Ngaji di dalam tulisan ini disempitkan maknanya seperti yang dipahami di desa saya yaitu suatu aktivitas membaca Al-qur'an. Walau pun dalam arti luas, ngaji bisa memiliki berbagai makna, namun jika ada kalimat seseorang sedang "ngaji" , maka kita sepakati bahwa orang tersebut sedang membaca Al-qur'an.
Dahulu, saya belajar ngaji bukan kepada ustad atau guru ngaji. Tapi saya belajar kepada almarhum kakek yang juga lulusan pesantren salafiah. Metode belajar yang kakek saya gunakan adalah metode gerabad (begitu kakek saya menyebutnya). Dengan metode ini saya belajar ngaji dengan tidak mempelajari buku iqro seperti pada umumnya. Saya juga tidak di ajari berbagai jenis hukum bacaan dalam membaca Alquran. Modal saya ngaji saat itu hanya hafal huruf hijaiah dan makhroj huruf. Selebihnya saya tidak diajari. Lalu bagaimana saya bisa membaca Alquran dengan baik dan benar, dengan hukum bacaan yang tepat?