SBMPTN 2018 Bisa Menggunakan Android?

Seperti dilansir republika.co.id (15/01/2018), penyelenggaraan Seleksi Masuk Bersama Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) tahun 2018 ini memungkinkan adanya penggunaan ponsel pintar (smarthphone) berbasis android dalam mengerjakan soal – soal seleksi tersebut. Menurut Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti), penggunaan ponsel berbasis android tersebut merupakan upaya mengatasi minimnya komputer.


"Penggunaan ponsel pintar dalam SBMPTN bisa digunakan tahun ini," ujar ketua pusat SNMPTN dan SBMPTN 2018 Ravik Karsidi kepada Republika.

Seperti diketahui bersama bahwa SBMPTN 2018 ini akan dilakukan secara cetak atau Ujian Tulis Berbasis Cetak (UTBC) dan menggunakan komputer atau Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) yang akan dilaksanakan 8 Mei 2018. Terkait pelaksanaan UTBK, kendala yang dihadapi adalah masih kurangnya sarana prasarana komputer sehingga munculah alternatif berupa penggunaan ponsel pintar.

Mengenai teknis penggunaan ponsel berbasis android dalam pelaksanaan UTBK belum dapat dipastikan karena masih dalam pembahasan.

"Teknisnya nanti akan kami umumkan. Sekarang masih dalam pembahasan, nanti akan kami sampaikan," ungkap Ravik.

Bagi siswa yang akan mengikuti SBMPTN baik melaui UTBC atau UTBK silahkan mulai mendaftarkan diri mulai pada 5 April dan akan ditutup pada 27 April 2018. Untuk informasi lengkap tentang pelaksanaan SBMPTN silahkan kunjungi laman resminya di sbmptn.ac.id.

SBMPTN 2019 Tetap Ada

Terkait pemberitaan bahwa SBMPTN pada 2019 akjan dihapus, Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohammad Nasir menegaskan bahwa SBMPTN pada tahun tersebut masih tetap ada, namun dengan bentuk yang berbeda yang disebut Tes Centre.

Nasir menjelaskan, Tes Centre bertujuan untuk menjangkau siswa-siswa yang berada di kawasan terdepan, terluar dan tertinggal (3T). Selama ini, siswa-siswa yang tinggal di kawasan 3T harus mengeluarkan dana yang banyak hanya untuk mengikuti tes SBMPTN.

"Apabila dengan Tes Centre, dia tidak lagi harus datang ke tempat tes itu. Tetapi, nanti tes itu bisa bisa dilakukan dengan jarak jauh, misalnya dengan memanfaatkan sistem android atau inovasi lain yang hingga kini masih kami bahas," kata Nasir usai melantik pimpinan PTN di Lingkungan Kemenristekdikti, Senayan, Jakarta, Senin (15/1).

Dia mengatakan, nantinya panitia pusat SBMPTN pun akan diubah menjadi Badan Layanan Umum (BLU). Tugas BLU yaitu untuk menyelenggarakan tes centre di berbagai wilayah di Indonesia. Petugas BLU, Nasir melanjutkan, akan tetap diisi oleh beberapa perwakilan dari Perguruan Tinggi Negeri (PTN).

Nasir mengumpamakan, Tes Centre itu seperti pelaksanaan Tes Toefl atau Tes Potensi Akademik (TPA) yang bisa dilakukan di berbagai lembaga yang berstandar. Sehingga, hasil dari tes centre tersebut, nantinya akan disetorkan oleh BLU kepada PTN yang diinginkan siswa.

"Saya umpamakan tes centre itu dengan tes Toefl ya. Jadi nanti, kalau mau daftar kuliah cukup bawa nilai tes centre itu, misal punya skor 600, nah dengan skor sekian sudah cukup belum untuk meloloskan siswa tersebut ke PTN yang dimaksud," kata Nasir.

Sejauh ini, menurut Nasir, Tes Centre baru ada di 84 titik PTN. Dimungkinkan, jumlah tes centre akan terus bertambah. Mengingat tahun depan, tes centre akan digelar lebih luas di seluruh Indonesia.

No comments:

Post a Comment