Beberapa Alasan Mengapa Guru Memilih Menyusun Laporan PTK Dalam Publikasi Ilmiah

Sebaga tenaga profesional, publikasi ilmiah menjadi kewajiban bagi guru. Seperti pada tulisan terdahulu (lihat Jenis Publikasi Ilmiah), banyak jenis publikasi ilmiah yang bisa dijadikan pilihan guru. Dan salah satunya adalah Penelitian Tindakan Kelas atau PTK.
Pembelajaran dikelas

Saat ini, PTK menjadi primadona bagi guru dalam melaksanakan publikasi ilmiah. Selain karena dekat dengan pekerjaan utama guru, ternyata banyak alasan lain mengapa guru - guru lebih senang terhadap PTK dibanding jenis publikasi ilmiah yang lain. Berikut beberapa alasan mengapa memilih menyusun Laporan PTK dibanding jenis yang lain :

PTK Lebih Dekat Dengan Pekerjaan Guru

Menurut Undang - Undang Guru dan Dosen, guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkjan, melatih, menilai, dan mengevaluasi  peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan menengah. Dalam melaksanakan tugas tersebut, tentu guru akan dihadapkan pada berbagai permasalahan yang harus diselesaikan. Dalam menyelesaikan permasalahan yang ada, guru melakukan berbagai tindakan yang dianggap perlu baik direncanakan atau tidak. Nah, jika tindakan - tindakan yang dilakukan tersebut dibakukan ke dalam sebuah penelitian, maka itulah yang disebut dengan PTK. Jadi sederhananya, PTK hadir sebagai solusi dalam mengatasi berbagai permasalahan yang terkait dengan pelaksanaan tugas guru.

Penelitian PTK Relatif Lebih Mudah Dibandingkan Jenis Penelitian Yang Lain

Walau pun PTK termasuk kategori karya ilmiah, tetapi sebagian peneliti menggolongkan PTK baru setengah penelitian ilmiah dengan berbagai argumen. Terlepas dari itu, PTK tetap dapat diakui sebagai karya ilmiah yang dapat memperoleh angka kredit. 
Karena masih setengah penelitian ilmiah, penyusunan laporan PTK relatif lebih mudah dibanding penelitian lain karena hanya mengungkapkan pengalaman atas tindakan yang dilakukan guru selama proses pembelajaran. Guru hanya mengungkapkan tindakan - tindakan yang ia lakukan dalam meningkatkan kualitas pembelajaran. Tindakan - tindakan tersebut ia lakukan pada saat ia berinteraksi dengan siswa di kelas. Tindakan  yang ia lakukan di analisa melalui proses evaluasi yang kemudian direfleksikan pada pilihan tindakan pada pertemuan selanjutnya. Demikian seterusnya sampai dianggap bahwa tindakan tersebut dianggap berhasil. 

Angka Kredit PTK Cukup Besar

Angka kredit untuk PTK yang sudah diseminarkan di sekolah peraturan menteri pendidikan nasioanl nomor 35 tahun 2010 adalah 4. Angka ini cukup besar dibanding jenis publikasi ilmiah yang lain dengan kategori yag lebih sulit semisal buku BNSP, modul, diklat dan lain sebagainya. Jadi, dengan melihat mudahnya menyusun PTK dan angka kredit yang cukup besar, maka PTK menjadi begitu seksi di mata guru - guru. 

Kebanyakan Pengawas Menganjurkan PTK Dibandingkan Penelitian Lain

Berdasarkan pengalaman saya sebagai guru, ketika supervisi dilakukan oleh pengawas, mereka lebih sering menganjurkan untuk melakukan penelitian berupa PTK. Hal ini mungkin karena PTK seperti yang diungkapkan pada alasan sebelumnya yaitu berhubungan langsung dengan tugas pokok guru. Mereka menghendaki peningkatan kualitas pembelajaran yang dilakukan guru sebagai implikasi dari penelitian tersebut. 

Penelitian PTK Tidak Mengganggu Tugas Guru

Karena penelitian dilakukan pada saat guru melaksanakan proses pembelajaran, tentu saja tugas guru tidak akan terganggu. Penelitian ini seperti menyelam sambil minuma air. Penelitian jadi, pembelajaran menjadi lebih baik.

Biaya Penyusunan PTK Relatif Lebih Murah

Karena penelitian dilakukan dilokasi sendiri, tentu biaya penelitian akan semakin murah dibandingkan dengan penelitian ditempat lain. Biaya akan dibutuhkan hanya untuk keperluan ATK dan instrumen penelitian saja.

Demikian beberapa alasan mengapa guru lebih senang memilih PTK sebagai pilihan Publikasi Ilmiah yang ia lakukan.
Semoga bermanfaat
Allahualam

No comments:

Post a Comment