Oleh Dr. Saleh A. Djamhari
Pada hari Jum'at tanggal 11 Maret 1966, situasi ibukota berbeda dari biasanya. Jalan - jalan di sekitar istana telah penuh dengan mahasiswa. Sejak pagi - pagi buta mereka telah berada di depan istana. Kampus Universitas Indonesia yang semula dijaga oleh kesatuan - kesatuan KOSTRAD pada hari itu tampak sunyi, ditinggalkan oleh penjaganya dan mahasiswanya. Di mulut Jalan Menteng Raya menuju ke Medan Merdeka Timur ditutup untuk umum. Pasukan Tjakrabirawa dalam keadaan siaga tempur di Istana. Situasi Kota Jakarta sangat mencekam, sewaktu - waktu bisa pecah insiden dan pertumpahan darah.