Cara Bagaimana Membajak Akun Facebook Dan Melakukan Modus Penipuan Melalui Facebook?


Cukup prihatin memang melihat banyak teman Facebook akunnya dibajak atau kena retas (hack). Dan saya pun pernah mengalami hal ini. Sampai suatu ketika saya belajar bagaimana bisa meretas akun Facebook orang lain. 

Ternyata bukan hal mudah untuk bisa meretas akun orang lain. Facebook tentu sudah memikirkan tingkat keamanan situsnya. Tapi mengapa masih banyak saja akun Facebook yang terkena retas atau dibajak?

Ada satu metode yang sangat sederhana namun efektif untuk bisa meretas akun orang. Metode itu dikenal dengan istilah "phising".

Cara kerjanya yakni dengan membuat situs duplikat sesuai tujuan yang dikehendaki. Semisal jika ingin meretas akun Facebook, maka kita membuat situs duplikat Facebook. Situs ini tampilannya akan sangat mirip sekali dengan situs aslinya. Yang berbeda hanya alamat situs atau urlnya.

Nah, duplikat situs yang kita buat berupa halaman login. Alamat situs kemudian dibagikan dengan berbagai narasi menarik semisal contoh di bawah ini :


Ketika calon korban mengklik alamat situs, mereka akan mendapati situs duplikat yang sudah kita buat.

Situs duplikat Facebook, alamat url bukan Facebook.com


Saat mereka login dengan ID dan password yang biasa mereka gunakan untuk Facebook, maka Id dan password itu akan jadi milik peretas. 

Kalau sudah tahu ID dan password nya, dengan mudah peretas (hacker) membajak akun milik si korban. Mudah bukan?

Cara ini bisa juga dilakukan pada situs - situs lain semisal situs toko online, situs game online bahkan situs perbankan. Tujuan akhirnya ya bergantung pada si peretas. Umumnya sih untuk mencari keuntungan finansial. 

Jadi jika akun Facebook mu pernah kena retas atau hack orang lain, itu bukan karena kepintaran sang hacker, tapi itu karena kebodohan kita yang tidak menyadari jebakan yang mereka buat.


Penipuan Lain Melalui Facebook

Patut di sadari, bahwa semua foto yang kita upload di facebook itu bisa dengan mudah diambil siapa saja yang terhubung dengan Facebook milik kita. 

Ini akan menjadi masalah serius saat foto-foto pribadi kita di ambil tanpa ijin dan kemudian oleh pelaku dibuatkan akun duplikat atau palsu.

Akun tersebut dibuat dengan nama dan foto kita yang pernah kita upload, kemudian ia akan membuat postingan seolah akun asli kena bajak dan akun tersebut merupakan akun baru.

Langkah selanjutnya ia akan meminta pertemanan pada orang-orang yang sama berteman dengan akun kita. 

Agar tidak terdeteksi oleh pemilik akun asli, ia akan blokir akun asli. Namun teman Facebook lain percaya bahwa itu akun asli yang baru.

Tujuan akhirnya yakni untuk menipu teman Facebook semisal dengan meminta bantuan kehabisan pulsa, meminta sejumlah uang, dan lain sebagainya. 

Dan kasus ini sudah sangat banyak terjadi. Maka berhati - hatilah. 

Penipuan melalui akun Facebook lain yakni menggunakan motif asmara. Korban yang jadi target yakni para janda atau mereka yang merasa kesepian sekalipun memiliki pasangan. 

Pelaku penipuan biasanya akan membuat akun palsu dengan profil yang menarik. Entah pekerja kantoran, polisi, tentara, atau pekerja kilang minyak lepas pantai. 

Ia akan mulai mendekati korban dengan membuat sapaan di inbok atau hanya sekedar berkomentar di status korban. Sederhananya ia akan berinteraksi sesering mungkin dengan calon korban. 

Jika mendapat respon yang baik dari korban, semisal membalas inbok, maka pelaku akan terus menerus memberi perhatian lebih pada korban dengan bujuk rayu yang halus bahkan melakukan personal branding layaknya laki-laki soleh misalnya. 

Setiap waktu sholat ia selalu mengingatkan. Waktu makan atau apapun ia akan begitu perhatian. Sampai pada suatu kondisi si korban merasa nyaman atas perlakuan itu. 

Jika sudah demikian, maka pelaku akan menyatakan perasaan sayangnya. Dan jika gayung bersambut, peluang pelaku untuk menipu korban semakin besar. 

Hubungan jarak jauh dengan hasrat seks biasanya akan berujung pada video call sex (vcs) - miris memang, tapi faktanya demikian. Pelaku akan merekam adegan dalam vcs tersebut. Dan ini akan ia jadikan alat untuk memeras korban. 

Tapi ada juga pelaku yang memiliki berbagai alasan lain, semisal ia kecelakaan butuh uang segera, ia berpura-pura ditangkap polisi sehingga butuh uang secepatnya untuk bisa berdamai, ia kehabisan bahan bakar saat melakukan perjalanan dan berbagai akal bulus lain yang penting uang korban bisa ia ambil. 

Penipuan berkedok asmara ini sudah sangat umum. Dan biasanya para korban tidak akan menceritakan kepada siapapun kalau dirinya sudah tertipu karena dia akan merasa malu atas aib tersebut. 

Semoga setelah membaca tulisan sederhana ini, kita tidak menjadi korban peretas dan juga korban penipuan lewat Facebook.

Saya membagikan ini, semata-mata agar teman semua yang belum pernah menjadi korban untuk lebih berhati - hati. Jaga diri dan keluarga dari korban phising dan juga korban penipuan melalui Facebook. 

Jangan asal login...jangan langsung percaya sama orang asing... Semoga bermanfaat...

6 comments: