Kenali dan Lawan Hoaks


Jagoan Banten. Seorang teman di media sosial mengutip Editorial Media Indonesia yang menyebutkan bahwa 130 juta atau 50 % warga Indonesia menggunakan internet, 80 %-nya mengakses melalui handphone (HP). 

HP digunakan di kota sampai pelosok pedesaan dan menjadi kebutuhan serta gaya hidup. Ini tentu berita menggembirakan karena kesadaran akan pentingnya teknologi komunikasi sudah dimiliki warga Indonesia. 

Namun dibalik itu, kita perlu mewaspadai potensi yang bersifat destruktif dengan berkembangnya teknologi informasi tersebut karena ini juga berarti bahwa 130 juta jiwa pengguna internet dapat menjadi target berita hoaks dalam pembentukan opini oleh "media - media" tidak bertanggungjawab.

Hoaks atau berita palsu dibuat sedemikian rupa dengan bahasa tulisan atau gambar yang begitu masuk akal sehingga pembaca berita tersebut terpengaruh dan mau meyakini apa yang diberitakan. 

Begitu banyak berita atau informasi hoaks bertebaran diinternet yang jika ditelan mentah - mentah justru akan menimbulkan kontroversi atau bahkan merusak dalam masyarakat itu sendiri. Sederhananya, berita hoaks memang dibuat untuk tujuan tertentu.

Mulai dari iseng, mencari pundi - pundi uang atau bahkan dalam pembentukan opini pada pertarungan politik yang sedang terjadi. 

Masyarakat tentu sekarang harus lebih berhati - hati dalam mempercayai sebuah berita atau informasi yang ia peroleh dari internet karena bisa jadi informasi tersebut adalah hoaks.

Terkait dengan berita atau informasi hoaks ini sendiri, pemerintah sudah mengeluarkan ancaman pidana termasuk di dalamnya menjerat para penyebar berita bohong tersebut, bukan hanya pembuatnya. 

Artinya, jika kita menemukan berita bohong dalam media sosial misalnya, kemudian kita "share" ke yang lain, maka kita bisa dikenakan pasal tersebut.

Lalu bagaimana kita bisa mengenali bahwa berita tersebut hoaks atau bukan? 

Menurut pendapat beberapa penulis dan berdasarkan beberapa referensi, berikut beberapa cara yang bisa kita lakukan untuk mendeteksi berita tersebut hoaks atau bukan.

Berita hoax biasanya disebarkan melalui link di media sosial seperti fb, twitter, atau sejenisnya. Hal yang harus dilakukan adalah jangan hanya membaca judulnya dan langsung mempercayai tulisan tersebut atau bahkan langsung men-share berita tersebut. 

Baca atau lihat berita tersebut secara pasti dengan mengunjungi link-nya. Tapi dalam hal ini juga kita harus jeli, karena kalau judulnya penuh sensasi seperti "Setelah Meninggal Tiga Hari, Hidup Lagi" sudah dipastikan tanpa perlu mengklik link, berita tersebut adalah hoaks. 

Lagi pula biasanya penyebar berita hoaks sengaja menyebarkan link dengan judul sensasional agar kita mengklik link sehingga ia mendapatkan keuntungan finansial.

Berita hoaks sering kali bertentangan dengan berita umum atau logika yang ada atau bahkan mengada - ada.

Informasi hoaks juga sering kali menggunakan bahasa - bahasa ilmiah yang sulit dipahami sehingga si pembaca dapat meyakini kebenaran isi berita tersebut.

Informasi hoaks biasanya disebarkan melalui situs - situs gratisan seperti blogspot, wordpress dan lain sebagainya. Informasi yang dapat dipercaya tentu harus dari sumber yang sudah terpercaya juga seperti media online nasional atau media lainnya yang kredibel.

Informasi hoaks biasanya tidak mencantumkan penulis atau sumber dari informasi tersebut. Biasanya tidak menyajikan satu link pun yang mendukung informasi yang disajikan.

Jika terdapat kalimat ajakan untuk menyebarkan informasi tersebut, kemungkinan besar berita atau informasi tersebut adalah hoaks.

Informasi hoaks sendiri tidak hanya bersifat tulisan, tetapi juga gambar. Hal ini mungkin sejalan dengan kalimat "no pic is hoax". Namun faktanya, banyak juga gambar tersebut adalah hoaks berupa hasil karya photo shop. 

Untuk membedakan gambar hoaks atau bukan, lihat saja dari sudut pandang foto yang disajikan. Jika hanya menampilkan foto dengan satu sudut pandang saja atau bahkan diburamkan, sudah dapat dipastikan foto tersebut juga hoaks.

Nah, setelah kita meyakini bahwa berita tersebut palsu dan dapat merugikan pengguna internet yang lain, apakah selanjutnya kita hanya perlu berdiam diri? 

Saya pikir, kita harus menjadi pengguna internet yang cerdas dengan tidak membiarkan informai hoaks tersebut berada di internet. 

Mulai dari memberitahukan kepada pengguna yang lain bahwa berita tersebut palsu atau bisa melaporkannya kepada pemerintah melalui aplikasi yang tersedia seperti yang dikembangkan oleh Masyarakat Telematika Indonesia (Mastel).


Aplikasi Mastel


Seperti yang diberitakan tekno.liputan6.com, Mastel telah membuat aplikasi untuk melawan balik gerakan hoax atau Turn Back Hoax. 

Masyarakat bisa mengunduh secara gratis aplikasi tersebut di Google Playstore dan App Store dengan nama "MASTEL & Turn Back Hoax"

Fitur dalam aplikasi tersebut digunakan untuk melaporkan berbagai infromasi hoax, baik lewat situs web, pesan berantai, mau pun gambar.

Aplikasi ini sendiri berbasis partisipasi masyarakat, yaitu masyarakat aktif melakukan pengaduan tentang informasi hoax melalui palikasi yang kemudian oleh aplikasi akan diteruskan kepada kementrian Komunikasi dan Informatika dan Forum Penanganan Situs Internet Bermuatan Negatif yang juga nantinya menjadi basis pelaporan berita hoaks untuk ditindaklanjuti pemerintah.

Sedangkan jika ingin langsung mengajukam aduan konten negatif yang salah satunya hoaks ke Kementrian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), kita juga bisa manfaatkan laman resmi Kominfo yang mengurusi masalah ini.

Silahkan kunjungi aduankonten.id dan isi formulir aduan yang terdapat didalamnya dengan benar. 

Jadi berhati - hatilah dengan berbagai informasi yang kita terima dari internet dan jangan selalu ditelan mentah - mentah karena mungkin saja informasi tersebut hoax. 

Jadilah pengguna internet yang cerdas. Laporkan berita hoax yang kita jumpai demi internet kita yang lebih baik. Dukung gerakan "Turn Back Hoax".

Semoga bermanfaat ...

Referensi :

http://tekno.liputan6.com/read/2692226/masyarakat-bisa-lapor-hoax-lewat-aplikasi-mobile-mastel
https://www.kaskus.co.id/thread/52dbde4020cb175d0e8b4803/ciri-ciri-hoax-perlu-baca-agar-tidak-gampang-dibodohi/
http://jurnal.selasar.com/gaya-hidup/cara-mendeteksi-hoax-di-dunia-maya

6 comments:

  1. Jaman sekarang hoax lebih mudah menyebar. Banyak orang yang enggan memastikan kembali kebenaran informasi yang didapat.

    ReplyDelete
  2. cari tahu dulu kebenarannya. good info

    ReplyDelete
  3. Harus membiasakan diri untuk menelaah setiap informasi

    ReplyDelete
  4. Salah satu sumber hoax adalah group wa keliarga😂

    ReplyDelete