Proklamasi kemerdekaan RI |
Jagoan Banten. Pertanyaan mengenai siapa tokoh yang hadir pada saat proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia merupakan salah satu pertanyaan yang sering muncul ketika mempelajari materi proklamasi kemerdekaan.
Tidak hanya pertanyaan tentang siapa tokoh yang hadir saat pembacaan teks proklamasi saja, beberapa pertanyaan lain juga ikut muncul terkait peristiwa tersebut.
Pertanyaan - pertanyaan tersebut mungkin berkaitan dengan tugas yang diberikan guru di sekolah. Dan dalam menjawab pertanyaan ini siswa memanfaatkan Google sebagai bantuan.
Baca Tulisan Lain : Mengapa Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Membutuhkan Dukungan Internasional
Pertanyaan - pertanyaan tersebut akhirnya menjadi trending di Google trend. Contoh pertanyaan yang trending di Google Trend terkait peristiwa proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia yaitu :
- Siapa tokoh yang hadir pada saat proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia?
- Apa saja susunan acara yang dilakukan pada pembacaan teks proklamasi?
- Siapa saja yang membuat dan membacakan teks proklamasi?
- Kapan teks proklamasi dibacakan?
- Bagaimana reaksi rakyat Indonesia menyambut proklamasi kemerdekaan?
- Bagaimana penyebarluasan berita pembacaan teks proklamasi kemerdekaan?
- Naskah proklamasi diketik oleh...
Dan masih banyak pertanyaan lain seputar peristiwa proklamasi kemerdekaan Indonesia.
Nah tulisan ini mencoba merangkum jawaban atas semua pertanyaan di atas sehingga dapat menemukan semua jawaban yang dicari hanya di satu tulisan ini.
Siapa tokoh yang hadir pada saat proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia?
Tokoh yang hadir pada saat pembacaan teks proklamasi beserta perannya antara lain :
1. Soekarno, membacakan teks proklamasi
2. Mohammad Hatta, mendampingi Soekarno ketika membacakan teks sebagai perwakilan bangsa Indonesia
3. Soewirjo, wakil wali kota Jakarta
4. Moewardi, pimpinan Barisan Pelopor
5. Surastri Karma Trimurti, semula diminta mengibarkan bendera namun menolak alasannya pengerekan harus dilakukan seorang prajurit
6. Willopo, sebagai peserta upacara
7. Abdoel Gaffar Pringgodigdo, sebagai peserta upacara
8. Tabrani, sebagai peserta upacara
9. Latief Hendraningrat, pengibar bendera Sang Saka Merah Putih
10. Soehoed, pengibar bendera bersama Latief Hendraningrat
11. Fatmawati, sebagai peserta upacara
12. Ki Hadjar Dewantara, sebagai peserta upacara
13. Mr. AA Maramis, sebagai peserta upacara
14. Dr. Buntaran Marthoatmojo, sebagai peserta upacara
15. Mr. Latuharhary, sebagai peserta upacara
16. Abikusno Tjokrosujoso, sebagai peserta upacara
17. Anwar Tjokroaminoto, sebagai peserta upacara
18. Otto Iskandar Dinata, sebagai peserta upacara
19. Pandu Kartawiguna, sebagai peserta upacara
20. Sam Ratulangie, sebagai peserta upacara
21. Sartono, sebagai peserta upacara
22. Dan sejumlah peserta upacara dari berbagai kalangan masyarakat.
Tokoh penting yang tidak hadir pada saat pembacaan teks proklamasi antara lain Achmad Soebardjo dan Burhanuddin Mohammad Diah.
Baca Tulisan Lain : Biografi Singkat 8 Tokoh Proklamasi Beserta Perannya Dalam Peristiwa Proklamasi
Achmad Soebardjo tidak hadir karena ia ketiduran akibat kelelahan atas kejadian di malam - malam sebelumnya. Ia hanya menitipkan surat permintaan maaf kepada Soekarno melalui dua utusan yang menjemputnya.
Sedangkan BM Diah merupakan tokoh yang saat itu menjadi wartawan dan berjasa menyelamatkan naskah asli proklamasi. Ia tidak hadir karena sebelumnya mendapatkan informasi bahwa pembacaan teks proklamasi akan dilaksanakan di Lapangan Ikada. Namun ternyata tempat pelaksanaan dirubah di Jalan Pegangsaan Timur No. 56 atau di rumah Soekarno.
Apa saja susunan acara yang dilakukan pada pembacaan teks proklamasi?
Secara singkat, susunan acara pembacaan teks proklamasi sebagai berikut :
1. Pembacaan teks proklamasi oleh Soekarno
2. Pengibaran bendera merah putih
3. Sambutan Soewirjo dan Moewardi
Kronologi atau susunan acara yang dilakukan pada pembacaan teks proklamasi secara lengkap sebagai berikut :
Pada Jumat, tanggal 17 Agustus 1945, pukul 10.00 WIB, Soekarno dan Hatta keluar ke serambi depan di ikuti Fatmawati. Soekarno dan Hatta maju beberapa langkah. Kemudian Soekarno mendekati mikrofon untuk membacakan teks proklamasi.
Acara dilanjutkan dengan pengibaran bendera merah putih oleh Latief Hendraningrat dengan Suhud. Bersamaan dengan naiknya bendera Merah Putih peserta upacara menyanyikan lagu Indonesia Raya secara spontan tanpa ada yang memimpin.
Setelah selesai mengibarkan bendera, Suwirjo memberikan sambutan disusul sambutan Moewardi. Acara selesai pada pukul 11.00 WIB.
Moewardi kemudian menunjuk beberapa orang Barisan Pelopor untuk menjaga keselamatan Soekarno.
Setelah acara selesai, sekitar 100 orang Barisan Pelopor dibawah pimpinan S. Brata datang terburu-buru karena tidak tahu perubahan tempat dari Ikada ke Pegangsaan. Mereka meminta agar pembacaan diulang, namun kemudian ditolak. Akhirnya Hatta memberikan amanat singkat kepada mereka.
Siapa saja yang membuat dan membacakan teks proklamasi?
Yang membuat / menyusun teks proklamasi yaitu Soekarno, Mohammad Hatta dan Achmad Soebardjo.
Proses penyusunan teks proklamasi dilaksanakan di rumah Laksamana Muda Tadashi Maeda. Soekarno bertugas mencatat sementara Mohammad Hatta dan Achmad Soebardjo mengarang isi proklamasi.
Setelah selesai disusun, tulisan tangan Soekarno tersebut ditinggal dirumah Laksamana Muda Tadashi Maeda bahkan dibuang ke tempat sampah.
Naskah asli ini diselamatkan oleh BM Diah dan menyimpannya selama 46 tahun 9 bulan 19 hari hingga diserahkan kepada Presiden Soeharto pada 29 Mei 1992.
Naskah teks proklamasi yang dibacakan Soekarno pada saat pelaksanaan proklamasi merupakan naskah baru yang mengalami perubahan hasil ketikan Mohamad Ibnu Sayuti Melik. Naskah ini disebut naskah Proklamasi Otentik.
Pada pelaksanaan proklamasi, yang bertugas membacakan teks atau naskah proklamasi yaitu Soekarno di didampingi Hatta.
Baca Tulisan Lain : Mengapa Belanda Menginginkan Sebuah Negara Federasi Bukan Kesatuan
Kapan teks proklamasi dibacakan?
Seperti pada uraian di atas, jawaban atas pertanyaan kapan teks proklamasi dibacakan yakni pada Hari Jum'at, tanggal 17 Agustus 1945 atau tanggal 17 bulan 8 tahun 2605 menurut kalender Jepang, pada pukul 10.00 WIB.
Bagaimana penyebarluasan berita pembacaan teks proklamasi kemerdekaan?
Untuk menyebarluaskan berita tentang pembacaan teks proklamasi kemerdekaan yaitu melalui beberapa hal sebagai berikut :
1. Melalui siaran radio dari Kantor Domei
2. Media pers dan selebaran
3. Pemasangan plakat, poster, maupun coretan pada dinding tembok dan gerbong kereta api.
Untuk diluar daerah penyebaran berita dilakukan secara langsung oleh utusan daerah yang menghadiri sidang PPKI antara lain :
- Teuku Mohammad Hasan dari Aceh
- Sam Ratulangi dari Sulawesi
- Ketut Pudja dari Sunda Kecil (Bali)
- A. A Hamidan dari Kalimantan
Bagaimana reaksi rakyat Indonesia menyambut proklamasi kemerdekaan?
Setelah mendengar atau mengetahui berita proklamasi kemerdekaan, rakyat Indonesia mendukung penuh kemerdekaan tersebut.
Berbagai tindakan spontan dan heroik terjadi dibeberapa daerah. Tindakan spontan yang dilakukan rakyat antara lain Rapat Raksasa di Lapangan Ikada dan pernyataan Sri Sultan Hamengku Buwono yang mendukung kemerdekaan.
Sedangkan tindakan heroik yang terjadi semisal dengan beberapa kresidenan menyatakan bagian dari Republik Indonesia dan mengancam akan melakukan tindakan keras bagi yang menghalangi. Pegawai Jepang dilarang masuk bekerja. Gudang - gudang senjata di Surabaya direbut oleh para pemuda.
Pada 19 September 1945 terjadi insiden bendera di Hotel Yamato. Insiden ini terjadi ketika orang Belanda bekas tawanan Jepang mengibarkan bendera Belanda di hotel tersebut.
Dan masih banyak berbagai tindakan heroik lain yang mendukung kemerdekaan Indonesia diberbagai daerah.
Baca Tulisan Lain : Makna Proklamasi Bagi Kehidupan Bangsa
Demikian beberapa pertanyaan tugas yang sering muncul terkait materi proklamasi kemerdekaan.
#MateriIPS
#ProklamasiRI
sumber belajar, bagaimana tulisan enak di baca
ReplyDeleteMembaca sejarah yang nggak bikin bosan. Rasanya malah ikutan semangat membaca bagaimana kisah proklamasi dibacakan.
ReplyDeleteYang datang ketika proklamasi itu sangat penting. Mereka adalah saksi sejarah. Kemudian, seperti Achmad Soebardjo tidak hadir bisa dimaklumi bahwa persiapan proklamasi itu menghabiskan waktu dan pikiran, pasti kelelahan. Tapi, meski begitu, saya salut ia menitipkan surat permintaan maaf kepada Soekarno. Jiwanya pantang menyerah ya. Semangat 45!
ReplyDeleteYang dlu nya jadi saksi sejarah kini satu persatu mulai hilang...tinggal saksi bisu nya aja lagi...jadi untuk kita yang tau tentang sejarah jangan melupakan sejarah...
ReplyDeleteSangat membantu mas buat nambah pengetahuan apa lagi tentang sejarah RI
ReplyDelete