi lebih konkret (Zainal Aqib, 2010:58). Pengalaman belajar yang lebih konkret diharapkan mampu mendorong efektivitas belajar sehingga berdampak pada hasil belajar. Sederhananya, penggunaan media diharapkan mampu meningkatkan hasil belajar siswa.
Sebagai alat bantu dalam meningkatkan efektifitas pembelajaran, maka penggunaan media pembelajaran harus disesuaikan dengan kondisi pembelajaran yang telah dirancang guru, karena tidak semua pembelajaran membutuhkan media yang sama.
Media dalam pembelajaran merupakan alat bantu, bukan tujuan pembelajaran itu sendiri. Karena perannya sebagai alat bantu maka media pembelajaran harus disesuaikan dengan jenis materi ajar yang disampaikan, situasi dan kondisi yang ada, serta kemampuan pengguna media itu sendiri. Tidak semua media tepat digunakan untuk seluruh materi yang diajarkan. Guru harus mampu memilih media yang tepat untuk pembelajaran yang ia gunakan.
Edgar Dale (dalam Zainal Aqib, 2010 : 59) memandang nilai media dalam pembelajaran berdasarkan nilai pengalaman. Menurutnya, terdapat dua belas tingkat pengalaman dengan yang paling tinggi nilainya adalah pengalaman yang paling konkret yaitu melalui kontak langsung dengan lingkungan, objek, binatang, manusia dan sebagainya melalui perbuatan langsung. Tingkatan kedua adalah pengalaman yang diperoleh dari kontek melalui model, benda tiruan, atau simulasi. Dan menurutnya, tingkatan yang paling rendah adalah pembelajaran verbal yang hanya melalui penuturan kata – kata. Di sinilah pentingnya media dalam proses pembelajaran, yaitu menjadikan pengalaman belajar siswa menjadi lebih konkret dan bermakna.
Dalam praktiknya, media pembelajaran banyak sekali ragamnya, mulai manusia itu sendiri, bahan cetak, audio visual, visual, elektronik, dan juga berbagai bentuk dari teknologi informasi seperti internet, handphone, tv dan sebagainya.
Syarif Hidayat (2012 : 164) mengidentifikasikan media pembelajaran ke dalam tiga unsur pokok yaitu, suara, gambar dan gerak. Berdasarkan identifikasi tersebut, maka media diklasifikasikan menjadi media audio visual gerak, media audio visual diam, media audio semi gerak, media visual gerak, media visual diam, media visual semi, media audio, dan media cetak.
Oemar Hamalik (dalam Syarif Hidayat, 2012 : 165) mengklasifikasikan media menjadi empat bagian yaitu alat visual, alat auditif, alat yang bisa didengar dan dilihat, serta dramatisasi.
Berkaitan dengan pembelajaran IPS di SMP Negeri 1 Cikeusal, masalah rendahnya hasil belajar juga menjadi masalah pokok yang harus segera diatasi. Maka dalam kaitan tersebut, penulis berkeyakinan bahwa penggunaan media dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Untuk menguji efektivitas media dalam meningkatkan hasil belajar tersebut, dilaksanakan penelitian tindakan kelas (PTK) dengan menggunakan media visual pada materi Perang Dunia II. Karena PT ini mengungkap efektivitas penggunaan media visual, maka laporan PTK ini diberi judul “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar  Siswa Melalui Media Visual Pada Materi Perang Dunia II Mata Pelajaran IPS Kelas IX SMP Negeri 1 Cikeusal”

B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, rumusan masalah penelitian ini adalah : “Apakah penggunaan media visual dalam materi Perang Dunia II dapat meningkatkan  hasil belajar IPS pada siswa kelas IX SMPN 1 Cikeusal?”

C.    Tindakan Yang Dipilih
Dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa, peneliti berkeyakinan bahwa penggunaan media visual pada materi Perang Dunia II dapat meningkatkan hasil belajar IPS pada siswa kelas IX SMPN 1 Cikeusal.

D.    Tujuan Penelitian
1.   Tujuan Umum
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka  tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah penggunaan media visual pada materi Perang Dunia II dapat meningkatkan hasil belajar IPS pada siswa kelas IX SMPN 1 Cikeusal
2.       Tujuan Khusus
Untuk mengetahui :
a.  jenis media visual yang tepat digunakan dalam  meningkatkan hasil belajar IPS pada siswa kelas   
     IX SMPN 1 Cikeusal
b.  apakah terdapat perubahan signifikan antara skor hasil belajar IPS antara sebelum penggunaan 
     media visual dengan sesudah menggunakan media visual
  
E.     Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah :
1.   Menambah referensi dalam pengembangan pembelajaran yang bisa dilakukan guru IPS
2.   Bahan kajian untuk melakukan penelitian selanjutnya
3.   Bagi siswa hasil penelitian ini dapat digunakan untuk membantu meningkatkan hasil belajar

Untuk melanjutkan membaca silahkan download :




Semoga bermanfaat ....

2 comments: