Sepertinya kebanyakan dari kita sangat senang sekali kalau membicarakan aib orang lain. Terlebih aib tersebut berbau seksualitas. Dan menjadi lebih dramatis kalau pelakunya orang yang dikenal luas seperti artis.
Tapi pernahkah kita memposisikan diri pada orang yang menjadi bahan ghibahan kita. Semisal dalam kasus viralnya video syur ini. Pernahkah membayangkan jika di posisi Gisel?
Jika video itu bukan dilakukan Gisel, betapa hancurnya perasaan dia. Apalagi keluarganya. Dan juga anak semata wayangnya jika dia paham apa yang terjadi.
Kalaupun itu benar Gisel, apa hak kita untuk menghakimi. Kok kita senang banget menilai orang lain? Apa untungnya untuk kita?
Kita menganggap diri kita suci. Sehingga sangat mudah menghakimi orang lain. Kalau kesalahan itu dilakukan orang lain dengan mudahnya kita menggunjing. Tapi kadang tidak sadar apa yang ada pada diri sendiri.
Tapi satu hal lain yang menarik untuk di analisis yaitu mengapa kalau berita berbau seksualitas atau pornografi cepat sekali menyebar. Ini pasti ada kaitannya dengan perilaku kita sehari-hari. Atau jangan-jangan kita pecandu pornografi.
Jujur saja, setelah membaca berita viralnya video syur ini, pasti penasaran dengan isi videonya bukan?. Penasaran dengan tubuh indah Gisel tanpa busana sehingga dengan cepat mencarinya di internet. Hasilnya apa. Viral.
Artinya apa? Artinya kebanyakan otak kita itu sudah kotor. Pornografi sudah merusak otak kita. Dan jika ada berita yang berbau pornografi, wusss..langsung otak merespon untuk mencarinya.
Pornografi itu nyandu. Bikin ketagihan. Seperti halnya obat terlarang. Dan biasanya berimplikasi pada dunia nyata.
Pornografi itu merusak. Imajinasi - imajinasi liar yang diwujudkan dalam dunia nyata akhirnya membawa kepada tatanan dunia baru, seks bebas.
Nilai-nilai agama sudah diabaikan. Seks bebas seolah bukan perbuatan dosa besar. Biasa saja. Faktanya begitu. Kalau mau melihat bukti, sangat gampang. Coba cari saja di google semisal tentang siswi yang sudah tidak perawan. Atau jumlah kasus perselingkuhan dan lain sebagainya.
Jika kita merasa sudah menjadi bagian dari dunia seks bebas, ayo kita kembali ke jalan lurus. Bukankah Allah itu maha pengasih dan penyayang. Allah pasti menerima tobat kita kalau bersungguh-sungguh.
Kembali lagi ke kasus Gisel. Ini tidak mungkin jadi viral kalau kita tidak kecanduan pornografi. Ayolah, jangan munafik. Yang membaca tulisan ini pun mungkin tertarik membaca karena judulnya atau gambarnya yang berbau porno.
Apa yang bisa kita petik dari kasus ini? Ya banyak. Tergantung dari sudut mana kita mau ambil hikmahnya
Mungkin dengan adanya kasus ini ada yang lebih berhati-hati membuat video apalagi yang berisi aktivitas seksual. Salah-salah tersebar tentu jadi repot.
Atau memberi peringatan kepada kita bahwa memang femomena seks bebas sudah sangat parah. Kita harus bisa membentengi keluarga kita dari perilaku ini.
Hikmah lain bisa juga supaya jangan mudah terjebak menggunjing orang yang belum tentu kebenarannya. Yang benar saja jangan menggunjing, apalagi yang masih diragukan. Kalau dikaitkan dengan agama, banyak tuh dalilnya tentang dosa gibah.
Atau jangan-jangan hikmahnya bisa nambah koleksi video porno? Waduh...
No comments:
Post a Comment