Pengertian Kurikulum Dan Kurikulum Pendidikan Yang Pernah Ada Di Indonesia

Jika mengacu kepada pendapat para ahli, maka banyak sekali, bahkan ratusan orang yang memberi batasan tentang arti dari kurikulum. Mulai dari aliran klasik, sampai yang kontemporer. Dan kesemuanya sepakat bahwa kurikulum adalah sebuah rencana dalam melaksanakan pendidikan. 

Sedangkan berdasarkan Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional nomor 20 tahun 2003, disebutkan bahwa “kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan poembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu”. 

Kurikulum Di Indonesia


Kurikulum yang pernah berlaku di Indonesia : 
  1. Kurikulum 1947 (Rentjana Pelajaran 1947) 
  2. Kurikulum 1952 (Rentjana Pelajaran Terurai 1952) 
  3. Kurikulum 1968 
  4. Kurikulum 1975 
  5. Kurikulum 1984 
  6. Kurikulum 1994 
  7. Kurikulum Berbasis Kompetensi (2002 & 2004) 
  8. Kurikulum 2006 (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) 
  9. Kurikulum 2013 

Kurikulum 2013


Kurikulum 2013 hadir dilatar belakangi dari keprihatinan bahwa out put pendidikan yang ada masih jauh dari harapan. 

Hal ini terlihat dari banyaknya orang yang katanya “terdidik”, tapi justru mereka melakukan banyak tindakan tidak terpuji. Sebut saja para pejabat yang terkena kasus korupsi. 

Dari sisi intelektual, seorang pejabat pasti tidak diragukan lagi kemampuannya, tapi ternyata dari sisi moral, sangat jauh dari harapan. Ini mengindikasikan ada yang salah dengan kurikulum pendidikan selama ini. 

Setelah melalui penelaahan, ternyata kurikulum yang ada masih mengedepankan aspek kognitif dibandingkan aspek lainnya terutama afektif. Bahkan dalam prakteknya, kadang sama sekali tidak tersentuh. 

Maka, kurikulum 2013 hadir untuk lebih menyempurnakan kembali kurikulum sebelumnya. Dalam hal ini bukan berarti kurikulum sebelumnya buruk, hanya saja mungkin belum sempurna.

Ciri khas dari kurikulum 2013 selain menghendaki adanya keseimbangan dari semua aspek baik kognitif, afektif mau pun psikomotor, kurikulum ini juga menekankan tentang pentingnya hubungan antara manusia dengan tuhan, dan hubungan manusia dengan manusia. 

Maka dapat disimpulkan bahwa, kurikulum 2013 menghendaki adanya manusia Indonesia terdidik yang bermoral. Semoga saja. 

Sertifikasi Guru


BNSP (Badan Nasional Sertifikasi Profesi) adalah lembaga independen yang bertanggungjawab kepada Presiden dengan kewenangan sebagai otoritas sertifikasi personil dan bertugas melaksanakan sertifikasi kompetensi profesi bagi tenaga kerja. 

Standar nasional pendidikan terdiri dari : 
  • Standar Kompetensi Lulusan 
  • Standar Isi 
  • Standar Proses 
  • Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan 
  • Standar Sarana dan Prasarana 
  • Standar Pengelolaan 
  • Standar Pembiayaan 
  • Standar Penilaian Pendidikan 
Terkait standar pendidik, maka guru harus memiliki empat kompetensi meliputi : 

Kompetensi Paedagogik, adalah kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik yang meliputi pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar dan pengembangan peserta didik.

Kompetensi Kepribadian, yaitu kepribadian pendidik yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik dan berakhlak mulia.

Kompetensi Sosial, adalah kemampuan pendidik berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dengan lingkungannya.

Kompetensi Profesional, adalah kemampuan pendidik dalam penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam 

Sebagai guru profesional, ia harus memahami empat pilar pendidikan dari UNESCO yang bersifat universal antara lain :
  • Learning to know (belajar mengetahui) 
  • Learning to do (belajar melakukan) 
  • Learning to be (belajar menjadi sesuatu) 
  • Learning to live together (belajar hidup bersama) 

Guru juga harus bisa melakukan penilaian dan memahami proses penilaian yang akan dilakukan semisal dengan menentukan KKM atau Kriteria Ketuntasan Minimal. KKM adalah standar minimal skor yang harus di capai siswa dalam melakukan penilaian hasil belajar. 

Dalam menetapkan KKM, harus mempertimbangkan tiga aspek sebagai berikut : 
  • Kompleksitas yaitu kesulitan dan kerumitan materi ajar 
  • Daya dukung, yaitu factor yang mendukung pencapaian hasil belajar 
  • Intake siswa, yaitu kemampuan siswa secara umum 

Sebagai contoh, jika dalam menghitung KKM sebagai berikut : x 100 = 88,89, ini mengandung arti bahwa kompleksitas materi ajar termasuk rendah karena mendapat skor 3, daya dukung tinggi (3) dan intake siswa teramsuk kategori sedang (2). Maka KKM untuk kompetensi tersebut adalah 88,89 

Terkait dengan rentang KKM, ada dua format yang biasa digunakan dalam menghitung KKM, yaitu : 

Format pertama 
- Kompleksitas : tinggi (1), sedang (2) dan rendah (3) 
- Daya dukung : tinggi (3), sedang (2) dan rendah (1) 
- Intake : tinggi (3), sedang (2) dan rendah (1) 

Format kedua 
- Kompleksitas 
Tinggi = 50 – 64 
Sedang = 65 – 80 
Rendah = 81 – 100 
- Daya dukung 
Tinggi = 81 – 100 
Sedang = 65 – 80 
Rendah = 50 – 64 
- Intake 
Tinggi = 81 – 100 
Sedang = 65 – 80 
Rendah = 50 – 64 

Konsep Penting


Berikut beberapa konsep yang harus dipahami guru :

Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan atau kelompok mata pelajara/tema tertentu yang mecakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok, kegiatan pembelajaran, indicator, penilaian, alokasi waktu dan sumber belajar. 

Tujuan dibuat silabus adalah dalam rangka memudahkan melakukan pembelajaran serta dasar agar pembelajaran tidak menyimpang dari SK/KD yang telah ditetapkan.

SKL (standar kompetensi lulusan) yaitu sejumlah kompetensi yang harus dimiliki peserta didik setelah mengikuti satu mata pelajaran tertentu dari sebuah satuan pendidikan. 

KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi) adalah kurikulum pendidikan yang menitik beratkan pada pengembangan kemampuan untuk melakukan (kompetensi) tugas – tugas tertentu sesuai standar performance yang telah ditetapkan. Tujuan dari KBK yaitu berorientasi pada hasil dan keberagaman. 

KTSP (kurikulum tingkat satuan pendidikan) adalah kurikulum pendidikan pengembangan dari kurikulum berbasis kompetensi. 

Perbedaan mendasar KTSP dengan KBK yaitu bahwa dalam KTSP, sekolah sebagai satuan pendidikan diberi kewenangan penuh menyusun rencana pendidikannya dengan mengacu pada standar-standar yang telah ditetapkan, mulai dari tujuan, visi misi, struktur dan muatan kurikulum, beban belajar, kalender pendidikan, hingga pengembangan silabusnya. 

Tujuan KTSP dibagi menjadi : 

1) Tujuan umum, yaitu memandirikan dan memberdayakan satuan pendidikan melalui pemberian kewenangan dalam pengembangan kurikulum.

2) Tujuan khusus, meliputi : 

a) Meningkatkan mutu pendidikan melalui kemandirian dan inisiatif sekolah dalam mengembangkan kurikulum 

b) Meningkatkan kepedulian warga sekolah dan masyarakat dalam pengembangan kurikulum melalui pengambilan keputusan bersama 

c) Meningkatkan kompetisi yang sehat antar satuan pendidikan dalam hal kualitas

10 Artis Tercantik di Indonesia

Tulisan ini awalnya iseng ingin tahu tentang siapa saja artis wanita yang paling cantik di Indonesia. Setelah coba menelusuri mbah google, ternyata banyak versi tentang siapa saja artis wanita Indonesia yang paling cantik. Nah berikut 10 artis tercantik di Indonesia dari beberapa situs :

A. Situs blog dananxkusuma.blogspot.com
Menurut situs ini, 10 artis tercantik di Indonesia :
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgP43gO9zve5Z4GsPMhTJztM9smxHPvwVLA03HCVDEOh6TRK_3DRpvHzQGH9Rfu3AKqZGNHOq2h2Z_LzLkqLABIBLP0A3uCHJGIi_XJIJI_-ryn05U0i5eLDV_Sio1Ktsq6gJguT0DpEro/s1600/Maria+Selena.jpg
1. Maria Selena

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg2JzX9GPYxkS3Nnw0abksrmbrpa6g9kq-yR-Z78NeP4a1N2IiavtPoHkmZbvOIDS7T5wgnHM6bH3_Ails9cKekdFPbNRO2BJh2bR7Ghv3NUK-BvefEXRl-_vpfOvp6KAIYSSEL-8VbAQs/s1600/Ida+Ayu+Kadek+Devi.jpg
2. Ida Ayu kadek Devi

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhJ5TNRLI0uCTzEvhZSpavAZ35XfqCtlQTs5cKLrYIrllhapBnuprXkGrIbtXxMUnss0ZBpHIoXYi_gm88H-4aKW_xnwirfu_-xZYTCS4LjQf4YtYwkGGIGRAx-FB7rkcxFINF9vALkxoo/s1600/Raisa+Andriana.jpg
3. Raisa Adriana

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEirP3YFycq2r9MTKQXEfIRFjn7svahWpR5VJxhEUJh4KRNwCMu-WfqGrXaXTXEFBEg5CkI-8M84yyniGl3vD7VBRnzbQCXmRnqBZpv4rBFC7DrP5Uxg6pdQYhjdVpNacmcIQYQVQ5m2Ytg/s1600/Kimberly+Ryder.jpg
4. Kimberly Raider

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjmmU0Jn7ZjIt9UpwNKXj3dRNBoK2L3BEnUdOgzEsAhklP1SQ5CzNR-3eJYPEA5AhDUrtwffqrm08r1dX5VXBbOXOqV8AaLLhbFCEom1hHWjQ-Td-A3fcZpaPHbAJGdpQGgxq_-mILFhSc/s1600/citra+kirana.jpg
5. Citra Kirana

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhEPQcOZ6VYBz9GKCmYWiFmp03Y0VOPOhZ8rxjL48q25gDoTZwikEs4ZQovkMSOeghKSsP1cWrtbESR-m81Ea9_N5qEG24kvVANMml9oNFN0QytOKJYmWCoTRBpdpg-QR95AVJcsxj_yDg/s1600/nabilah+ratna+ayu+azalia.jpg
6. Nabilah Ratna Ayu Azalia

 https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEigSISgRHBuunhdFZbft2YBw0By24WdxYPQl-bHkiurl0FDKIN6ROVvMerVargoLxI0Nj6Ta-UOw8dF_B06Qq5Ioj0wo5b5Lc4OiFAH1KlMPVBKepGW9GrHGKGMRNTaaW9HX3TL5J5WkOA/s1600/nasya+marcella.jpg
7. Nasya Marcella

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgGbIrUzHANb-9SRNVc24x3G3RwuO4AGcHsAhsXCGjYJkytM7hyphenhyphentu_7gd6OrmkrDQJE4giJIkBAjTrliq94HUxKoGfSReP0vYqx2DwhNGRCM03YGRTGcks_rFDPbvKRtdifMtlMK4lNPP4/s1600/sandra+dewi.jpg
8. Sandra Dewi

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgBkyBj2CCLoPlZvZ6N5rMC9R87e5HL75SqCKT5VH6pB2aAKflEQ4bxKvo_jEnEf41j8-Dl_iOAu9fOScW-TZDTJmTK-q7_vFonnAGbHgOPz0vQdpMJGmniBdDWK339lST21lbZ3tlLSpE/s1600/32478_400316137351_602922351_4764242_3587582_n.jpg
9. Irish Bella

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEixAaKCVOyNKLDWi0yiRWnKjf9Ts33QLIByOKzBLTPkYuqbB0U3G02-yNvt80VMKulGm4wulwhsKpH3ttpix4kiW9dG8wY6T_JpGk5mN-vSTwGWZ9X5M35KAZKsKpG9mF4-L7EULQXJqr8/s1600/Julie+Estelle+Gasnier.jpg
10. Julie Estelle

B.Menurut Anpasgin.blogspot.com
Situs blog ini menempatkan Ida Ayu Kadek pada peringkat pertama. Sementara di urutan terakhir di tempati oleh Kimberly Raider. Selain itu juga, situs ini memasukan Dian Sastrowardoyo dan juga Anisa Rahma

1. Ida Ayu Kadek Devi
2. Raisa Andriana
3. Julie Estelle
4. Nabilah JKT48
5. Citra Kirana
6. Dian Sastrowardoyo
7. Sandra Dewi
8. Anisa Rahma
9. Ririn Dwi Aryanti
10. Kimberly Raider

C. Menurut wowmenariknya.blogspot.com
Situs ini menyajikan data 10 wanita tercantik pada tahun 2013. Berbeda dengan dua situs di atas, situs blog ini menempatkan nabilah JKT48 pada urutan pertama. Detailnya lihat di bawah ini :

http://www.disukai.com/2012/08/biodata-dan-foto-nabilah-ratna-ayu-azalia-jkt48.html
1. Nabilah Ratna Ayu Azalia
2. Nikita Willy
3. Sandra Dewi
4. Asmirandah Zantman
5. Julie Estelle
6. Dona Agnesia
7. Aura Kasih
8. Raisa Andriana
9. Agnes Monica
10. Anggun C. Sasmi

D.  Menurut situs pathmo.com
Situs ini mengurutkan Nabilah justru pada nomor 10 dan menempatkan Agnes Mo pada urutan teratas. Lebih lengkap sebagai berikut :
https://twitter.com/agnezmo
10. Nabilah Ratna Ayu Azalia
9. Nikita Willy
8. Irish Bella
7. Pevita Pearce
6. Ida Ayu Kadek Devi
5. Julie Estelle
4. Cinta Laura
3. Sandra Dewi
2. Raisa Andriana
1. Agnes Monica

Mungkin anda juga punya pendapat berbeda. Silahkan kirim komentar, siapa artis yang paling layak mendapat gelar artis tercantik di Indonesia?

Silahkan baca juga tentang :

10 Perempuan Paling Seksi di Dunia Tahun 2014
10 Pantai Terindah di Dunia
10 Selebritis Indonesia yang Terjerat Kasus Narkoba
10 Hotel Termahal di Dunia

Uji Kecocokan Kamu Pasangan Kamu

Silahkan tulis nama kamu dan pasangan di kolom komentar, nanti admin akan coba hitung kecocokan kamu dan pasangan!

Cara Membuat Gambar Animasi / Format GIF Tanpa Aplikasi

Awalnya saya bingung bagaimana membuat gambar dengan format gif. Tapi Setelah saya mencari dibeberapa blog rekan lainnya, akhirnya saya menemukan cara cepat membuat gambar dengan format gif / animasi.
Langsung saja, ini dia tutorialnya :

1. Siapkan gambar yang akan dijadikan gambar gif (animasi) minimal 3 gambar
2. Buka link situs gifmaker
3. Masukan foto - foto yang kamu persiapkan tadi dengan cara klik Upload Images (untuk mengedit gambar atau tulisan, gunakan aplikasi seperti paint atau photoshop)
4. Setting foto yang sudah kamu upload dengan cara mengaturnya pada bilah sebelah kanan web
5. Klik "Create Now"
6. Untuk menyimpan foto animasi / gif karya kamu, cukup klik kanan dan save image atau klik link Download Image

Contoh :


Selamat Mencoba!

Saling Berbagi Pekerjaan Sekolah



Sebagai pelajar, kamu pasti sering mendapat tugas sekolah. Ada kalanya tugas tersebut sulit atau bahkan tidak sanggup kamu kerjakan. Banyak faktor penyebab hal tersebut. Salah satunya adalah karena kamu belum memahami apa yang disampaikan oleh guru dikelas.
Nah, jika kamu memiliki tugas sekolah seabreg, dengan deadline yang mepet, jangan khawatir. Melalui media blog ini kita bahu membahu mengerjakan tugas tersebut.
Langkah - langkahnya :
1. Tuliskan pertanyaan yang kamu butuhkan jawaban dikolom komentar
2. Biarkan teman - teman yang lain membantu menjawab pertanyaan kamu
3. Pilih jawaban yang paling sesuai menurut kamu
4. Admin juga akan ikut membantu memecahkan soal yang kamu hadapi
5. Pastinya tugas selesai dan GRATIS pula!

Atau kirim pertanyaan kamu dengan mengisi FORMULIR atau melalui inbok facebook

Yu kita coba...

Artikel Pendidikan "Guru Belum Mendidik"



Guru belum mendidik?
Semua pasti sepakat, bahwa tugas pokok guru adalah mendidik. Tapi benarkah semua guru telah melakukan proses “mendidik”. Apakah yang ia lakukan ketika melakukan pembelajaran bersama siswanya di kelas dapat disebut sebagai proses mendidik. Apakah terdapat perbedaan antara konsep mengajar dengan mendidik.  Untuk menjawab pertanyaan ini, ada baiknya kita pahami dulu apa yang dimaksud dengan mendidik.
Secara etimologi, mendidik atau pendidikan berasal dari bahasa Yunani yaitu Paedagogia yang berarti pergaulan dengan anak – anak (Ngalim P, 1995:3). Sederhananya, pendidikan ada untuk mendewasakan anak. Sedangkan berdasarkan UU Sisdikknas No. 20 Tahun 2003 menyebutkan bahwa : “Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana  belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara”.
Konsep yang paling mendekati konsep pendidikan adalah pengajaran. Sehingga banyak yang beranggapan bahwa pendidikan sama dengan pengajaran. Tentu saja pendapat ini tidak sepenuhnya salah mengingat pengajaran adalah bagian dari proses pendidikan. Namun demikian, kurang tepat juga jika pendidikan disamakan dengan pengajaran karena pengajaran hanyalah sebagian kecil dari proses pendidikan. Pengajaran biasanya lebih menekankan pada penguasaan sejumlah wawasan dan pengetahuan tentang bidang atau program tertentu, seperti agama dan kesehatan; memakan waktu yang relatif pendek; metode lebih bersifat rasional, teknik praktis; hanya mengusahakan isi. Sedangkan pendidikan menekankan pada pembentukan manusia (penanaman sikap dan nilai-nilai); memakan waktu relatif panjang; metode lebih bersifat psikologis dan pendekatan manusiawi; membutuhkan wadah menetap, meskipun isi bervariasi dan berubah. Pengajaran lebih kepada transfer ilmu, sedangkan pendidikan lebih menekankan kepada aspek penanaman sikap dan nilai sehingga terbentuk ahlak mulia pada diri anak.
Jika guru dikelas hanya fokus menyampaikan sejumlah pengetahuan untuk dikuasai peserta didik, maka guru tersebut sudah melakukan pengajaran. Jika dalam pengajaran tersebut guru menanamkan nilai-nilai yang baik pada siswa, maka proses pengajaran itu berubah menjadi proses pendidikan. Lalu selama ini, apakah guru hanya fokus mengejar target kurikulum dengan hanya melakukan pengajaran, ataukah sudah melakukan pendidikan dengan menyisipkannya nilai – nilai luhur bangsa? Tampaknya kita bisa menjawab ini dengan melihat banyaknya pajabat yang katanya terdidik namun terjerat kasus korupsi. Dapat juga dengan melihat bagaimana perilaku pelajar saat ini, seperti banyak yang terlibat tawuran, terjerat obat terlarang, bahkan kasus seks bebas. Jadi, sudahkah guru mendidik?
Maka sudah saatnya, guru mulai merekontruksi pemikirannya tentang pendidikan. Jadikan penanaman sikap dan nilai menjadi yang lebih utama ketimbang hanya transfer ilmu semata. Jika guru sudah mendidik, maka yakinlah  Indonesia tidak akan pernah mengalami krisis moral, dan Indonesia bisa menjadi lebih baik karena pejabat – pejabat kita lebih bermartabat. Indonesia bermoral, Indonesia hebat.

Artikel Pendidikan "Pelajar Tawuran?"



Salah satu fenomena sosial yang dihadapi pendidik saat ini adalah masalah tawuran. Dalam ranah sosiologi, tawuran merupakan bentuk dari proses sosial dissasosiatif yang melibatkan dua atau lebih kelompok orang yang saling bertentangan yang menyebabkan terjadinya  benturan fisik di antara kelompok-kelompok tersebut, berakibat merusak diri dan lingkungan disekitarnya. Tawuran bisa dilakukan siapa pun, mulai dari masyarakat umum, mahasiswa dan yang lebih sering kita lihat yaitu tawuran yang melibatkan pelajar. Biasanya tawuran terjadi di tempat – tempat umum seperti dijalan raya, di tempat terbuka, dan tempat-tempat lainnya yang memungkinkan bertemu-nya dua kelompok yang saling bertentangan. Dalam kasus tertentu, bahkan tawuran bisa juga terjadi dilingkungan pendidikan seperti sekolah.
Tawuran pelajar terjadi biasanya dari hal yang sederhana seperti saling ejek antar satu sekolah terhadap sekolah lain. Atau mungkin ada salah seorang siswa di satu sekolah mempunyai masalah dengan siswa  di sekolah lain. Dengan tingginya rasa solidaritas, maka teman-teman di sekolah yang sama akan memberikan dukungan, sehingga terbentuklah kelompok yang mengatasnamakan sekolah dan ketika bertemu dengan kelompok lain, biasanya akan terjadi benturan. Jika sekali terjadi benturan, dan menyebabkan adanya korban disalah satu atau dua kelompok tersebut, berikutnya akan tertanam rasa dendam di hati kelompok – kelompok tersebut. Selebihnya, mereka yang tidak terlibat karena mempunyai almamater yang sama, tidak jarang mau atau tidak mau mereka akan terlibat dalam kelompok-kelompok tersebut karena jika tidak ikut anggota kelompok, bisa jadi dia akan dijadikan sasaran dari kelompok  dari sekolah lain.
Selain rasa solidaritas yang tinggi seperti diuraikan di atas, tawuran pelajar terjadi antara lain karena psikologi  siswa yang nota bene masih remaja bersifat labil, kurangnya pengawasan dari orang – orang yang berkepentingan, dan pola pendidikan yang diterapkan di keluarga dan juga sekolah, diduga sebagai penyebab terjadinya tawuran.
Usia pelajar biasanya dia antara 7 – 18 tahun. Pada usia ini, mereka belum bisa menemukan arah hidup yang jelas. Rasa ingin tahu yang besar, seringkali membuat mereka mencoba-coba sesuatu yang baru terlepas dari baik atau buruknya hal tersebut. Demikian pula ketidakstabilan emosi membuat mereka mudah sekali terpengaruh oleh lingkungannya. Sehingga apa yang dilakukan teman, selalu dijadikan dasar melakukan tindakan. Belum lagi rasa ingin diakui sebagai bagian dari kelompok pertemanannya. Maka mereka melakukan apapun tanpa mempertimbangkan baik atau buruk atas tindakan yang mereka lakukan demi apresiasi dari teman-temannya. Termasuk didalamnya tawuran. Mereka ikut terlibat tawuran demi menunjukan eksistensi dirinya bahwa ia mampu melakukan apa yang teman mereka lakukan.
Dengan masih labilnya kejiwaan usia remaja, sudah selayaknya orang dewasa mampu memberikan arahan dan pengawasan secara konsisten. Namun pada kenyataannya, tidak jarang orang tua terlalu sibuk dengan kepentingannya dan membiarkan pergaulan anaknya tanpa memperdulikan dengan siapa atau apa yang anak-anak mereka lakukan.  Disekolah, pendidik pun seolah menutup mata tentang apa yang dilakukan siswa ketika diluar jam pelajaran. Mereka berdalih bahwa tugasnya mendidik hanya pada saat jam KBM saja, selebihnya bukan tanggungjawab mereka. Demikian pun pihak terkait lainnya yang kurang begitu mempedulikan apa yang dilakukan pelajar diluar jam sekolah.
Terkadang, apa yang dilakukan remaja adalah cermin dari pendidikan yang dilakukan dirumah. Orang tua yang keras, akan membentuk anak dengan karakter yang sama. Begitu pun jika anak yang kurang mendapat perhatian dari orang tuanya, biasanya ia akan menjadi anak broken home. Ditambah lagi dengan pembelajaran disekolah yang tidak menarik dan membosankan. Sehingga mereka lebih senang bermain dengan teman sebayanya. Senang berkumpul dan melakukan tindakan bersama termasuk didalamnya adalah tawuran. Secara sederhana, tawuran terjadi sebagai bentuk kegelisahan anak terhadap apa yang ia dapatkan dirumah dan sekolah.
Untuk mencegah terjadinya tawuran pelajaran, sebetulnya banyak hal yang bisa dilakukan. Pertama, mulailah lebih intensif memberikan perhatian dan bimbingan terhadap pelajar. Hal ini bisa dilakukan oleh orang tua, guru dan pihak terkait lainnya. Kedua, ikutkan pelajar pada kegiatan – kegiatan positif yang terdapat disekolah atau ditempat lainnya. Sekolah pun harus mampu merancang kegiatan – kegiatan apa yang memang sesuai bakat dan minat siswanya, sehingga mereka tertarik untuk ikut terlibat kegiatan tersebut. Ketiga, lakukan pengawasan yang lebih ketat dari semua unsur terlibat, mulai dari orang tua, sekolah dan pihak lainnya. Sekolah bisa melakukan tindakan yang lebih tegas lagi bagi pelaku tawuran. Teknisnya, buat pernyataan bermaterai bagi seluruh siswa bahwa mereka tidak akan pernah terlibat tawuran, jika terbukti secara sah dan meyakinkan, lakukan tindakan tegas seperti yang tertuang dalam pernyataan tersebut, seperti  dengan pemberhentian dari sekolah atau sejenisnya. Tujuannya adalah memberikan efek jer dan pembelajaran bagi siswa yang lain. Lebih baik mengorbankan satu siswa dari pada harus mempertaruhkan seluruh siswa lainnya. Bagaimana pun tawuran lebih baik dicegah sebelum itu terjadi. Maka sudah selayaknya semua pihak bahu membahu dalam membentuk paradigma siswabahwa  tawuran itu salah dan harus dihindari. Semoga kedepannya, pelajar – pelajar kita unggul dalam prestasi, bukan lagi dalam aksi kekerasan.