Jagoan Banten. Setiap manusia pasti pernah mengalami luka (gores), terutama akibat kecelakaan kecil seperti terjatuh, tersayat pisau dan lain sebagainya.
Kitaa lebih sering memperoleh luka pada masa kanak - kanak daripada ketika dewasa karena pada masa itu begitu aktif sehingga sering terjatuh atau sering mengalami benturan.
Biasanyaa saat anak terluka, dengan sigap seorang ibu segera membersihkan luka tersebut dengan air hangat kemudian memberi obat merah atau betadine pada luka tersebut agar cepat sembuh.
Dann mungkin kebanyakan dari kita sepakat, kedua obat itu efektif menyembuhkan luka walau sekarang obat merah sudah dilarang penggunaannya karena mengandung merkuri.
Betadine adalah merk dagang berasal dari Amerika Serikat. Betadine mengandung povidone - iodine yang digunakan sebagai antiseptik sejak tahun 1830. Povidone - iodine bersifat germisidal atau menghambat pertumbuhan dan perkembangan spora bakteri.
Iodinee sangat efektif melawan berbagai macam bakteri, cendawan atau virus. Sederhananya, luka akan sulit sembuh ketika banyak bakteri pada luka tersebut, dan betadine menjadi obat yang dapat mengurangi bakteri pada luka sehingga luka cepat sembuh.
Nah, selain betadine, ternyata disekitar kita terdapat obat alami penyembuh luka bahkan lebih efektif dari betadine (menurut pendapat penulis).
Obatt tersebut berasal dari tumbuhan gulma dengan nama ilmiah chromolaena odorata. Nama lokal untuk tanaman ini begitu banyak seperti kirinyuh, tekelan, balakacida, kibau, daun merdeka, kemerdekaan, daun PKI, sighoet buy, dan lain sebagainya. Setiap daerah pasti memiliki nama sendiri untuk tanaman ini.
Chromolaena odorata atau Kirinyuh merupakan tanaman gulma (pengganggu) yang berasal dari family asteraceae, berdaun oval dan bergerigi pada bagian tepi, berbunga setiap musim kemarau.
Tanaman ini biasa tumbuh di ketinggian 1000 - 2800 mdpl, namun di Indonesia justru kebanyakan tumbuh di dataran rendah (<500mdpl). Tanaman ini tumbuh dengan cepat saat memperoleh sinar matahari yang cukup, dan sangat sulit tumbuh ketika sinar matahari kurang.
Tanaman ini di anggap sebagai gulma (pengganggu) oleh petani karena tumbuh begitu cepat sampai merusak tanaman inti. Walau merugikan, ternyata kirinyuh menyimpan potensi lain yang bisa memberi keuntungan seperti sebagai pupuk organik, biopestisida, herbisida dan obat tradisional.
Sebagai obat, kirinyuh biasanya dimanfaatkan untuk menyembuhkan luka gores akibat kecelakaan kecil atau benturan.
Luka akan segera kering dan lebih cepat sembuh bahkan lebih efektif dari pada betadine.
Caranyaa cukup sederhana, yaitu dengan meneteskan cairan yang keluar dari batang tanaman ini pada luka.
Agarr cairan keluar, kita harus memerasnya terlebih dahulu. Atau dengan cara menumbuk daun kirinyuh sampai hancur, kemudian ditempelkan pada luka.
Tapi jangan lupa untuk membersihkan luka terlebih dahulu dengan air, dan daun yang digunakan pun harus dicuci terlebih dahulu.
Kemampuan kirinyuh dalam menyembuhkan luka menurut penulis sangat efektif walau pun belum ada penelitian yang pasti kirinyuh sebagai obat luka.
Namunn berdasarkan penelitian yang ada, diketahui bahwa kirinyuh mengandung senyawa fenol, alkaloid, triterpenoid, tanin, flavonoid dan limonen.
Tanaman ini juga mengandung Pas yang berfungsi sebagai racun. Sederhananya, kirinyuh dapat menghambat pertumbuhan kuman karena kandungan yang ada didalamnya sehingga dapat menyembuhkan luka dengan cepat.
Jadi, jika anda terluka, tidak ada salahnya untuk mencoba kirinyuh sebagai obat alternatif. Karena bahan bersifat alami kita tidak perlu takut akan efek samping yang ada.
Semoga bermanfaat.
Referensi :
1. http://balittra.litbang.pertanian.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=1293&Itemid=10
2. http://biodiversitywarriors.org/m/article.php?idj=1816
3. http://ditjenbun.pertanian.go.id/perlindungan/berita-226-kirinyuh-chromolaena-odorata-gulma-dengan-banyak-potensi-manfaat.html